9 8. Meet Up

Keesokan harinya...

Hari ini adalah hari pertama Choco bekerja sebagai pekerja Cafe. Dia tampak sibuk untuk bersiap berangkat kerja.

"Jung Ah...aku pergi dulu ya.." pamit Choco pada Jung Ah yang tengah sibuk menulis naskah drama.

Jung Ah pun segera menghampiri Choco dan memeluknya.

"semoga lancar ya Choco.. semangat yaa.." ucap Jung Ah lembut.

"Iya... terima kasih ya, Jung Ah..kamu juga semangat nulis scriptnya." balas Choco yang memeluk Jung Ah erat.

Choco pun kemudian berangkat menuju Cafe ANGEL. Sebuah cafe yang tak jauh dari Apartement Jung Ah. Dan memakan waktu sekitar sepuluh menit dengan berjalan kaki. Tampak di sepanjang perjalanan, Choco melihat bunga sakura yang mulai bermekaran mulai dari putih atau merah muda yang sekaligus menandakan musim semi tlah tiba. Semua sangat indah dan menawan. Choco pun kemudian meraih smartphone dari dalam tas kecil yang dibawanya. Dia tak ingin melewatkan untuk mengabadikan moment ini dan mengirimnya ke Jung Ah.

"Jung Ah..musim semi telah datang...semoga kita tetap selalu semangat. Fighting!" tulis Choco sembari menyisipkan sebuah gambar bunga sakura yang dia kirim ke smartphone Jung Ah..

"Choco..ini sangat indah.. weekend besok ayo kita pergi melihat bunga sakura." Balas Jung Ah yang membuat Jojo tak henti tersenyum saat membaca pesan dari Jung Ah.

Pagi itu, Choco memulai pekerjaan pertamanya. Choco diajari bagaimana melayani pengunjung yang memesan makanan dan minuman di cafe tersebut selain itu, Choco belajar caranya membuat coffee sebagai barista. Choco yang hanya diajari sekali oleh pemilik cafe langsung lancar dalam membuat kopi maupun membuat menu yang ada di daftar menu cafe.

Dan pukul sepuluh pagi, cafe mulai dibuka.

Dari mulut ke mulut terdengarlah pekerja cafe baru yang tampan. Mulai dari menjadi barista hingga chef cafe dilakukan oleh Choco yang membuat para wanita yang berkunjung dan makan disana sibuk merekam dan menggunggahnya di sosial media. Sehingga makin banyak wanita yang datang bukan hanya sekedar membeli makanan, tapi juga melihat ketampanan pekerja cafe ANGEL yang baru, CHOCO.

Penjualan makanan dan minuman melaju pesat. Para pekerja pun kewalahan menerima pesanan makanan. Bahkan tak kurang dari tiga jam sejak cafe itu dibuka seluruh makanan yang ada laku terjual. Kim Sajangnim sang pemilik cafe tampak puas dengan pilihannya memperkejakan Choco sebagai pegawai cafenya. Cafe pun ditutup lebih awal dari biasanya.

"Choco ini adalah uang hasil kamu bekerja hari ini." Ucap Kim Sajangnim sembari menyerahkan amplop cokelat kecil pada Choco.

"Terima kasih banyak Kim Sajangnim." Ucap Choco sopan.

"Sama-sama, Kang Choco sshi..."

"saya pamit dulu." Ucap Choco yang dapat pulang lebih awal dari jadwal.

©©©

"tut..tut...tut..tut..tut...tuut..." suara seseorang menekan password apartement Jung Ah.

"Choco...kau sudah pulang?" tanya Jung Ah sembari memandang jam dinding apartementnya yang masih menunjukkan pukul tiga sore. Dua jam lebih cepat dari jadwal yang seharusnya.

"Iya..hari ini makanan laku terjual lebih cepat sehingga Kim Sajangnim memperbolehkan kita pulang lebih awal." Ucap Choco yang mengganti sepatunya dengan sleeper.

"Choco...aku mau ajakin kamu ke suatu tempat.." ucap Jung Ah sembari memekan nomer di smartphonenya.

