9 MUSIM SEMI

Senna memasang pertahanan tingkat tertinggi dan membuka mata lebar waspada. Sementara, Venna sudah berapi-api siap melancarkan serangan. Tidak peduli seberapa hebatnya Senna soal karate, dia jauh lebih hebat untuk memaksa adik semata wayangnya. Senna pun dia piting hingga tidak kuasa melawan, lalu jempol maut Venna beraksi menyasar target.

"Argh, Kak Venna … kau membunuhku!" teriak Senna kesakitan.

"Diam! Tambah sakit kalau teriak!" Venna tidak memberi ampun.

Duk! Tidak sengaja kaki Senna menendang dinding kamar yang bersebelahan dengan kamar indekos Amanda.

"Venna! Senna! Jangan berisik!" Bunda melabrak kakak adik yang sedang bergulat seru di atas ranjang Avenna. Senna refleks menyembunyikan wajah di balik bantal.

"Sori, Bun ... Ini urusan hidup dan mati."

“Pokoknya jangan ribut. Kasihan Manda di sebelah bisa terganggu gara-gara kalian." Bunda mewanti-wanti.

"Tuh, dengar kata Bunda. Gak usah heboh begitu!" Venna menepuk bantal yang digunakan adiknya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter