14 Haruskah

Sepulang sekolah rerin,ike,bela,dan kela.terlebih dahulu menuju kantin.

"woy,lo berdua tau kagak,tadi kita ulangan dadakan tau"ucap bela.

Kela pun mengangukan kepalanya.

"aaa,kok bisa"ucap ike bertanya.

"ia,kok bisa dadakan"tanya rerin lagi

"hehehe,karena kelas ribut"jawab bela dan di ikuti kekehan kela.

Rerin dan ike hanya mengelengkan kepala mereka bersamaan.

"siapa suruh ribut"ucap ike yang dianggukan rerin.

"betul itu"ucap rerin mengacuhkan ibu jarinya.

"ehhh guys kita,pergi lihat pembangunan rumah gue yuk,,,udah hampir mau jadi lo rumah gue"ucap ike senang yang dibalas dengan anggukan ketiganya.

"yuk-yuk,gue kepo"ucap bela dan kela bersamaan.

Sedangkan rerin hanya tersenyum,karena dia yakin sepulang sekolah ini pasti dirinya akan bertemu dengan alan.

Mereka pun menghampiri kendaraan mereka masing-masing.

"ehhh,rerin motor lo biar suruhan lo aja yang bawa"ucap ike.rerin hanya mengangukan kepalanya.

"kita ikut mobil,ike aja lo bareng ike aja,rin"ucap kela.

"ia,biar kela bareng dengan bela"ucap ike yang lagi-lagi,rerin menjawab dengan mengangukan kepalanya.

Rerin pun menuruti permintaan ketiga sahabatnya itu,lalu ia menghubungi suruhannya untuk menggambil motor miliknya di sekolah.

"halo,jio tolong lo ngambil motor gue di sekolah yh,gue pulang nya bereng ike.soalnya gue ada kesibukan nih"ucap rerin menelpon kepada suruhannya.

"oke,rin dilaksanakan"ucap jio diseberang telepon.

Mereka pun,meninggalkan parkiran sekolah dan menuju ke tempat pembangunan rumah ike.

Sepanjang perjalanan rerin dan ike hanya berdiam diri.seolah mereka adalah orang asing yang tak saling kenal.

"rin,lo kenapa kok kek nggak semangat sih"tanya ike yang masih fokus menyetir.

Rerin hanya tersenyum dan membalas ucapan ike.

"gue nggak apa-apa,cuman gue lelah aja"ucap rerin berbohong.

Ike hanya mengganggukan kepalanya.

Tak lama kemudia mereka pun akhirnya sampai di tempat pembangunan,rumah ike.

"gue,nggak nyangka bakalan sebagus ini"kagum bela.kela pun mengiakan kekaguman bela dengan menganggukan kepalanya.

"ia,gue juga"ucap ike,sedangkan rerin hanya diam.

Baru saja beberapa menit di mengelilingi rumah ike,sebuah mobil hitam berhenti pakarangan rumah ike dan keluar seorang lelaki.

"wee,ini nih mandornya"ucap ike menopang tangannya di dada,sedangkan cowok itu hanya tersenyum.lalu menatap rerin.rerin pun membuang muka.

'haruskah,bertemu dengan dirinya disaat diri ku sedang tak mau menatap wajah munafnya" gumam rerin dalam hati.

Rerin pun melanjutkan masuk kedalam rumah ike yang tak lama lagi,akan siap di bersihkan.

"rerin,,,lo napa sih main tinggal-tinggal,kita aja"ucap ike kesal,sedang ketiga orang yang dibelakang ike hanya terkekeh.

"habis lambat banget sih"ucap rerin dengan memutar matanya ke kiri.

Mereka berempat pun menghampiri rerin.tatapan alan tak hentinya menatap rerin secara diam-diam.ia tahu bahwa rerin masih marah padanya,karena kesalah pahaman malam kemarin.

"classic banget yh gue suka deh"ucap ike melihat dalam rumahnya.

"ia,classic banget gue suka nih"ucap kela dan bela bersamaan yang dianggukan,kepala rerin.sedangkan alan hanya tersenyenyum.

"nggak sabar gue,kalau udah jadi nanti"ucap ike mengembangkan senyumnya.

"sama"ucap kela.

Skip

Setelah melihat-lihat rumah ike,mereka pun langsung pulang.

"ke,antarin gue ke rumah gue"ucap rerin datar.

"oke"timpal ike.

Rerin dan ike pun,masuk ke dalam mobil ike.berbeda dengan alan yang masih setia memperhatikan sang kekasih dari jauh.

'semarah apa sih kamu rin dengan aku,hanya kesalah pahaman yang belum aku jelasin kamu udah kek gini'gumam alan dalam hati,sambil tersenyum.

Mata alan tak berhenti menatap kepergian,rerin dan ike hingga mobil ike tak kelihatan.barulah alan masuk ke mobilnya.

Heehhe  sobat setia yang baca cerita aku,thanks yh udah mau mampit😌😌author tambah semangat😅😅😅

.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan coment dan vote nya.🤗🤗🤗

avataravatar
Next chapter