webnovel

Two

Jeslyn berjalan ke tempat duduk kantin yang tadi ia duduki bersama Keysha sambil membawa nampan yang berisi makanan Kesysha dan Jeslyn. jeslyn bingung kenapa jadi banyak pria yang duduk disitu bersama Kesysha. Namun Jeslyn menebak pasti diantara pria-pria tersebut ada Devian sahabat kecil Keysha.

"Eh... Jeslyn. Sini Jes buruan. Gue mau kenalin lo sama temen baru gue." ucap Devian.

"Siapa temen baru.." belum sempat Jeslyn menyelesaikan kalimatnya, ia malah membuka mulutnya dengan lebar karena tidak percaya akan kehadiran 2 murid baru tampan yang tadi dikerumuni oleh semua siswi.

"Ngapain lo buka mulut lo lebar gitu? Entar dimasukkin lalet baru tau rasa lo." ucap Devian.

"Maklum Jeslyn tadi lagi kesambet." ucap Keysha asal sambil tertawa.

"Sembarangan aja lo." balas Jeslyn sambil menaruh makanannya dan duduk disamping Keysha.

"Jeslyn." ucap Jeslyn mengulurkan tangan kepada Billy.

"Billy." sahut Billy sambil tersenyum ramah.

Setelah berjabat tangan dengan Billy. Jeslyn langsung mengulurkan tangannya kepada Alvin.

"Jeslyn."

"Alvin." balas Alvin dengan muka datar sambil menerima uluran tangan Jeslyn.

Lalu Jeslyn melepaskan uluran tangannya dan mulai berpikir bahwa ia lebih menyukai Billy daripada Alvin.

"Udah udah kenalannya. Yuk makan." ucap Devian sambil mengambil makanan yang tersedia diatas meja.

"Eh.. Itu kn makanannya Key. Ngapain Dev lo ngambil makanan orang?" tanya Jeslyn kesal.

"Gak papalah. Orang Keyshanya juga gak marah. Capek gue harus mesen kesana." ucap Devian sambil memakan baksonya.

"Iya Jes, gak papa. Gue minum aja. Udah kenyang gue liat Devian makannya sampe kayak gitu." jawab Keysha sambil meminum jus jeruknya.

"Ya udah deh kalo gitu. Btw, lo berdua kagak mau mesen makanan?" tanya Jeslyn kepada Billy dan Alvin.

"Gak udah kenyang gue Jes." sahut Billy dengan ramah.

"Gak." sahut Alvin.

"Oh, oke." balas Jeslyn.

Mereka pun larut dalam makanan dan pikiran masing masing. Sampai Keysha merasa risih karena merasa diperhatikan. Saat ia mencari siapa yang memperhatikannya, alangkag terkejutnya ia ternyata Alvin yang sedang memperhatikannya. Keysha menjadi salah tingkah dan meminum minumannya dengan perlahan.

Tiba-tiba kantin jadi ramai dan ricuh karena banyak siswi yang mengerumuni meja mereka untuk melihat Alvin dan Billy. Keysha yang merasa terganggu akhirnya mengajak Jeslyn dan Devian kembali ke kelas. Namun Devian masih betah duduk disana sambil memakan baksonya. Akhirnya hanya Keysha dan Jeslyn yang pergi ke kelas sambil pamit kepada Devian, Alvin dan juga Billy.

Alvin yang awalnya ingin ikut ke kelas, namun ia terhalang oleh beberapa siswi yang mengerumuninya. Sehingga ia mengurungkan niatnya. Padahal ia ingin selalu bersama dengan Keysha.

Dalam perjalanan ke kelas Jeslyn bertanya kepada Keysha "Key lo lebih suka sama Alvin apa sama Billy? Kalau gue sih sama Billy. Senyumnya itu lohh... Bikin gue klepek klepek. Hehehe." ucap Jeslyn sambil senyum senyum gak jelas.

Deg... Tiba-tiba Keysha membeku dan mengingat bagaimana Alvin memperhatikannya tadi.

"Ah.. Udahlah Jes. Mending kita buruan ke kelas. Udah mau bel nih." ucap Keysha sambil menutupi rasa gugupnya.

"Ya udah yuk." jawab Jeslyn.

Ketika sudah sampai dikelas, Keysha dan Jeslyn langsung duduk ditempat mereka. Bel pun berbunyi pertanda waktu istirahat telah selesai. Namun guru yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Akhirnya kelas pun menjadi berisik karena mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Kok Pak Andre dari tadi nggak masuk-masuk ya Jes? Berisik banget nih. Mendingan lo periksa gih ke kantor." ucap Keysha kepada Jelsyn.

"Ya nggak papa lah kalau Pak Andre gak masuk. Jadi kita bisa ngobrol terus sampe jam pelajaran selanjutnya. Hehehe." ucap Jeslyn sambil nyengir.

