173 Painful Reality

"Kenapa kita pulang begitu cepat?" Emerald menggerutu sambil memeluk erat kulit camilan berisi roti untuk ibu hamil yang tadi dengan sempat-sempatnya ia ambil di ruangan Zein. Padahal dia mengira jika menunggu Zein selesai dengan pasiennya akan sangat lama dan membosankan, tapi ternyata tidak, setelah Zein memberikan satu bungkus roti ibu hamil padanya. Bahkan wanita itu ingin sekali tinggal di sana sambil sesekali keluar dari ruangan kamar Zein untuk melihat-lihat pasien yang tengah di periksa. Terkadang Emerald merasa takut ketika melihat beberapa pasien yang perutnya sudah sangat besar, mungkin sebentar lagi akan melahirkan. Emerald takut ketika ingat jika nanti dia akan ada di fase itu.

"Apa kau tidak ingin menemui Athes?" tanya Zein yang sepertinya sudah mulai ingat dengan pria yang menjadi ayah dari bayi yang tenang di kandung oleh Emerald.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter