12 PERTEMUAN PERTAMA KEVIN DAN TANTE MARIA

Sesampai nya di depan pintu pagar rumahnya, Jelita turun dari mobil Kevin dan langsung membuka lebar-lebar pagar besi itu agar mobil Kevin bisa masuk seluruhnya.

Jelita memboyong Kevin ke dalam rumah.

ia mempersilahkan Kevin duduk di ruang tamu.

"Vin, Lo tunggu sebentar ya, gue mau panggil bunda dulu, terus sekalian ganti baju juga" kata Jelita.

"Oke.." jawab Kevin singkat.

Tak lama setelah Jelita berlalu, ibu nya menghampiri Kevin, sementara Jelita sedang berganti pakaian.

"Sore Tante.. saya Kevin, teman baru Jelita di sekolah" Kevin bangun lalu menjabat tangan wanita itu.

"Oh iya, Nak Kevin.. silahkan duduk Nak, Jelita sering cerita loh soal Nak Kevin, katanya Nak Kevin mau cobain cake bikinan tante ya?" tanya wanita itu dengan sumringah.

pasalnya, Kevin adalah satu-satu nya lelaki yang Baru dibawa kerumah oleh Jelita.

nampaknya wanita berumur empat puluh tahunan itu masih terlihat cantik dan sangat menyukai sosok Kevin pada pertemuan pertama.

Mereka berdua saling berbincang.

ditengah obrolan nya, Jelita datang dengan mengenakan kaos oversize berwarna putih polos dengan balutan celana jeans yang berada sedikit di atas lutut, mengikat rambut panjang nya ke belakang setengah dibuat konde, melepas kacamata yang sehari-hari dikenakan nya dan membawa sebuah jus kiwi segar dari arah dapur. membuat Daffa sedikit terpukau, ia menemukan kecantikan alami dari seorang wanita di zaman sekarang, tanpa balutan make up sedikitpun dan model pakaian yang kekinian.

Jelita duduk di samping ibu nya.

"Jelita, Nak Kevin ini pinter banget ya, juara boxing, pernah sabet juara lomba melukis juga di Sidney! sama-sama suka melukis! cocok banget hobi nya sama kamu" jelas wanita itu kepada anaknya.

"Wah Jelita suka melukis juga? kok gak pernah cerita sih Ta.. kalo tau gitu, kita bisa agenda kan buat Melukis bareng sambil sekalian jalan-jalan" Kevin menyahut.

Jelita hanya tersenyum melihat ibu nya dan Kevin langsung terlihat akrab.

Kevin memang pandai bergaul dengan siapapun, dia sangat cepat disukai orang-orang karna pembawaan nya yang santun dan ramah.

***

"Tante udah lama suka bikin cake begini?" tanya Kevin sambil mencicipi sepotong Black forest buatan Tante Maria, ibunda Jelita.

"Hmmm kalo gak salah sih sekitar tiga tahun yang lalu.. waktu itu Tante iseng pergi ke toko kue, niat nya mau pesan kue ulang tahun untuk Jelita, tiba-tiba Tante kepikiran, 'kenapa gak Tante bikin sendiri aja ya dirumah' akhirnya cuma bermodalkan resep dari internet, Tante bisa bikin cake ulang tahun untuk Jelita, dan ternyata Jelita bilang cake buatan Tante ini enak banget, nah dari sana Tante mulai pede dan lebih sering lagi belajar bikin cake nya" Curhat Tante Maria pada Kevin.

Jelita yang hanya mendengarkan obrolan Kevin dan ibu nya itu tidak menimbrung.

"Oh gitu, bener sih kata Jelita, cake buatan Tante ini enak banget, Kevin aja sampe ketagihan" jawab Kevin.

"Tante hebat banget ya... udah cantik, pinter bikin cake lagi.. pasti ayah Jelita seneng banget punya istri kaya Tante" puji Kevin sambil terus menyicipi potongan black forest yang disajikan di depan nya.

Jelita melihat ke arah Kevin, lalu Tante Maria hanya membalas Kevin dengan senyum yang ramah.

"Oh iya, makasih ya nak Kevin udah Anter Jelita pulang, sekarang Tante mau cek ke toko dulu ya.. kalian ngobrol aja disini, Jelita.. kalo perlu apa-apa telpon bunda aja ya.." Tante Maria beranjak dari tempat duduknya kemudian membiarkan Kevin dan Jelita mengobrol berdua.