"Lo mah kerjaannya ngobrol mulu dar---"

Belum sempat Keysha menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba guru yang Keysha tunggu-tunggu datang bersama dua orang yang tak lain adalah Alvin dan Billy. Kelas yang awalnya berisik menjadi semakin berisik karena kedatangan Alvin dan Billy.

"Ampun.. Ganteng banget tuh murid baru. Coba dia mau duduk sama gue."

"Nggak mungkin lah. Pasti duduknya sama gue. Iya nggak bang?" ucap seorang wanita sambil teriak ke arah Alvin dan Billy.

Alvin dan Billy yang mendengarnya hanya diam. Alvin dari tadi mencari keberadaan Keysha. Dan akhirnya ia menemukan Keysha yang duduk di paling belakang pojok sebelah kanan. Ia pun langsung tersenyum ketika menemukan Keysha.

"Anak-anak tolong diam. Disini ada dua murid baru yang baru saja pindah ke sekolah kita. Silahkan perkenalkan diri kalian." ucap Pak Andre selaku guru.

"Perkenalkan saya Alvin."

"Perkenalkan saya Billy. Salam kenal semuanya." ucap Billy sambil tersenyum ramah.

Seketika kelas semakin berisik karena terpesona oleh dua murid baru tersebut.

"Diam anak-anak, jangan berisik. Baiklah Alvin dam Billy silahkan duduk ditempat bangku yang kosong.

"Baik Pak." jawab mereka kompak.

Alvin berjalan kearah belakang dan memilih untuk duduk ditempat wanita yang ia sukai yaitu Keysha. Namun disamping Keysha ada Jeslyn. Alvin segera meminta izin kepada Jeslyn untuk duduk disebelah Keysha.

"Maaf Jes, apa boleh kalau aku duduk dengan Keysha?" tanya Alvin sopan kepada Jeslyn.

Seketika Keysha terkejut tidak percaya dengan pertanyaan Alvin.

"Ha? Ya.. Ya.. Boleh." jawab Jeslyn sambil pindah duduk di depan meja Keysha bersama teman yang lain.

Alvin pun segera duduk disamping Keysha. Namun banyak wanita yang tidak suka jika Alvin duduk dengan Keysha.

"Kenapa si Alvin duduk sama Keysha sih? Kan kesel gue. Lagian apa bagusnya si Keysha."

"Iya, bener tuh. Mendingan duduk sama gue."

"Cantik juga kagak. Ngapain Alvin milih duduk sama dia?"

Keysha yang mendengarnya hanya diam saja. Namun berbeda dengan Alvin yang mulai memanas akibat ucapan para wanita itu.

"Seenaknya saja kalian menilai wanitaku. Lebih baik kalian bercermin. Lihat saja nanti kalau kalian berani menganggu Keysha. Kalian akan menerima akibatnya." batin Alvin.

Dan Billy lebih memilih duduk dibelakang diseberang Alvin yang kursinya kosong tidak ada penghuni.

"Maaf Pak saya telat." ucap Devian sambil berjalan ke belakang untuk duduk. Ia terkejut mendapati Billy duduk dibangkunya.

"Eh, ternyata kita sekelas ya? Bagus deh gue jadi ada temen ngobrol. Hehehe."

"Iya, Dev." jawab Billy.

"Devian... Udah telat banyak ngobrolnya lagi. Sekarang bisa diam? Bapak mau mengajar sekarang." kesal Pak Andre.

"Siap Pak sesuai perintah." jawab Devian sambil terkekeh kecil.

Pelajaran pun dimulai dengan tenang. Namun Keysha merasa tidak nyaman dengan Alvin yang berada disebelahnya yang betopang dagu sambil memperhatikannya.

"Apa gue tanya aja ya sama Alvin? Kok dia perhatiin gue terus dari tadi. Gue jadinya kan risih." batin Keysha.

"Ehmm.. Vin?" panggil Keysha.

Alvin tidak menjawab panggilan Keysha.

"Vin? Vin?" masih tidak ada jawaban.

"Vin.." panggil Keysha sambil menggoyangkan bahu Alvin.

"Eh iya? Ada apa Key?" jawab Alvin salah tingkah. Lalu ia mulai duduk tegap dan bersikap seperti biasa.

"Nggak papa. Lo ngelamunin apa sih? Dari tadi gue manggil lo nggak jawab jawab." tanya Keysha.

"Ngelamunin kamu." jawab Alvin spontan.

Keysha yang tak tau harus menjawab apa langsung terdiam malu dan pipinya bersemu merah akibat mendengar ucapan Alvin. Ia pun mengalihkan pandangannya ke depan, agar tidak terlihat oleh Alvin.

