2 Teman Yang Pengertian

***

"Kringggggggggg..."

Bunyi jam alaram berbentuk boneka beruang pink milik Ruli.

Mendengarnya Ruli pun langsung terbangun, dan bergegas mandi dan mengganti pakaiannya, dia memakai jas yang dia curi dari lemari Alvin secara diam-diam.

Didepan kaca, dia melihat kalau jas itu sangat cocok padanya sebagai guru, namun dia baru sadar.

"Guru apa yang punya tindik dan pirang?"

Dengan bergegas dia pergi ke dapur dan meminta cat rambut milik bibi, dan diapun segera mengecat rambutnya sendiri didepan kaca kamar mandi, lalu dia mengikat rambutnya yang gondrong kebelakang,dalam hatinya dia berkata,

"Sungguh tampan hambamu ya Allah!"

Namun dia tidak sadar kalau cat rambutnya mengalir ke bagian belakang lehernya, dan semuanya hitam kayak daki naga berumur 1000 tahun.

Diapun menyalakan motor merah kesayangannya, yaitu Yamaha RD125 tahun 1977, yang dia beri nama Jepri-kun. Motor ini sudah tua dan kadang mogok, bukan karena mesinnya, tapi karena bensinnya.

"Biiii..., Cina...., gw pergi dulu ya...!" teriak Ruli penuh semangat.

Bibi pun menyaut, "Iyo hati-hati ya, cari kosan yang murah, jangan godain istri orang, sama jangan makan indomi terus nanti kamu sakit, Alvin masih tidur nanti bibi kasih tau dia, semangat ya nak... kamu pasti bisa jadi guru, Bibi percaya sama kamu."

Mendengar perkataan Bibi, Ruli langsung berlari ke arah bibi dan memeluk sambil menciumnya.

"Biiii, makasih ya... cuman bibi orang tua yang mau peduli sama Ruli, semenjak orang tua Ruli meninggal, cuman bibi satu satunya orang tua yang Ruli miliki."

"Jaga kesehatan ya biii.., aku tau bibi punya banyak uang tapi jangan sering-sering pasang togel, nanti uang bibi habis, dan jaga Alvin dan anak-anak ya bii.., aku sayang bibi."

Ucap Ruli sambil memeluk bibi dan menahan tangis, diapun kembali menaiki motornya lalu melambaikan tangan pada bibi, dan kamar Alvin di lantai 2.

"Dada keluargaku, jangan rindu ya.." bisik dia sambil tersenyum.

Diapun Melihat jam lalu bergegas,memacu motornya kencang "Bruuuummmm...."

Karena jarak kesekolah yang dia daftarkan memerlukan waktu 2-3 jam, dia memilih jalan tikus melewati hutan dan pepohonan, entah bagaimana dia tau jalan itu benar arahnya dan entah bagaimana dia berhasil sampai dalam satu setengah jam saja.

Sampailah dia di sekitar terminal, dia melihat banyak preman yang sedang menggoda wanita, diapun berhenti lalu menyalakan rokoknya sambil berteriak,

"Hoiii... lepaskan wanita manis itu, atau kuremukkan gigi gigi tonggos kalian sialan!.."

Para preman pun menatap dia sambil berteriak, "Bocah tengil, berani sekali kau berteriak dikawasan gang kami hahh?...."

"Hajar dia!...." teriak preman itu.

Namun Sebanyak apapun mereka, semuanya habis terkapar dihajar oleh Ruli, dan salah satu preman pun tersadar karena melihat motor merah milik Ruli yang bertuliskan ORBIT, lalu dia berteriak,

"Berhenti bodoh!...., didi.. dia...dia adalah Sianjing gila dari mars, ketua gang Orbit."

Lalu para premanpun ketakutan sambil berkata, "Sianjing gilakan pirang,dan punya anting biru, orang ini terlihat lain dan kotoran apa itu dilehernya? apa benar dia ketua orbit?"

Lalu Ruli pun berteriak tegas, "Kalau kalian masih ingin hidup, pergi dari sini kurcaci buruk rupa!"

Dengan ketakutan para premanpun berlari terbirit-birit.

Ruli mendatangi si wanita cantik tadi, sambil memastikan kalau dia tidak apa apa, karna ketakutan si wanita hanya diam dan tak berani menatap Ruli.

