webnovel

LIL’ SECRET

Happy reading 😚😚😚

.

Jam berapa kalian baca ini?

-------------------

Di sudut kafe, Renata bisa melihat calon pengantinnya. Buru-buru dia menghampirinya. Menautkan kedua tangannya setelah dia berhasil duduk. Entah kenapa bukan sapaan justru yang keluar malah erangan kesedihan.

"Hey jangan menangis. Aku tak tahan jika melihatmu menyedihkan seperti ini." Ucap lelaki itu.

"aku capek. Lelah." Suaranya bergetar.

"Aku tahu. Aku pun sama, honey"

"aku sudah capek bersembunyi. Aku capek tahan dirumah itu."

"Maka dari itu kita harus mencari momment yang tepat untuk keluar dari semua ini."

Lelaki itu meraih tangan Renata. Menggenggamnya erat. Mendaratkan ciumana di sana.

"Ini kenapa?" Lelaki itu melihat luka di dahinya. "Apa cukup dalam?" Tangannya membelai lembut dahinya dan itu sangat menenangkannya. Belaian lelaki ini sungguh sangat dirindukannya akhir-akhir ini.

"aku tadi sudah mengobatinya."

"Sepertinya kita harus ke rumah sakit untuk memeriksakannya."

"Tidak usah." Perhatian ini menghanyutkannya.

"Apa aku tidak boleh khawatir pada calon istriku?" godanya. Lelaki itu mengecup dahi Renata yang terluka.

Renata tersenyum. "Jangan berlebihan, sayang."

Renata menatap lelaki itu. dia harus memohon "Apa aku boleh menginap di apartemenmu? Untuk malam ini saja."

"Kenapa? Kamu sudah tak tahan," godanya.

"Apasih."

"Umm baiklah" lelaki itu tampak berpikir "Aku akan mengizinkanmu. Tapi kamu harus menyanggupi permintaanku."

"Apa?"

"Bertahanlah di sana. Cukup sampai pernikahan saja, setelah itu aku akan membawamu pergi."

Renata tampak menimbang. Dia ketar-ketir mencari jawabannya. IYA atau TIDAK. Tapi rasanya berat memilih salah satunya.

"Tapi aku sudah capek. Aku bukan anjing yang seenaknya mereka suruh-suruh."

"Untuk terakhir kalinya demi cinta kita. Aku bersumpah pada Tuhan akan membahagiakanmu bagaimana pun caranya aku tak peduli. Kau tahu kan kalau kebahagiaanku itu melihat senyuman terbit di bibir manismu."

"Gombal," sesekali mengusap air matanya yang masih mengucur. "Aku kayak orang bego yang gak terlalu memahami kamu. Maafkan aku yang sudah meragukan ketulusanmu."

"Anything, Princess. Apa pun akan kulakukan untukmu." Mereka berciuman. Ciuman singkat−hanya saling menempel bibir. Kening mereka bertemu. Mereka saling menyalurkan kerinduan masing-masing.

"I Love You."

"Aku lebih lebih menyayangimu." Tutup lelaki itu.

.

-To be Continued-

.

Itu Digo bukan sih???

Love you,

Next chapter