1 Awal Pertemuan

Sinar matahari mulai bersinar yang menandakan bahwa pagi sudah dimulai dan sudah waktunya untuk memulai aktivitas masing-masing

Namun berbeda dengan gadis yang saat ini masih sibuk dengan selimutnya menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut untuk menghalangi sinar matahari menyinari wajahnya

Auristela Allisya Lesham Shaenette atau yang biasa dipanggil Sya oleh keluarga nya gadis berdarah Jerman-Indonesia yang mengenyam pendidikan di SMA Tunas Bangsa. Gadis dengan perawakan Rambut sepinggang , kulit putih, bola mata Hitam dan tinggi selayaknya rata-rata wanita pada umumnya.

"Sebentar lagi Mam" jawab Aurel

"Sayang ini udah jam set7" ujar Rani dan duduk dipinggir kiri kasur Aurel

Aurel yang mendengar peryataan Mamanya langsung duduk dari tidurnya "Ha? Jam set7 udah telat Mam" Ucap Aurel dan berlari menuju Kamar mandi.

"Cepet kakak kamu udah nunggu dibawah" ucap Rani dan keluar dari kamar putrinya

Tidak ada jawaban dari Aurel karna dia sekarang sedang sibuk dengan ritual mandinya.

Setelah 30 menit Aurel segera turun dari kamarnya yang berada dilantai 2 menuju ruang makan

"Mam kakak mana? " tanya Aurel sesampainya di ruang makan dan tidak ada kakaknya ataupun papanya

"Diluar lagi siapin Mobil" jawab Rani.

Aurel berlari keluar rumah dengan pakaian seragam lengkap dan tas

"Kamu gak sarapan Sya ? " tanya Rani saat Aurel berlari keluar.

"Aku sarapan di sekolah aja" teriak Aurel dan masuk ke dalam mobil yang sudah ditumpangi kakaknya

"Nyonya sudah siap? " tanya Rama dengan nada mengejek

Alister Galen Pratama yang biasa dipanggil Rama pria berdarah Jerman-Indonesia yang memiliki ketampanan diatas rata-rata. Dengan hidung mancung, kulit putih, tinggi, bola mata berwarna Hitam, dan wajah yang cool

"Udah deh gak usah ngejek segala, ayo jalan sekarang" jawab Aurel yang malas dengan ejekan Kakaknya

Perjalanan membutuhkan waktu 30 menit dan sudah dapat dipastikan mereka telat, dan saat ini juga adalah hari senin dimana akan diadakan upacara

"Ram cepet dong, lama banget sih" protes Aurel saat melihat jam sudah menunjukan jam 07.10 dan pasti gerbang sudah ditutup karna sudah lebih 10 menit dari jam masuk sekolah.

"Sabar Sya ini juga udah cepet " jawab Rama yang masih fokus menyetir

"Gimana gua gak sabar.. ini pasti telat"

"Santai aja gue tau cara masuk ke sekolah tanpa ketahuan sama siapapun" jawab Rama dengan bangga

"Yakin lu? "

"Udah liat aja ntar "

Setelah 30 menit perjalanan mereka sampai di gerbang tinggi yang tidak diketahui Aurel ini dimana

"Ram ini dimana? " tanya Aurel saat turun dari mobil dan melihat gerbang yang tingginya sekitar 1,5 meter di hadapannya

Rama menuntun Aurel sampai berada di depan pohon dengan pot Tanah Liat yang sudah sedikit pecah dan emang udah gak diurus

"Ngapain sii? Mending kita pikirin gimana cara buat masuk tanpa dihukum" protes Aurel

"Ini caranya Nyonya, atuh ayo bantuin" jawab Rama

"Ah.. massa..? " batin Aurel dan mulai membantu Rama memindahkan pot

"Ouh Astaga Ramaaa ini ada pintu" teriak Aurel saat semua pot dipindahkan dan ternyata ada pintu "Tapi ini pintu buat kemana? Emangnya di sekolah kita ada pintu kayak gini? " lanjut Aurel

"Ya emang ada pintu , ini pintu nembus sama halaman belakang sekolah yang udah gak diurus " jawab Rama santai dan mengambil sesuatu dari saku celananya "Dan gue punya kuncinya" lanjut Rama.

"Ayo cepet buka, kita harus masuk"

Rama berhasil membuka pintunya dan langsung masuk diikuti Aurel

"Eh tunggu dulu oyy, Ram mobilnye gimana? " tanya Aurel yang tiba-tiba menghentikan jalannya

"Santai aja gak bakal ilang" jawab Rama dan menarik Aurel untuk melanjutkan jalannya

"Oke" jawab Aurel dan melanjutkan jalannya dibelakang Rama.

"Kita langsung ke kelas ajakan Ram? " tanya Aurel

"Terserah, gue mau ke kantin"

"Kenapa? "

"Males belajar gue udah pinter, kalau lu mau ke kelas gih lagian juga upacara udah selesai" jawab Rama bangga . Yap, Rama adalah salah satu siswa yang pintar walau sering bikin masalah di sekolah.

