1 PROLOG

Mushoku Tensei (Indonesia):Volume 1 Prolog

Prolog

Aku [1] adalah seorang tunawisma dan pengangguran yang berusia 34 tahun.

Aku berbadan gemuk dan jelek, namun aku adalah seorang pria baik yang menyesali bagaimana menjalani hidup.

Sebenarnya, 3 jam yang lalu aku bukanlah seorang tunawisma; aku adalah seorang NEET* veteran yang tidak meninggalkan kamar selama setahun terakhir.

[NEET merupakan kepanjangan dari Not Employment, Education, or Training. Istilah ini pertama kali muncul di daerah Inggris pada tahun 90an, istilah ini ditujukan pada orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan (pengangguran) pada usia berkisar 16 hingga 18 tahun. Dikutip dari www.J-cul.com]

Namun, orang tuaku telah meninggal tanpa kusadari.

Sebagai NEET, aku bahkan tidak menghadiri pertemuan keluarga, apalagi pemakamannya.

Dan pada akhirnya, aku diusir dari rumah.

Aku memukul keras dinding dan lantai, dan meraba-raba sekitar seakan tidak ada seorang pun di rumah, dan tentu saja tak ada seorang pun yang berbicara padaku.

Aku melakukan masturbasi di kamar pada hari pemakaman ortuku, dan pada saat itulah saudaraku tiba-tiba bergegas masuk, dia mengenakan pakaian berkabung, dan menyatakan bahwa semua keluarga akan memutuskan hubungan denganku.

Aku mengabaikan mereka, lantas adik laki-lakiku mengambil tongkat kayu, kemudian menghancurkan komputer yang lebih kuhargai daripada nyawaku sendiri.

Dalam keadaan setengah gila, aku menerjang mereka, tapi kakakku adalah seorang atlet karate level tinggi, sehingga aku pun dihajarnya dengan kejam.

Aku menangis dan memohon pengampunan dengan menjijikkan, tapi mereka mempersilahkan aku keluar dari pintu, dan bahkan aku tidak punya waktu untuk mengganti baju.

Dadaku terasa begitu sakit (mungkin itu juga karena sebagian tulang rusukku hancur), lantas aku berjalan dengan lunglai di jalanan kota.

Suara teguran dari saudara kandung ketika aku meninggalkan rumah, bergema di telingaku.

Itu adalah penghinaan keras yang sulit kuterima.

Hatiku benar-benar hancur.

Apa kesalahan yang telah aku perbuat?

Yang lakukan hanyalah masturbasi ketika menonton video loli ber-mosaic pada hari ketika ortuku dimakamkan ..... [2]

Apa yang harus aku lakukan selanjutnya?

Tidak, sejujurnya aku benar-benar tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya.

Yaitu, mencari pekerjaan pekerjaan atau paruh waktu, kemudian menemukan tempat tinggal dan mencari makan sendiri.

Bagaimana aku menghadapi ini semua?

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan untuk mencari pekerjaan.

Hmm, aku masih tahu tentang pergi ke "Hello" [3]

Tapi, meskipun aku tidak pamer bahwa aku memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam menjadi hikikomori, gimana caranya aku tahu dimanakah Hello berada? Lagipula, walaupun aku menemukan letak Hello, kudengar bahwa mereka hanya memperkenalkan berbagai macam pekerjaan.

Aku harus membawa resume, pergi ke tempat yang telah mereka rekomendasikan, kemudian diwawancarai. Aku harus pergi untuk menghadiri sebuah wawancara, dengan mengenakan pakaian olahraga kotor tertutup keringat dan darah??

Bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan pekerjaan dengan kondisi seperti ini. Andaikan aku yang berada pada posisi bosnya, gak mungkin lah aku mengerjakan orang dalam kondisi seperti ini, meskipun orang itu adalah temanku. Mungkin aku akan bersimpati padanya, tapi aku sungguh tidak akan memperkerjakannya.

Apakah ada toko yang menjual kertas lamaran?

Toko alat tulis? Minimarket?

Mungkin jika pergi ke minimarket, aku bisa mendapatkan barang-barang itu, tapi aku tidak punya uang.

Lagian, apa yang selanjutnya akan kulakukan setelah berhasil mendapatkan barang-barang itu?

Anggap saja aku memperoleh keberuntungan, berhasil meminjam uang dari lembaga keuangan, mendapatkan baju ganti, dan membeli beberapa kertas lamaran serta alat tulis.......

Aku pernah mendengar bahwa kau tidak akan bisa menyelesaikan resume jika kau tidak mencantumkan dimanakah tempat tinggalmu.

Ini sudah berakhir. Tepat pada saat ini, aku merasakan bahwa hidupku mencapai akhir.

..... Hah.

Hujan mulai turun.

Sekarang adalah akhir musim panas, yaitu periode di mana iklimnya mulai mendingin. Hujan sedingin es menembus pakaian yang aku sudah tak ingat lagi seberapa lama kupakai, lantas kehangatan di dalam tubuhku pun mulai lenyap.

Mushoku1 05.jpg

... Andaikan saja aku bisa sekali lagi memulai semua kehidupan ini dari awal.

Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak mengatakan itu.

Dulunya aku tidak dilahirkan sebagai manusia busuk seperti ini.

Aku lahir sebagai putra ketiga dalam keluarga yang agak kaya. Aku memiliki 2 orang kakak laki-laki yang lebih tua dariku, seorang kakak perempuan, dan seorang adik laki-laki. Lebih tepatnya, aku adalah anak keempat dari lima bersaudara. Di sekolah dasar, aku dipuji sebagai siswa yang pandai, walaupun masih kecil.

Meskipun aku tidak dianggap sebagai siswa berprestasi, aku sangat ahli dalam dunia game, dan aku jugalah seorang anak nakal yang cukup baik dalam hal olahraga. Aku bahkan pernah menjadi pusat perhati

avataravatar