1 Penawaran Axton Untuk Memiliki Ameera

Setelah enam bulan mencari tahu tentang identitas seorang pelayan cantik di klub malam favorit barunya, akhirnya Axton membuat keputusan demi memiliki wanita tersebut. Menurut kabar yang Axton dengar dari salah satu informan kepercayaan, Ameera Larasati alias wanita yang telah sukses memancing gairah setiap kali menatapnya merupakan putri dari pemilik klub malam itu sendiri.

Ameera tumbuh dengan segala penderitaan sejak baru dilahirkan. Yang awalnya, kehadiran Ameera benar-benar tidak diinginkan oleh Catarina, ibunya sendiri yang bahkan sudah sering berupaya untuk menggugurkannya sejak masih di dalam kandungan, tetapi selalu gagal. Ameera bisa bertahan hidup sampai sekarang saat sang paman yang notabene adalah adik kandung dari ibunya langsung merebut Ameera kecil yang nyaris kehilangan nyawa.

Kebencian Catarina pada putrinya sendiri berawal sejak pria yang ia cintai mendadak pergi ketika dirinya masih dalam keadaan hamil muda, dan hanya meninggalkan uang dengan nominal lumayan besar. Seperti yang sudah Axton dengar, Catarina membangun usaha sebuah klub malam dengan uang peninggalan pria misterius itu. Karena menganggap dirinya sudah terlanjur rusak, hamil tanpa suami, lalu ditinggal pergi, akhirnya Catarina memilih untuk masuk ke dalam dunia hitam penuh dengan dosa.

Kemudian, saat adik kandungnya yang mengurus Ameera mengalami sakit keras dan lantas meninggal dunia, Catarina mau tidak mau menerima putrinya itu. Namun, alih-alih memberikan kasih sayang layaknya seorang ibu pada umumnya, Catarina justru memperkerjakan Ameera sebagai salah satu pelayan di klub malamnya selama tujuh tahun sejak Ameera masih berusia 17 tahun.

Bahkan, Axton yang merupakan seorang ketua mafia sangat berpengaruh sampai bergeleng-geleng kepala. Ia bisa membunuh belasan orang yang menurutnya pantas untuk disingkirkan, tetapi ia tidak pernah berpikir untuk menyakiti keluarganya sendiri. Berbeda dengan wanita yang saat ini tengah Axton temui di sebuah ruang kerja, melainkan Catarina yang sudah begitu kejam pada buah hatinya sendiri.

"Tuan Axton Axelsen, ada apa gerangan Anda ingin bertemu dengan orang seperti saya?" tanya Catarina pada Axton yang begitu kurang ajar merampas singgasananya.

"Kau tahu siapa aku?" sahut Axton dengan wajah berekspresi datar dan tanpa rasa sopan sama sekali pada wanita yang jauh lebih tua darinya, sementara dirinya masih berusia 35 tahun.

"Anda ... Tuan Axton Axelsen. Ketua pasukan Sayap Hitam yang memimpin puluhan pembunuh bayaran, pemasok senjata api secara ilegal, dan beberapa kejahatan yang lain. Dengan kata lain Anda adalah seorang Tuan Mafia yang terkenal begitu kejam dan kerap beroperasi di Amerika." Catarina memberikan jawaban tanpa menunjukkan rasa takutnya.

Axton tidak langsung menjawab, melainkan sibuk menatap Catarina yang begitu tenang. Entah siapa yang memberi tahu perihal identitasnya pada wanita tua itu. Namun, mungkin Catarina memang sudah menyelidiki tentang dirinya yang belakangan ini mengajukan permintaan janji temu disertai sebuah ancaman berbahaya. Belum lagi kedatangannya ke klub malam milik Catarina yang terbilang sering, padahal masih termasuk pengunjung baru yang belum menjadi pelanggan tetap.

Terdengar embus napas yang dikeluarkan oleh Axton. Tak lama kemudian, ia berkata, "Benar. Kupikir kau sudah menyelidiki tentang identitasku, Nyonya. Aku memang mafia yang bisa mencekik lehermu detik ini juga. Seorang wanita kejam sepertimu sebenarnya sudah tak layak untuk hidup lebih lama."

"Sayangnya, kota ini bukan wilayah kekuasaan Anda, Tuan Axton. Selain itu, saya tidak memiliki masalah apa pun dengan Anda," jawab Catarina masih sangat tenang.

"Kau memang wanita kejam yang pintar." Axton menatap tajam paras awet muda milik Catarina, sementara wanita itupun melakukan hal yang sama. "Aku ingin memberikan penawaran untukmu, Nyonya Catarina."

Catarina mengernyitkan dahi. "Penawaran?"