"Semoga aja Bu Resti belom dateng" batin Aurel dan berjalan secara pelan menuju ke kelas

"Ouh tuhan itu gurunya" ucap Aurel saat melihat Bu Resti berada di kelas depan 12 IPA 4 sedang berbicara dengan siswa dan yang artinya tinggal dikit lagi sampai ke kelas IPA 2 dan Queisha baru sampai di depan kelas 12 IPA 1

Aurel berlari untuk mendahului Bu Resti agar tidak masuk deluan ke kelas karna kalau sampe masuk ke kelas duluan pasti Aurel kena hukuman dijemur dilapangan

Bruk

"Aaaaaa " teriak Aurel saat merasa tubuhnya terdorong dan jatuh di lantai. Tama siswa kelas 12 IPS 1 yang berat badannya melebihi rata-rata menabrak Aurel

"Ahhhh Tuhan" teriak Aurel yang merasa berat dibagian kakinya karna diduduki Tama yang juga jatoh dengan posisi Aurel berbaring dilantai dengan terlentang dan Tama yang duduk di kakinya dan minuman yang Tama bawa tumpah dirok Aurel

Bu Resti dan siswa yang sedang berbicara menoleh menatap Aurel karna suara tetiakan Aurel dan Bu Resti bersama Siswa itu menghampiri Aurel.

"Tama bangun itu Aurel nya Kasian dan kesakitan kamu dudukin " ucap Bu Resti saat sampai dihadapan Aurel

"Hiks.... Hiks sakit kaki gue" ucap Aurel. Sebenernya ini gak tarlalu sakit cuma alasan doang biar gak diomelin karna diluar kelas.

Siswa yang tadi sedang berbicara dengan Bu Resti membantu Tama untuk berdiri walau berat.

"Ibu kaki saya sakit" rengek Aurel dengan air mata yang sudah membasahi pipinya dan dengan posisi duduk di lantai dengan kaki yang di luruskan

"Em Rangga kamu bantu dia bangun, bawa dia ke UKS" ucap Bu Resti.

Siswa yang tadi sedang berbicara dengan Bu Arlina adalah .Rangga Elfrida Demitrio

Rangga Elfrida Demitrio siswa kelas 12 IPA 1 , siswa yang terkenal Ganteng, Cool, Cuek, kaya, anak pemilik sekolah, Pintar dan juga memiliki banyak Fans terutama kaum hawa...

Rangga yang mendengar perintah dari Bu Resti langsung menurutinya dan mencoba untuk membantu Aurel berdiri.

"Duh sakit nih" protes Aurel pada Tama

"Lu bisa jalan gak?" Tanya Rangga ke Aurel

"Bisa" jawab Aurel dan mencoba jalan tapi hampir jatuh dan dengan sigap Rangga memeganginya

"Ralat gak bisa" lanjut Aurel

"Gue gendong aja" ucap Rangga tanpa menunggu jawaban dari Aurel langsung menggendong Aurel.

"Eh" ucap Aurel yang kaget saat tiba-tiba Rangga menggendongnya

"Gue anter ke UKS" jawab Rangga dan berjalan menuju UKS

"Kalungin tangan lu ke leher gue biar gak jatuh" ucap Rangga dan langsung dilaksanakan Aulia

"Itu Rangga gendong siapa? "

"Rangga kamu selingkuh... Hiks.. Hiks.."

"Ih lebay banget cuma jatoh aja pake acara caper ke Rangga"

"Ceweknya kegatelan kali"

"Aku mau di gendong Rangga juga hiks.. hiks.."

"Tumben Rangga deket sama cewe"

Banyak siswa/i yang berbisik saat melihat Aurel digendong Rangga, tapi dihiraukan Aurel dan Rangga

Sesampainya di UKS Rayan membaringkan Aurel di kasur yang tersedia di UKS dengan hati-hati.

Dan Rayan pergi meninggalkan Aurel di UKS...

Sekitar 5 menit pergi Rayan kembali dengan petugas yang berjaga hari Senin dan dengan segera petugas itu memeriksa kaki Aurel

"Ini kaki lu terkilir doang," ucap Salah satu petugas

"Jangan bilang doang, ini tuh sakit" omel Aurel yang menghapus air matanya , gak tau gimana tapi rasanya kakinya lebih sakit dari tadi

Rangga yang berdiri di ambang pintu hanya Terkekeh saat Aurel memarahi petugas karna berbicara ini kaki lu tetkilir doang

"Besok juga sembuh" ucap petugas

"Beneran? " tanya Aurel meyakinkan

"Iya, tapi sekarang lu jangan banyak jalan"

"Ouh oke gue disini aja deh sampe pulang" jawab Aurel dengan semangat

Petugas UKS keluar dari UKS dan kembali ke kelas mereka, Rangga yang dari tadi berdiri di ambang pintu menghampiri Aurel yang sedang duduk senderan di atas kasurnya

"Kaki lu masih sakit? " tanya Rangga dan duduk di kursi sebelah Kasur yang ditempati Aurel

"Dikit sih" jawab Aurel dengan sedikit gugup

"Ehmm... Makasih" lanjut Aurel

Rangga tersenyum "Santai aja"

"Ouh ya kita belum kenalan, gue Rangga" ucap Rangga dan mengulurkan tangannya

"Gue Aurel " jawab Aurel dan menerima uluran tangan Rangga

"Omg... dia senyum tambah ganteng aja" batin Aurel

"Lu mau makan? Sekarang free class guru-guru ada rapat mendadak " tawar Rangga

"Em gak usah" jawab Aurel

"Astaga Aurel"

avataravatar
Next chapter