"Untunglah kamu tidak apa-apa, lain kali hati-hati sama preman ya, karena wanita semanis kamu pasti jadi harta karun bagi mereka, Hati-hati ya..., bye bye!..." ucap Ruli dengan halus. Lalu diapun melanjutkan perjalanannya kesekolah, dan akhirnnya dia sampai.

Setelah sampai, di depan sekolah itu dia mematikan rokoknya dengan cara memotek apinya, dan sisanya dia kantongi, lalu dengan tiba-tiba dia berdiri sambil berteriak,

"Hoiiiii.... Aku akan jadi guru terbaik disini!"

Semua orang melihatnya aneh dan tertawa karena lehernya hitam semua, di sana ada para murit dan calon guru yang ingin melamar kerja juga, melihat semua menertawainya Ruli pun merasa bingung.

"Apakah semua orang disini gila? apa gw salah tempat ya?" pikirnya.

Lalu dia pergi ketoilet membasuh tangan dan wajahnya, melihat kearah kaca lalu berteriak kaget.

"Ahhhhh... daki apa ini dileher gw, pantes bocil bocil sialan tadi pada ngetawain, bangke-bangke.."

Dengan bergegas dia melepaskan pakaian nya, menggantungnya di paku yang ada di dinding, dan mencuci cat rambut yang memenuhi lehernya.

Tiba tiba masuklah seorang laki laki paruh baya berpakaian rapi ,rambutnya hanya tertinggal tiga helai saja, pria itu menatap tubuh Ruli dengan sinis dan jijik, karena ada tato bergambar tengkorak, dengan topi ala mafia menggigit mawar dibagian dada kanan Ruli, karena merasa terganggu Ruli membentak pria itu.

"Hoi orang tua..., apa lihat lihat hahh.., nafsu ya?.." kalau mau kencing-kencing aja botak mesum!.." ucap Ruli dengan nada mengejek.

Karena ketakutan si bapakpun pergi tergesa gesa sambil berencana melaporkan bahwa ada preman di sekitar sekolah kepada satpam agar segera di usir dari lingkungan sekolah.

"Pak satpam!... kemari sebentar, " panggil nya sembari melambaikan tangan.

"Baik pak Toni," jawab pak satpam sembari berlari kecil menuju bapak tadi.

"Ada apa pak?," lanjutnya.

"Begini.. tadi saya bertemu preman di toilet, ngak ada sopan santunnya, tolong pak satpam usir ya!.. agar tidak menakuti Murit sekolah kita ini," Ujar pak Toni.

"Baik pak,siap jalankan," tegas pak satpam sembari bergegas ke arah toilet.

"Woi... siapa di dalam? cepat keluar!.." bentak pak satpam sambil menunggu di luar toilet.

Rulipun menjawab, "Hadeh.. orang mesum lainnya nongol, bentar-bentar lagi make baju.."

Lalu dia keluar, si satpam pun menoleh, secara tidak sengaja karena wajah mereka berdekatan bibir mereka saling berciuman, mata mereka saling melotot, karena terkaget kaget, mereka saling mendorong dan berteriak, "Ahhh menjijikkan, homo gey homooo!.." Sambil mengelap bibir mereka, "cuiihhh cuihhh..." lalu mereka saling bertatap mata dan mulai mengamati orang di depan mereka.

"l..lo...?.."

"Ruli?..."

"Ranto?..." teriak mereka kaget secara bersamaan.

Sebagai info: Ranto adalah mantan wakil ketua Orbit julukannya adalah "Pemburu Janda dari uranus." Tapi dia keluar dengan alasan ditugaskan ayahnya melanjutkan bisnis keluarga, yang setelahnya digantikan oleh Alvin sebagai wakil yang baru.

"Ngapain lo kesini hah?...." tanya Ranto kebingungan.

"Ya gw mau jadi guru disini, lah.. elu yang ngapain? make baju satpam segala," jawap Ruli sambil menyerang dengan pertanyaan membunuh psikis, dengan rasa malu, Ranto mulai ingat alasan dia keluar gang dulu.

"Gu.. gue..., apa namanya itu?.. ohhh ia melakukan penyamaran bisnis, ia penyamaran bisnis, untuk memata-matai perusahaan saingan bisnis Rul..., lo mana paham begituan ia kan?.... hahaha....."