"Aku menyukai putrimu. Ameera Larasati yang kau jadikan pelayan di tempat ini. Mendengar dirimu yang begitu membenci gadis kecil itu, kupikir tidak ada ruginya ketika kamu menyerahkan dia padaku. Buatlah perjodohan di antara kami. Aku hanya tidak mau menyeretnya ke dalam kamar lalu mempergunakannya dengan cara yang kasar. Aku ingin meminangnya dengan lebih lembut."

Catarina terdiam. Hanya tidak menyangka kedatangan orang sepenting Axton justru berkaitan dengan Ameera, alih-alih sebuah kerja sama. Ia pikir Axton akan memberikan dana investasi di klub malam yang ia dirikan tersebut, atau menawarkan diri sebagai seorang pelanggan tetap.

Meski menganggap Ameera benar-benar tidak penting, tetap saja Catarina tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mengambil sebuah keuntungan. Apalagi selama ini ia menginginkan sesuatu yang sangat penting yaitu untuk menemukan seseorang. Ya, sekian tahun, Catarina belum juga menyerah dalam mencari mantan kekasihnya yang sudah tega meninggalkannya ketika sedang mengandung Ameera. Tampaknya, ia bisa memanfaatkan momen ini untuk bisa merealisasikan keinginannya tersebut.

"Tentu saja, keinginan itu sangat mudah untuk saya kabulkan, Tuan Axton. Tapi, ... imbalan apa yang akan saya terima setelah itu?" ucap Catarina mulai membuat penawarannya.

"Uang. Aku bisa memberikan banyak uang untukmu, Nyonya. Anak buah, senjata, atau data penting milik pihak kompetitor," sahut Axton.

"Uang? Tentu saja, saya menyukai uang dan akan saya terima, termasuk dengan beberapa hal telah Anda sampaikan, Tuan Axton. Tapi, ... saya masih menginginkan hal lain. Hal yang jauh lebih penting tentunya."

Axton mengernyitkan dahi. Merasa penasaran dalam sesaat, tak berangsur lama ia kembali bersikap lebih datar. "Katakan saja."

"Robert Aland. Bisakah Anda menemukannya untuk saya? Temukan dia dalam keadaan hidup, tapi jika sudah mati, tunjukkan pada saya di mana kuburannya."

"Tentu." Tanpa merasa ragu, Axton memberikan jawaban. "Aku akan menemukannya untukmu, Nyonya. Robert Aland? Biar aku tebak, apakah dia mantan kekasihmu?"

Catarina menelan saliva sembari mengerjapkan matanya. "Benar. Dia adalah pria yang pergi meninggalkan saya sekaligus membuat keberadaan Ameera menjadi ada. Sudah nyaris 25 tahun sejak saat itu, dia tak pernah menampakkan batang hidungnya sama sekali."

"Maka aku yang akan membuat Ameera tidak ada lagi di hidupmu, Nyonya Catarina. Dan sebelum itu, aku akan memberikan hal lain, sebagai uang muka. Aku berjanji, aku bisa menemukan pria itu untukmu."

"Baik. Saya akan memercayai Anda. Kesepakatan ini sudah Anda dapatkan dengan sangat mudah. Datanglah besok pagi ke rumah saya dan saya akan memperkenalkan Anda pada Ameera. Setelah itu, menikahlah dengannya, tapi Anda jangan pernah lupa tentang janji untuk menemukan Robert Aland. Jika dia masih hidup, jangan pernah menyentuhnya sama sekali, sebab saya sendiri yang akan membunuhnya."

Axton melihat bara dendam menyala di mata Catarina. Tampaknya kepergian Robert Aland bertahun-tahun yang lalu memang menyisakan luka yang dalam bagi wanita itu. Uang yang Robert tinggalkan dan lantas berguna untuk membangun usaha hiburan malam, sepertinya tidak cukup untuk menebus sakit hati yang dialami Catarina. Namun, Axton tidak peduli. Yang ia pedulikan adalah Ameera Larasati yang sebentar lagi akan menjadi miliknya.

Meski bukan orang yang mudah bersimpati, tetap saja Axton menyukai Ameera yang sudah hidup penuh penderitaan. Menurut Axton, Ameera adalah wanita yang memiliki aura tersendiri. Ameera begitu cantik bak dewi-dewi yunani. Pemilik netra hitam yang super indah itu selalu mampu menciptakan gejolak aneh di dalam diri Axton. Selain itu, Ameera belum terjamah sama sekali, sehingga membuat Axton tidak akan pernah merasa rugi atas penawaran yang ia berikan pada Catarina hanya demi memiliki Ameera dengan jalur yang lebih terhormat.

***

avataravatar
Next chapter