***

"Ayah gue udah meninggal Vin.." kata Jelita seolah menjawab pujian yang tadi dilontarkan Kevin untuk ibu nya.

Kevin menatap mata Jelita yang berbicara setengan menunduk.

"Sorry ya Ta.. gue gak tau kalo nyokap Lo single parents" Kevin mengusap punggung tangan Jelita dengan lembut.

Jelita mengangkat wajahnya dan menatap mata Kevin. Keduanya saling menatap lama.

Kevin mendekatkan wajahnya ke arah Jelita, semakin dekat sampai hanya berjarak lima sentimeter.

Jelita tiba-tiba diam mematung, menyaksikan Kevin yang terus berusaha mendekati wajahnya.

dalam hati, ia sudah berteriak sekencang-kencangnya. namun bibir tipisnya itu seolah terkunci rapat.

Kevin meniup dahi Jelita lembut.

"Ta... ada serangga di rambut Lo" Kevin menjauhkan wajahnya dari jelita setelah mengusir serangga itu.

Jelita yang sudah ke ge'eran masih mematung tak bersuara. ia mengira Kevin akan mencium nya.

tapi ternyata, ia hanya sedang mengusir serangga di atas rambut jelita.

Kevin melanjutkan obrolan bersama Jelita seperti memang tidak tahu prasangka Jelita kepadanya.

"Ta.. nyokap Lo mau ke toko? toko apa? Lo punya toko Ta?" tanya Kevin.

"Oh, itu... iya... toko bunga warisan dari Ayah gue" jawab Jelita sambil terus berusaha kembali menormalkan perasaan nya.

Kevin hanya mengangguk.

Tak lama, Kevin berpamitan pada Jelita.

"Sorry ya Ta, gue gak bisa lama-lama, gue mau ada latihan boxing sore ini" Kevin memakai jaket nya dan beranjak dari dalam rumah Jelita.

"Jangan kapok ya Vin! sering-sering main kerumah gue" Jelita mengantar Kevin keluar.

"Gue gak mungkin kapok main kesini, yang ada betah banget Ta... bisa cobain cake buatan bunda Lo" Kevin membuka jendela mobilnya.

Jelita hanya tertawa kecil.

lalu Kevin pergi dari rumah Jelita.

setelah menutup pintu pagar rumahnya, Jelita berlari masuk ke dalam kamar sambil terus berteriak kegirangan.

"Yes..!"

"Yes..!"

"Yessss!"

Jelita terus mengeluarkan kata itu dari dalam mulutnya.

"Akhirnya Jelita mau punya pacar juga" ungkap Jelita sambil menatap ke arah cermin besar yang ada di kamar nya.

Jelita mengambil Handphone nya lalu mengirim pesan pada Lolly.

"Lol.. gue minta maaf ya.. Jimin BTS udah gue ajak kerumah dan kenalan sama bunda gue" isi pesan Jelita untuk Lolly yang diakhiri dengan penuh emoticon tertawa.

Lolly yang gesit langsung menelpon Jelita.

"Ta.. Lo parah banget sih..! Kevin kan mau jadi calon adik iparnya koh Candra. kok Lo tega sih sama gue Ta.." Suara Lolly yang cempreng membuat jelita sedikit menjauhkan Telpon itu dari telinga nya.

"Haha.. Lo kan udah punya Tony.. udah punya banyak penggemar juga tuh, Aldo, Betrand dan masih banyak lagi.. Kevin buat gue aja ya.." rayu Jelita.

"Ya udah deh Ta, karna seorang Stevanie Lollyta pantang rebutan cowok sama siapapun! Lo ambil aja Kevin.." jawab Lolly disusul tawa Jelita yang semakin menjadi-jadi.

"terus kalo Lo sama Kevin, Daffa sama siapa Ta?" tanya Lolly.

"Bukan urusan gue Lolly.. peduli amat Lo sama Daffa!" jawab Jelita judes.

"Wah.. kayaknya ada yang udah berharap sama Daffa nih sebelumnya, tapi gak di tembak-tembak" bagian Lolly yang tertawa kencang. Lalu berakhir dengan dimatikan nya telpon secara sepihak oleh Jelita yang jengkel karna terus di olok-olok memiliki perasaan pada Daffa.

avataravatar
Next chapter