1 Prolog - Alur mundur

”Mr. Devil”

Author by Natalia Ernison

Kenalan dulu, biar tidak bingung dengan Mr. Devil season pertama ini.

85% kisah mengandung Gore | Fantasy | Vampire | Elf

Selamat membaca, pelan-pelan hingga mencapai titik temu.

.

.

.

.

.

Kenangan manis, semua orang tentu menginginkannya. Namun, bagaimanakah jika kenangan manis itu hanya terjadi sesaat, lalu berakhir dengan luka dan kekecewaan yang teramat menyakitkan.

”Kau hanya jalang bagiku! Kaulah yang membuatku begini!” Bentak seorang pria yang kala itu sedang menjambak rambut kekasih lamanya.

Wanita tersebut ialah kekasih lamanya, dan keduanya sempat terpisah selama beberapa tahun, karena sesuatu lain hal.

Pria yang bernama Zakra Crossadio begitu kasar dan kejam memperlakukan wanitanya, Nathasya Breeliey.

Zakra

Zakra beranggapan bahwa, Nathasyalah dengan sengaja meninggalkan dirinya, dan memutuskan hubungan mereka.

Dari sinilah awal mula kisah cinta yang penuh derai air mata dan juga derita tak kunjung ada akhirnya.

Siksaan fisik yang selalu Nathasya terima dari kekasih lamanya.