"kita mau kemana Jung Ah.." ucap Choco penasaran.

"Menemui sahabat-sahabatku.." balas Jung Ah sembari tersenyum.

"Halo.. Chae Yi.. kamu sibuk ga hari ini?" tanya Jung Ah di telepon.

"kebetulan aku ga terlalu sibuk sih.. kenapa Jung Ah?"

"Aku ingin mengajakmu dan Yongjae ketemuan. Ada yang ingin ku kenalkan." Ucap Jung Ah sembari tersenyum.

"Siapa...siapa? finally? Namja chingu?? Boyfriend??" tanya Chae Yi antusias.

"Pokoknya ada deh.. satu jam lagi di cafe biasa ya.. ajakin Yongjae juga." Ucap Jung Ah memberikan jadwal ketemuan.

"OK...see ya soon.." balas Chae Yi sembari menutup telepon.

Sejam kemudian tampak Lee Chae Yi telah datang terlebih dahulu di cafe langganan mereka.

"Chae Yi.. memang siapa yang akan dikenalkan Jung Ah pada kita?" tanya Nam Yongjae yang baru datang dari kantornya segera duduk di hadapan Lee Chae Yi.

"aku kurang tau.. tapi sepertinya pacar baru Jung Ah..karena aku goda dia dengan tanya-tanya siapa yang akan dia kenalkan, saat ku bilang boyfriend sepertinya Jung Ah tak membantahnya.

Lima menit kemudian...

Jung Ah yang datang langsung menghampiri kedua sahabatnya.

"Halo Lee Chae Yi.. Halo Nam Yongjae..kalian telah datang.." sapa Jung Ah menyapa kedua sahabatnya.

"Jung Ah..katanya kamu mau kenalin seseorang?" tanya Chae Yi penasaran.

"Oh iya kenalin..ini pacar baruku, Kang Choco."

Terlihat seorang pria tinggi dan tampan memakai pakaian yang stylish datang bersama Jung Ah.

"Halo.. perkenalkan saya Choco. Salam kenal." Ucap Choco memperkenalkan diri pada Chae Yi dan Yong Jae.

"halo..saya Lee Chae Yi, sahabat Jung Ah..nice to meet you."

"saya Nam Yongjae, sepupu yang juga sahabat Jung Ah.. senang bertemu denganmu."

"Choco sshi.. nama lengkap anda apa? Kalau boleh tahu bagaimana kau bisa bertemu Jung Ah? Pekerjaan anda apa..dimana pertama kali anda bertemu dengannya.. mengapa bisa jatuh cinta dengannya?" tanya Chae Yi penasaran.

"Chae Yi.. kalau nanya jangan borongan dong.. satu-satu. Dia namanya Kang Choco." Balas Jung Ah mencoba membantu Choco.

"Saya.. bertemu Jung Ah sudah lama. " jawab Choco menjelaskan.

"Iya...aku bertemu Choco sudah lama. Tapi dulu belum dekat seperti sekarang." Ucap Jung Ah menambahkan Choco. Tidak mungkin dia menceritakan Choco adalah seorang ANGEL, bisa-bisa Chae Yi dan Yongjae pingsan mendengarnya.

"Sudah-sudah...ayo kita pesan makanan dulu." Ajak Yongjae sembari membuka menu makanan yang disediakan.

"Jung Ah..kamu mau pesan apa?" tanya Choco sembari melihat menu.

"Aku pesen Brucetta dan cheese Pizza. "ucap Jung Ah antusias.

"Yakin...pesen dua aja? Ga kurang?" balas Yongjae seakan tak percaya.

"bukannya sudah banyak ya?" ucap Choco bingung.

"Kang Choco sshi.. jangan salah... Jung Ah itu paling doyan makan. Dua menu itu kecil bagi Jung Ah.." balas Chae Yi menggoda Jung Ah.

"Ah...kalian ini..jangan semua dibongkar...mau dibawa kemana mukaku di depan Choco.." bisik Jung Ah pada Chae Yi.

Kemudian mereka pun makan dan mengobrol bersama hingga tak terasa sore menjelang.