Ruli menatap Ranto sambil tersenyum sinis, lalu dia merangkul Ranto sambil berkata,

"Ohhh urusan bisnis?..... pura-pura jadi satpam ia kan?.... untuk memata-matai saingan bisnis ia kan?...."

"Matakau saingan bisnis!...., ini sekolah bodoh, saingan bisnis apanya?..."

Ruli tersenyum sinis lagi sambil mengosok gosok telapak tangannya, Ranto pun mulai menggigil merasakan aura jahanam.

"Hohhhhhh satpam ya?..... kira kira kalau anak Orbit tau lo satpam bakalan gimana ya?..... Hohhhhh....." bisik Ruli secara mengintimidasi, dan beberapa pukulan psikis disana sini.

"Bentar-bentar Rul, bisa gw jelasin," bujuk Ranto penuh rasa malu dan waswas.

"Tidak usah dijelasin pak satpam, gw bakal tutup mulut, tapi ada syaratnya," bisik Ruli halus.

"Apa syaratnya? uang? rokok jisamseng? apa cepat kasih tau," pinta Ranto mendesak.

"Bukan santai saja, kitakan sahabat, gw cuman minta lo curi kunci jawaban ujian penerimaan guru nanti, terus kasih ke gw deh.., itu aja gampang kan?..." bisik Ruli membujuk bagaikan iblis.

"Ah tolol, gw gak mau, entar gw kena pecat lagi gara-gara lo, gak mau ah!" ucap Ranto menepis ajaran sesat Ruli.

Ruli kembali tersenyum sinis sambil berbisik tajam,

"Hohhhhhh satpam ya?..... kira kira kalau anak Orbit tau lo satpam bakalan gimana ya?..... Hohhhhh....."

"Ok ok sialan, gw lakuin kemauan lo, asal jangan bocorin rahasia gw ya! emang lo gak pernah berubah tai, nyusahin orang mulu ahh..," jawab Ranto dengan rasa kesal.

"Nah gitudong baru namanya sahabat sehidup semati, mana lo dapat ciuman pertama gw lagi, hahaha...." tawa Ruli sambil memukul mukul bahu pak satpam.

"Jijikkkkkk," teriak Ranto sambil mengelap-ngelap bibirnya.

***

Mereka pun pergi dari toilet, Ruli menyalakan rokoknya tadi yang sisa setengah sembari duduk di bawah pohon ditaman sekolah, sementara Ranto mulai berjalan seakan tidak terjadi apa apa,lalu menawarkan diri membantu pak Toni yang sedang membawa lembaran soal dan kunci jawaban, dengan hati hati dia mengambil satu soal dari setiap ujian beserta kunci jawabannya, lalu memasukkannya ke celananya sembari merapikan kembali kertas kertas dan pakaiannya, setelah semuanya telah beres, dia meletakkan soal-soal di meja guru lalu permisi kembali bertugas kepada para guru disana.

"Ini soal-soalnya pak, kalau begitu saya pergi dulu ya," ucap Ranto dengan sopan lalu langsung berlari kearah pohon tempat dimana Ruli duduk, diapun memukulkan lembaran yang dia bawa tepat di wajah Ruli dan dia berkata,

"Nihh.. sialan!.., hampir mati gw pertaruhin kerjaan, lo malah enak-enakan ngudut disini kambing!..." ucap Ranto dengan nada kesal.

"Wah... beruntungnyaaa... punya sahabat baik hati dan rajin mencuri, makasih my little sister, sebentar lagi kita satu sekolahan lagi kayak dulu, hahaha....." ujar Ruli sambil tertawa lebar.

Ranto pun merasa mengingat masa masa dulu, dan diapun ikut tertawa.

"Hahaha dasar lo ya, ngak pernah berubah sama sekali, tetap bodoh otodidak sama gak berguna, yaudah sono lu bentar lagi ujian guru, semoga lulus ya brengsek!..."

"Siap pak satpam!" tegas Ruli sembari menghormat dengan sikap siap sempurna, Lalu membuang puntung rokoknya ketempat sampah, namun tidak masuk, lalu dia mengambilnya kembali dari tanah dan memasukkannya pelan ke dalam tempat sampah. Setelah itu dia berjalan santai ke arah ruangan ujian sembari menggoda siswi-siswi dan ibu-ibu guru yang ada disana.

***

avataravatar
Next chapter