Nathasya

Sejak saat itulah, Zakra menjadi pria masokis.

~~~~~

Beberapa tahun lalu...

Nathasya Breeliey seorang gadis berusia tujuh belas tahun, dengan wajah yang cukup cantik dan manis.

Berkulit putih - bertubuh mungil - hobi bermain gitar - penyayang binatang - ramah - mudah bergaul walau cukup pemalu.

Tahun ini ia baru saja merayakan acara ulang tahun yang ke tujuh belas. Nathasya, biasa dipanggil Natha/Nath. Nathasya sejak berada di sekolah dasar, sangat ingin bermain alat music (gitar). Pernah mencoba beberapa kali, namun tak kunjung bisa, dikarenakan pada saat itu ia masih belum memiliki alat music sendiri.

Setelah berada di sekolah menengah pertama, tepatnya kelas tujuh (VII), akhirnya Nathasya mulai mempelajari alat music gitar tersebut. Dengan bantuan buku-buku music/ lirik lagu beserta chord gitar.

Kehidupan sekolahnya begitu menyenangkan bersama para sahabat dan teman lainnya. Namun, di usianya yang masih tergolong belia tersebut, Nathasya terkadang ingin juga merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang kekasih.

Akan tetapi, kedua orang tuanya begitu sangat melarang hal tersebut, dan larangan tersebut justru membuat Nathasya diam-diam berusaha mencuri peluang/ waktu untuk mengenal lawan jenisnya saat berada di luar rumah.

"Nathasya kamu culun sekali... kenapa di usiamu yang sudah tujuh belas tahun, malah belum juga memiliki pacar.." tukas salah seorang teman sekelas Nathasya.

"Iya, tapi kedua orang tuaku sangat melarangku untuk berpacaran..." balas Nathasya dengan nada memelan.

"Hei Nath! mau aku bantu untuk bisa mendapatkan pacar??" tukas temannya lagi dengan terkekeh.

"Sudahlah Kathie , aku tidak ingin mendengar omong kosongmu..." tukas Nathasya dengan nada sedikit kesal.

"Oke, oke Natha... Maafkan aku, aku hanya ingin mengajakmu bercanda..." tukas Kathie, yang merupakan sahabat dekat Nathasya sejak awal masuk sekolah menengah atasnya, dan juga berada di satu jurusan.

Kathie dan Nathasya merupakan sahabat yang sangat karib, selain selalu bersama, Kathie juga sering kali berkunjung ke rumah Nathasya.

***

”Kediaman Nathasya”

"Natha, malam ini ada acara konser music lokal. Kamu kan suka music, coba kamu datang saja bersama Yonathan.." ujar ibu Nathasya.

”Yonathan, sepertinya sibuk ma.." tukas Nathasya dengan nada manja kepada sang ibu.

"Iya, tapi coba dulu Nath.. nanti mama coba hubungi Yonathan.

Setelah beberapa saat kemudian...

"Natha! mama sudah hubungi Yonathan, katanya dia bisa pergi bersamamu.." seru ibunya.

"Ohh, oke ma.."

Setelah mendengar pernyataan dari sang ibu, Nath pun segera menyiapkan diri unuk pergi ke sebuah konser music lokal.

"Natha! ini Yonathan sudah datang.." ujar sang ibu memanggil Nathasya.

Nath menuruni anak-anak tangga rumahnya dengan sedikit berlari, dan saat tiba di ruang tamu, terlihat seorang pemuda tampan berkulit putih, dengan fisik yang membuat para gadis dimabuk kepayang.

"Hai Nath..." ujar si pemuda menyapa dengan senyuman manisnya.

"Hai, Yonathan.. kamu sudah sampai juga??" balas Nathasya dengan nada tergopoh.

"ayo Nath.. nanti kita akan terlambat!” Seru Yonathan dari dalam ruang tamu.

***

Mereka pun melaju dengan mengendarai motor sport milik Yonathan. Tak ada perasaan special diantara kedua belia ini, karena bagi mereka, persahabatan jauh lebih berharga dan menyenangkan.

Yonathan merupakan seorang pelajar sekolah menengah atas. Mereka merupakan rekan dalam suau organisasi siswa dan sering kali bertemu dalam pertemuan osis (organisasi siswa). Mereka kini mejadi sahabat baik, dan Yonathan pun termasuk seorang lelaki yang sangat ramah dan sopan.

>>>

”Di sebuah Stadion xxx”

"Nath, kamu sangat menyukai music?" ujar Yonathan ditengah kemeriahan konser tersebut.

Mata Nath seakan tak ingin berpaling dari sosok gitaris yang pada saat itu sedang terlihat begitu memukau dengan permainan melodi gitarnya.

Si gitaris kacamata dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi, namun memiliki daya pikat yang berbeda ketika berada di panggung.

"Ahhh kakak gitaris itu kenapa manis sekali... Manis sekali permainan gitarnya..." Batin Nath saat menyaksikan penampilan band lokal tersebut. Rupanya Nathasya begitu terpesona dengan permainan melodi si kakak gitaris kacamatanya.

***

Setelah selesai menyaksikan penampilan dari beberapa band lokal, Nathasya begitu terpesona dengan permainan gitar di kakak gitaris berkacamata tersebut.

~ ~ ~

"Ayo ayo, bagi yang ingin mendapatkan foto bersama para personil band xxx, silakan ambil kupon dan semoga beruntung." Ujar salah seorang penjaga stand kupon, yang berada di luar pintu masuk stadion.

”Yonathan, aku ingin mengambil beberapa kupon dulu, tolong tunggu aku,” ujar Nath sambil berlari kecil ke arah stand kupon.

Nath terlihat begitu serius memperhatikan beberapa kupon keberuntungan tersebut.

”Yeaiii... aku dapat nomor 09 kak...” ujar Nath yang sedang berteriak kegirangan, dan teriakannya membuat perhatian salah seorang gitaris idolanya menoleh ke arah stand kupon.

"Wahhh selamat adik kecil, kamu berkesempatan berfoto bersama gitaris band xx"

”Ohh yah... okay okay...” Ucap Nath antusias, Nath terlihat begitu girang.

"Ley, ini ada adik kecil yang berhasil memenangkan kupon..." ujar seorang penjaga stand tersebut.

"Oke, kemarilah adik kecil.." ujar sang gitaris yang berkacamata idola Nath.

Perlahan-lahan Nath berjalan menuju arah para personil band yang sedari tadi ia perhatikan.

"Oke, silakan jepret..." ujar sang gitaris yang bernama Ley tersebut.

Cekrekk cekrekk... beberapa foto pun berhasil didapatkan, Nathasya terlihat begitu bahagia karena bisa secara langsung bertemu gitaris idolanya.

"Adik kecil siapa namamu??" tanya sang gitaris kacamata tersebut.

”Aku Nathasya kak...” balas Nath sambil mengulurkan tangannya dengan wajah dipenuhi senyuman.

"Aku Ley, salam kenal adik Natha.." balas si gitaris dengan senyuman ramahnya, begitu pun Nathasya.

"Kamu datang bersama pacar kah??" tanya sang gitaris idolanya.

”Tidak kak, aku datang bersama seorang teman. Kebetulan aku sangat menyukai alat music gitar, jadi aku luangkan waktu belajarku untuk menonton konser lokal ini.” Tukas Nath dengan mata yang tidak mampu membalas tatapan tajam si kakak gitarisnya.

"Oke. Bolehkah kakak meminta nomor ponselmu??" tanya sang kakak gitaris dengan terus terang.

”Ahh sebentar kak, aku tidak hafal nomor ponselku.” Nath bergegas meraih ponselnya dari dalam saku celana, dan ia mulai bertukar nomor ponsel.

"Oke adik kecil, rajin belajar, oke." Ujar sang kakak gitaris, lalu bergegas pergi, begitu pula Nathasya pun pulang ke kediamannya. Setelah mereka saling bertemu satu sama lain.

avataravatar
Next chapter