"Kang Choco sshi... terima kasih sudah menerima sepupu saya sebagai pacar. Tolong jaga Jung Ah baik-baik ya.." ucap Yongjae pada Choco.

"Iya..terima kasih telah menerima sahabat saya ya.." lanjut Chae Yi yang juga senang karena sahabatnya telah memiliki kekasih.

"sama-sama. Sudah menjadi tugas saya untuk melindungi dan menjaga Jung Ah..kalian jangan khawatir." Balas Choco sembari tersenyum ramah.

"Kalau begitu kami pamit duluan ya.." ucap Chae Yi mengajak Yongjae pulang duluan.

"Hati-hati ya kalian.. terima kasih sudah datang.." balas Jung Ah sembari menatap kedua sahabatnya pergi.

"Jung Ah.. mereka keliatannya sangat sayang padamu.." ucap Choco saat pulang bersama Jung Ah.

"Tentu saja.. aku sudah bersahabat dengan mereka sejak lama. Walaupun kami sibuk, sebisa mungkin kami meluangkan waktu untuk bertemu." Ucap Jung Ah menjelaskan mengenai kedua sahabatnya.

"terima kasih sudah membantuku menjelaskan tadi." Ucap Choco pelan.

"Tentang yang mana?" tanya Jung Ah

"tentang kalau aku tak bisa jelaskan pada mereka bahwa aku seorang ANGEL."

"iya..sama-sama. Aku juga tak bisa jelaskan pada mereka. Bisa-bisa nanti mereka berdua pingsan mengetahuinya.

"Sudah Choco jangan dipikirkan. Ayo kita pulang." Ajak Jung Ah menggandeng tangan Choco dan mencairkan suasana.

"Iya , baiklah.." balas Choco menyetujui usulan Jung Ah.

Sore itu ada rasa yang muncul di hati Choco. Dia tak bisa menjelaskan siapa dirinya dan pekerjaannya yang sesungguhnya.

©©©

Seusai pertemuan dengan Choco dan Jung Ah...

"Chae Yi.. kita jadi langsung pulang?" tanya Yongjae di balik kemudi setir mobilnya.

"sebenarnya aku masih lapar. Kita mampir beli ddeokbeokki dulu yaah." Pinta Chae Yi pada Yongjae.

"kamu masih lapar?? Baiklah.. kita berangkat sekarang. Yoksi.. kamu pasti tadi belum kenyang dengan sepotong kue di cafe tadi." Goda Yongjae sembari tertawa.

Yongjae tahu kalau Chae Yi suka sekali makan dan dia akan lebih banyak makan jika ada beban yang dipikirkan.

"Okay.. Yongjae.. Thank You.. memang kamu paling mengerti aku." Ucap Chae Yi senang.

Mobil Yongjae terus melaju menuju jalanan Seoul dan berhenti di salah satu restoran kecil ddeokbeokki favorit mereka.

"Imo.. kami pesan ddeokbeokki dua porsi yaa.." ucap Chae Yi sembari mengangkat tangan kanannya saat tiba di restoran tersebut.

Tak lama kemudian, pesanan ddeokbeokki yang mereka tunggu telah datang. Chae Yi pun makan ddeokbeokki pesanannya dengan lahap. Yongjae yang bersamanya sejak tadi hanya terdiam dan memperhatikan Chae Yi diam-diam.

"Yongjae kamu nggak makan ddeokbeokkinya?" ucap Chae Yi yang mulai menyadari Yongjae mulai menatapnya.

"Iya bentar.. Chae Yi..sekarang cerita padaku." Ucap Yongjae membuat Chae Yi menghentikan makannya.

"Cerita apa?" ucap Chae Yi sembari menatap Yongjae.

"Kamu pasti ada masalah yang kamu sembunyikan kan. Buktinya kamu ada disini bersamaku." Ucap Yongjae yang tahu kebiasaan Chae Yi.

Chae Yi pun menghentikan makananya dan mulai menceritakan apa yang sedari tadi ada di pikirannya.

"Yongjae.. kau tahu.. aku sebenarnya ragu pada pacar baru Jung Ah."