"Key, entar kamu pulang bareng siapa?" tanya Alvin.

Baru saja Keysha mau menjawab, namun suara Keysha kalah cepat dengan suara Pak Andre yang menegur Alvin karena suaranya yang berisik.

"Alvin, kalau mau mengobrol diluar saja. Sekarang saya mau menjelaskan pelajaran. Dan jangan mengganggu siswa yang lain yang mau belajar. Kalau masih mau disini tolong diam selama saya menjelaskan. Mengerti ?" ucap Pak Andre.

"Iya Pak, saya mengerti." jawab Alvin acuh.

Pelajaran pun telah selesai dan sekarang waktunya pulang. Banyak murid yang sudah keluar dari kelas. Kecuali tinggal Keysha, Alvin, Jeslyn, Billy, Devian dan para wanita lain yang menunggu Alvin dan Billy.

"Key, kamu pulang sama sia---" belum sempat Alvin bertanya kepada Keysha, banyak wanita yang sudah mengerumuni Alvin dan Billy.

Keysha merasa sepertinya tadi Alvin berbicara dengannya. Namun ketika Keysha ingin bertanya, malah banyak kerumunan wanita yang mengerumuni Alvin. Sehingga ia tidak jadi bertanya.

"Jes, lo udah selesai belum beres-beres bukunya?" tanya Keysha.

"Udah kok Key. Yuk pulang." ajak Jeslyn sambil menarik tangan Keysha.

"Guys, gue sama Keysha duluan ya?" ucap Jeslyn kepada teman-temannya yang tak lain adalah Devian, Billy dan Alvin tentunya.

"Iya." jawab Devian dan Billy.

"Key, entar jangan pulang dulu. Tunggu aku diparkiran." teriak Alvin yang hanya dijawab anggukan oleh Keysha.

"Vin, Bill mending kita kabur aja dah. Rame bener ini." ucap Devian.

"Percuma Dev kita kabur kalau besok kayak gini lagi." jawab Billy.

"Jangan deket-deket sama kita lagi. Kita ini bukan artis yang harus dikerumunin kayak gini tiap hari. Jadi mending kalian pergi sana. Kayak kagak ada kerjaan aja. Kalau kalian gak pergi sekarang, kalian bakal terima akibatnya nanti." bentak Alvin sambil menatap tajam kepada para wanita itu.

Seketika para wanita itu terdiam karena takut akan ancaman Alvin dan langsung pergi dari hadapan Alvin, Billy dan Devian.

"Nah... Kenapa kagak dari tadi sih Vin? Jadi sekarang kan kita mudah keluarnya." ucap Devian.

"Iya Vin." ucap Billy sambil mendukung ucapan Devian.

"Ya mana gue tau. Tau gini udah dark gerbang tadi gue marahin cewek-cewek kayak gitu." ucap Alvin geram.

"Udah lah. Gue duluan ya." ucap Alvin sambil berjalan meninggalkan Billy dan Devian.

"Tungguin kita Vin." ucap Devian dan Billy sambil berjalan menyusul Alvin.

-----

"Yakin Key lo kagak mau bareng gue pulangnya?" tanya Jeslyn memastikan.

"Iya Jes. Lagian rumah kita kan gak searah. Gue nggak mau ngerepotin lo kayak gini. Lagian tadi Alvin nyuruh gue tunggu diparkiran kan? Mungkin ada hal penting kali. Jadi gue tungguin dia dulu aja di parkiran." jawab Keysha.

"Hmm.. Ya udah deh kalau gitu. Gue duluan ya." balas Jeslyn dengan sorotan mata sedih.

"Lo jangan sedih gitu kali Jes. Gue cuma kagak mau ngerepotin lo doang Jes."

"Hmm.. Iya iya Key. Bye gue duluan ya." ucap Jeslyn sambil melambaikan tangan dari dalam mobilnya.

"Iya Jes. Hati-hati ya." jawab Keysha sambil melambaikan tangan kepada Jeslyn.

"Iya Key, tenang aja."

Setelah Keysha melihat mobil Jeslyn sudah tak terlihat lagi, akhirnya ia pun berjalan ke parkiran menunggu Alvin.

"Eh Key, kamu udah nunggu lama?" tanya Alvin.

"Eh, enggak lama kok Vin. Ada yang penting ya Vin sampe lo nyuruh gue nunggu diparkiran?" tanya balik Keysha.

"Cieeeee yang nungguin Alvin diparkiran." ledek Billy kepada Keysha. Sedangkan Devian hanya diam memendam rasa sakitnya karena melihat Keysha yang menunggu Alvin.

Sebenarnya Devian sudah lama menyukai Keysha. Mungkin sudah sejak mereka kecil. Hanya saja ia belum berani untuk menyatakannya perasaannya kepada Keysha, karena ia takut persahabatannya akan hancur ketika ia menyatakan perasaannya. Sehingga ia memendam perasaannya sampai sekarang.

