3 Kuliah

"Bangun Nes!" teriak seseorang dari balik pintu kamar Nessa.

Tentunya seseorang itu adalah Kasha. Ia menggedor gedor pintu kamar Nessa dengan tidak sabarannya, membuat sang empu terbangun dari tidur nyenyaknya.

"Berisik Sha," teriak Nessa balik.

"Makanya lu bangun Nes, kalo enggak kita bisa telat! Emangnya lu mau kita telat!?" balas Kasha

"Iya gua udah bangun," ujar Nessa.

Nessa bersiap-siap untuk pergi ke kampusnya, hari ini ia dan Kasha memiliki mata kuliah pagi dan dosennya sangat galak, jika terlambat kita akan disuruh menulis lima artikel berbeda tema dalam waktu satu jam, jika tidak siap-siap saja ia akan menghubungi orang tua kita.

Hari ini Nessa memilih memakai blouse yang dipadukan dengan celana jeans plus sepatu kets kesayangan miliknya. Setelah selesai bersiap-siap, Nessa lantas keluar dari kamarnya. Ia mencium aroma yang sangat menggugah selera dari arah dapur sana, karenanya ia cepat-cepat pergi ke dapur. Ternyata Kasha sedang membuat sandwich yang hanya diisi oleh telur dan sosis, karena bahan makanan di apartemennya sudah habis.

"Woah, laper banget gua Sha," ujar Nessa.

"Ya makan lah Nes. Nih buat lu," tutur Kasha.

Mereka berdua memakan sandwich itu dengan hikmah. Dalam waktu 10 menit mereka telah menghabiskan sandwich itu. Setelah selesai memakan sandwichnya, mereka lantas langsung pergi dari apartemennya menuju kampus. Mereka menggunakan mobil milik Kasha, Kasha pun membawa mobil itu dengan kekutan sedang karena ia takut akan macet.

Ternyata benar saja mereka berdua terjebak macet selama 30 menit. Sialnya sang dosen sudah masuk ke dalam kelas mereka.

"Permisi pak, maaf kami telat," ucap Nessa.

"Kalian berdua kenapa bisa telat!?" ucap dosen itu mengarah kepada Kasha dan Nessa.

"Maaf pak, tadi kami terjebak macet" ujar Kasha.

"Kali ini saya kasih toleran, tetapi jika hal ini terulang kalian tidak boleh mengikuti kelas saya, dan harus mengulang tahun depan," kata sang dosen.

"Iya pak, terima kasih," ucap Kasha dan Nessa bersamaan.

"Tetapi kalian harus mengerjakan lima artikel, yang harus dikumpulkan hari ini juga, batasnya sampai jam satu siang," kata dosen.

"Baik pak."

Setelah itu mereka langsung duduk di bangku mereka masing-masing. Pelajaran pun dimulai. satu jam lebih mereka di dalam ruangan tersebut. Sunggu mereka sangat bosan, mereka ingin segera keluar.

"Jadi sampai sini saja pelajaran kita hari ini, sampai jumpa di lain waktu. Jangan lupa tugasnya dikerjakan, dan jangan lupa artikelnya Kasha dan Nessa" ujar dosen tersebut.

"Iya pak," jawab semua mahasiswa/i kelas tersebut dengan kompak.

Dosen tersebut antas keluar dari ruangan, satu persatu mereka pun juga keluar dan menyisakan Kasha dan Nessa.

"Sha, kita mau ke supermarket kan?" tanya Nessa.

"Iya Nes. Tapi ntar dulu deh kita selesain ni artikel dulu," ujar Kasha.

"Yoi."

Mereka berdua lnatas mengerjakan lima artikel. Menulis lima artikel membutuhkan waktu yang sangat lama.

"Dosen gila," gerutu Nessa.

"Gak boleh gitu Nes," ujar Kasha.

"Tapi Sha, tu doseb beneran gila, masa iya kita disuruh nulis artikel sebanyak ini! Ya enak kalo dapet uang, lah ini dapet uang aja enggak, yang ada dapat capek Sha," kesal Nessa.

"Kerjain aja Nes, nanti gak selesai kita malahan di hukum lebih banyak lagi," balas Kasha.

"Iya."

Namu Nessa masih saja mengumpati sang dosen. Tentunya sambil mengerjakan artikelnya. Mereka menghabiskan waktu sebanyak 4 jam hanya untuk menulis lima artikel. Karena mereka harus mencari-cari sumber beritanya.

"Ayok kumpulin," ajak Kasha.

"Oh, udah selesai yaa. Ayok deh," balas Nessa.

Mereka berdua pun pergi ke ruangan dosen untuk mengumpulkan artikelnya. Setelah menemukan sang dosen mereka langsung menghampirinya.

"Permisi pak, kami mau mengumpulkan hukuman kami," ujar Nessa.

"Mana," tanya sang dosen.

Kasha dan Nessa pun memberikan kertas yang sudah berisikan artikel dengan berbagai tema.

"Oke, jangan mengulanginya lagi ya, kalo kalian mengulanginya tidak ada lagi toleran dari saya," kata dosen.

"Iya pak, terima kasih, kami permisi," ujar Kasha.

Kasha dan Nessa pun keluar dari ruang dosen tersebut dan pergi ke pakiran untuk memasuki mobil Kasha.

"Huh! Dasar dosen gila." Lagi-lagi Nessa mengumpati dosen tersebut.

Kasha hanya bisa tertawa melihat Nessa yang dari tadi mengumpati dosen itu.

"Kita jadi ke supermarket kan?" tanya Kasha.

"Jadi dong Sha."

"Oke."

Kasha pun melajukan mobil miliknya menuju supermarket yang berada di dekat apartemen mereka, ups bukan apartemen mereka maksudnya dekat apartemen yang mereka tinggali.

avataravatar
Next chapter