"Kenapa kamu berpikir begitu. Emang ada yang salah dari dirinya?"

"Pacarnya tadi itu menurutku selain tinggi, dia juga sangat tampan. Bahkan bisa dibilang seperti bukan manusia biasa. terlalu sempurna. Dia tuh seperti malaikat tahu.." Ucap Chae Yi mengeluarkan semua yang ada di pikirannya.

"kenapa kamu bisa berpikir begitu. Sepertinya pacar Jung Ah adalah Pacar yang baik. Dan tidak ada yang mencurigakan dari dirinya." Ucap Yongjae tak mengerti tentang apa yang dipikirkan sahabatnya.

"aku rasa ada yang berbeda darinya.. coba kau pikirkan lagi. Bagaimana Jung Ah berusaha menolong pacarnya. Sepertinya ada yang disembunyikan dari kita. Dan kau tahu.. tadi pas ditanya mengenai pekerjaannya, pacar Jung Ah tak bisa menjawab dia bekerja sebagai apa." Tambah Chae Yi menjelaskan apa yang sejak tadi ia pikirkan.

"Chae Yi.. itu mungkin hanya perasaanmu saja. Menurutku, pacar Jung Ah orang yang baik. Kalau tidak pasti Jung Ah tidak akan menjadikannya menjadi pacar pertama. Kau pasti salah paham Chae Yi. " ucap Yongjae menyangkal pendapat Chae Yi mengenai pacar Jung Ah.

"benarkah begitu..baiklah..aku akan berusaha mempercayai hal itu. Aku harap Jung Ah baik-baik saja." Balas Chae Yi berusaha menerima yang dikatakan Yongjae.

"Tentu saja. Sekarang kamu lanjutin gih makan ddeokbeokkinya. Keburu dingin." Ucap Yongjae mengingatkan Chae Yi.

"Oh iya, aku lupa.. tentu saja..Yoksi, rasanya nggak berubah ya.. sejak kita SMA sampai sekarang tetap enak. Kamu juga harus makan." Balas Chae Yi mengingatkan.

" Iya.. iya..aku akan makan." Ucap Yongjae yang baru akan memulai makan ddeokbeokki yang ada di hadapannya.

"Yongjae.. Kau tak apa lama bersamaku hari ini? Bagaimana perusahaanmu? Apakah mereka tidak mencarimu?" ucap Chae Yi yang menyadari Yongjae yang sedari tadi menemaninya.

"Tenang saja. Tadi aku sudah sampaikan pada sekretarisku untuk menunda beberapa pekerjaan. Nanti akan aku selesaikan sekembali dari kita makan bersama.

"Maafkan aku yang menyita waktumu." Ucap Chae Yi merasa bersalah.

"It's Okay Chae Yi..semua aman terkendali kok. Kamu tidak usah cemas. Beberapa pekerjaan itu tidak terdesak kok." Ucap Yongjae menenangkan Chae Yi.

Sebenarnya Yongjae ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan Chae Yi. Karena kesibukan masing-masing membuat mereka jarang bertemu. Dan jika ada waktu terpisah seperti ini, Yongjae ingin mempergunakan waktunya lebih lama untuk bersama Chae Yi.

"Thanks Ya, Yongjae. sudah menemaniku hari ini.. karena aku sebenarnya cemas memikirkan Jung Ah. Aku berharap dia mendapatkan kekasih yang sayang dan selalu menjaganya."

"Iya.. aku tahu Chae Yi. Kita semua sayang Jung Ah. Tapi Jung Ah kan juga sudah dewasa. Meskipun kita berusaha melindunginya, aku yakin Jung Ah juga dapat melindungi diri sendiri. Dan dapat menentukan apa yang terbaik baginya." Balas Yongjae bijak.

"Semoga Jung Ah baik-baik saja dan selalu bahagia.." gumam Chae Yi sembari tertegun dan menatap agak lama meja tempat dia makan bersama Yongjae.

"Tentu Chae Yi. Dia akan selalu bahagia." Balas Yongjae menenangkan Chae Yi.

©©©

avataravatar
Next chapter