"Eh.. Bukan gitu. Alvin tadi nyuruh gue nunggu diparkiran. Mungkin ada yang penting." jawab Keysha.

"Jadi Vin, ada apa?" tanya Keysha kepada Alvin.

"Nggak ada apa-apa sih Key. Aku cuma mau nganterin kamu pulang."

"Oh kirain ada yang penting Vin. Hmm.. Nggak papa Vin. Entar gue bisa pulang naik bus kok Vin."

"Jangan Key. Nggak papa aku anterin aja. Aku nggak merasa direpotin kok."

"Tap---"

Ucapan Keysha terpotong oleh Alvin yang langsung menarik tangannya dan membawanya menuju motor Alvin. Alvin langsung mendudukki motornya.

"Tapi gue kan pake rok Vin. Nggak enak lah entar kalau nail motor gini." ucap Keysha sambil melihat roknya yang mungkin akan naik jika ia menduduki motor tersebut.

"Iya ya Keysha kan pakai rok. Tidak ada yang boleh melihat tubuh Keysha selain aku." batin Alvin.

"Hmm.. Ya udah Key. Kalau gitu kamu ganti aja rok kamu pake celana aku. Kebetulan hari ini aku bawa celana olahraga." ucap Alvin sambil mengeluarkan celana olahraganya dari dalam tas.

"Hmm.." jawab Keysha sambil berpikir.

"Udah nggak usah banyak mikir. Langsung pake aja." ucap Alvin sambil mendorong punggung Keysha untuk mengganti roknya.

Keysha pun hanya pasrah dan ia langsung ke toilet untuk mengganti roknya. Setelah selesai mengganti roknya, ia merasa celana olahraga Alvin sangat kebesaran ditubuhnya.

"Ya udahlah. Nggak papa deh kebesaran. Daripada nanti paha gue yang kelihatan akibat pakai rok naik motor." batin Keysha.

Keysha pun keluar dari toilet dan segera menuju ke parkiran. Terlihat dari jauh mereka bertiga bercerita seru diparkiran sambil menunggu Keysha.

"Eh, maaf lama. Lagi ngobrolin apa nih?" tanya Keysha.

"Nggak papa Key, cuma cerita hal-hal yang lucu aja." ucap Billy masih sambil tertawa.

"Dev, dari tadi kok lo diem aja? Lagi sariawan ya?" tanya Keysha kepada Devian.

"Nggak papa Key. Lagi badmood aja." jawab Devian sambil terpaksa tersenyum.

"Yuk Key buruan naik. Entar tambah sore lagi kalau ngobrol disini terus." ucap Alvin sambil mengulurkan tangannya kepada Keysha agar lebih mudah untuk menaiki motornya.

Keysha pun langsung menerima uluran tangan Alvin dan menaiki motor Alvin yang cukup tinggi.

"Eh Vin, lo cuma bawa satu helm ya?" tanya Keysha.

"Iya."

"Lah terus gue gimana? Entar ada polisi gimana?"

"Nggak papa tenang aja. Entar aku ngebut biar kagak ketangkep sama polisi. Makanya kamu pegangan sama aku biar nggak jatuh."

"Oh iya iya Vin." jawab Keysha sambil memegang bahu alvin.

"Bukan kayak gitu Key. Kayak gini tuh pegangannya." ucap Alvin sambil menarik tangan Keysha dan meletakkan tangan Keysha melingkar di perut Alvin. Keysha yang melihat itu pun terkejut karena tangannya tiba-tiba ditarik dan diletakkan melingkar di perut Alvin dan posisi tubuh depan Keysha juga menempel di punggung Alvin.

Ketika Keysha ingin melepaskan tangannya, tangannya malah ditahan oleh Alvin seperti mengatakan bahwa jangan melepaskan tangannya.

"Vin, apa ini nggak terlalu...." ucap Keysha malu-malu.

"Terlalu apa Key?"

"Eh, enggak enggak."

Alvin tau Keysha malu dengan posisinya yang seperti memeluk Alvin dari belakang. Namun ia pura-pura tidak tau. Devian yang melihat itu pun hanya bisa diam dan memalingkan wajahnya kearah lain.

"Duluan ya." ucap Keysha dan Alvin serempak.

"Oke." jawab Devian

"Hati-hati ya." jawab Billy.

Alvin pun melajukan motornya dan meninggalkan Billy dan Devian berdua diparkiran.

"Yuk Dev buruan pulang." ajak Billy sambil menepuk pundak Devian dan menaiki motornya.

"Iya Bil." sahut Devian sambil menaiki motornya juga.

Mereka pun langsung melajukan motornya dan pulang kerumah masing-masing.

Next chapter