webnovel

Kerinduan Menggebu

Mereka kini duduk di kuri sofa di balkon kamar di lantai dua. Suasana malam yang dingin tidak membuat mereka urung untuk tetap di sana.

Mereka duduk sangat mesra, Zio duduk dengan Alea di depannya bersandar di dada Zio.

"Sudah lama kita tidak pelukam begini," kata Zio.

"Iya," jawab Alea dengan singkat.

"Itu karena kamu kabur begitu saja," ungkap Zio.

"Maaf aku hanya seorang istri yang merasa sangat cemburu," lirih Alea.

"Ahh rasanya aku sangat lega, kamu sudah mengerti semuanya, Sayang.' Zio berkata sambil mengecup kening istri kesayangannya.

"Kamu tahu, selama aku pergi, aku selalu merindukan kamu siang dan malam, aku tersiksa setiap melihat bintang, dan aku iri pada rembulan karena terlihat tenang, sedangkan aku masih berada dalam kegelisahan," lirih Alea dengam tetesan air matanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter