8 7. Perasaan

Sebulan sudah Choco bersama Jung Ah, namun rasanya ada sesuatu yang kurang. Dia ingin mencoba melakukan sesuatu seperti manusia lainnya. Kali ini dia memerhatikan bagaimana manusia berinteraksi, mulai dari orang-orang di cafe, ada yang pegawai cafe mulai dari barista, pelayan, hingga cashier. Kemudian ada juga manusia-manusia di luar cafe yang bekerja sebagai pegawai kantoran, petugas keamanan, mahasiswa, pelajar dan pekerjaan lainnya.

Semua tampak sibuk dan serius dengan apa yang mereka kerjakan. Choco menyadari selama ini dia hanya berada di Apartement Jung Ah dan tak pernah mencoba bagaimana menjadi manusia di sekeliling Jung Ah. Bagaimana dia menemukan perasaan sebagaimana manusia pada umumnya. Dia ingin rasakan itu bersama Jung Ah. Namun belum dapat dia sampaikan apa yang sedang mengganggu pikirannya.

Sore itu Choco dan Jung Ah mampir di sebuah Cafe. Jung ah memesan es caffe latte karena dia tak terlalu suka dengan minum coffee sedangkan Choco memilih Ice Choco menjadi penghilang rasa hausnya. Di cafe tersebut terdapat beberapa pekerja mulai dari barista, petugas cashier serta petugas pelayan yang mengantarkan makanan ke pengunjung yang datang dan memesan makanan.

"Choco... kau kenapa.. mengapa kau dari tadi hanya diam saja?" tanya Jung Ah sembari menatap Choco yang memperhatikan sekeliling Cafe, tempat mereka makan sore itu.

"Jung Ah.. apakah sebaiknya aku bekerja.." tanya Choco tiba-tiba.

"kenapa tiba-tiba kau ingin bekerja?" ucap Jung Ah merasa keheranan melihat Choco yang seorang ANGEL yang tiba-tiba ingin melakukan pekerjaan seperi manusia pada umumnya.

"Sepertinya menyenangkan punya pekerjaan karena ada sesuatu yang disenangi. Kau sendiri punya pekerjaan. Orang lain pun punya pekerjaan. Aku ingin mencoba sesuatu yang aku senangi. Tapi aku masih belum tau pekerjaan apa itu." Ucap Choco sembari menatap Jung Ah di hadapannya.

"Kalau itu yang kamu inginkan, aku akan mendukungmu, Choco. Tapi sebaiknya kau pikirkan matang-matang sesuai apa yang kamu suka. Karena di dunia ini ada banyak pekerjaan yang bisa kamu coba. Bekerjalah sesuai dengan passion dan pilihanmu. Aku akan selalu berada disampingmu dan mendukungmu." Ucap Jung Ah bijak.

"terima kasih Jung Ah..ternyata hidup disini bersama denganmu di bumi, aku jadi memiliki banyak hal yang aku pikirkan." Ucap Choco jujur.

Jung Ah yang mendengar perkataan Choco mulai berpikir ternyata Choco mempunyai kekhawatiran tersendiri. Selama ini dia hanya melihat Choco dari sisinya saja, tak pernah berpikir bagaimana dari sisi Choco. Apakah dia mempunyai kekhawatiran atau hal yang ingin dia lakukan bersama.

"Kau tahu Choco, terima kasih karena sudah terbuka padaku. Aku tak pernah tahu bagaimana perasaanmu sesungguhnya. Apakah kau sedang senang, sedih atau pun perasaan lain yang tak pernah kau perlihatkan padaku.

Choco pun bangkit dari kursinya dan memeluk Jung Ah dengan lembut.

"Jung Ah...kau tahu.. aku senang sekali.. karena ternyata kau peduli padaku. Terima kasih sudah menceritakan hal itu padaku. Saranghae Jung Ah.. I Love You."

"I Love You Too, My Angel.."

"Sssst...Jung Ah.. itu rahasia kita berdua...jangan keras-keras ngomongnya." Ucap Choco sembari bercanda.

"Hahaha.. iya Choco...aku tahu My Cupid.."

Choco dan Jung pun berjalanan menyusuri jalan kecil menuju apartement mereka sesaat setelah pulang dari Cafe..

"Jung Ah.. mengapa kau tadi memanggilku Cupid..?" tanya Choco penasaran sembari menggenggam tangan Jung Ah.

"Karena kamu Angel cintaku." Balas Jung Ah mencium pipi Choco.

Choco yang kaget melihat tingkah Jung Ah hanya tersenyum dan senang. Dia pun memandang Jung Ah penuh cinta.

"Jung Ah...kenapa kamu sangat imut." Gumam Choco sembari memandang Jung Ah yang berjalan bersamanya.

"Choco..ayo kita mampir ke mini market.." ajak Jung Ah tiba-tiba.

"Kau mau beli apa." Tanya Choco sembari memandangi produk makanan di minimarket.

"es krim.." jawab Jung Ah mantap.

"Ok..ayo kita kesana." Ajak Choco sembari tersenyum menatap Jung Ah.

Choco tiba-tiba mengetahui pekerjaan apa yang cocok dengannya. Dengan apa yang dilihatnya hari ini di Cafe, Choco mendapat ide tentang pekerjaan apa yang ingin dia lakukan. Ya, sebagai pekerja Cafe.

©©©

Beberapa hari kemudian..

"Permisi..apakah masih terbuka pekerja part time untuk Cafe Angel?" tanya Choco sembari membawa flyer berisi lowongan pekerja paruh waktu di cafe tersebut.

"Kamu yakin ingin bekerja disini?" ucap Pemilik Cafe, Kim Ah In.

Pemilik Cafe itu memandangi Choco sembari tak percaya. Seorang pemuda tampan, tinggi dan rapi mau menjadi pekerja paruh waktu di Cafenya adalah hal yang langka dan akan menjadi keuntungan bagi cafenya karena para siswi, mahasiswi atau gadis pekerja kantoran di sekitar cafe tersebut akan sering berkunjung membeli makanan disana.

"Nee. Saya ingin bekerja di cafe ini." Balas Choco serius.

"Nama kamu siapa?" tanya Pemilik Cafe, Kim Sajangnim.

"Saya bernama Choco." Jawab Choco ramah.

"Ok.. Choco sshi.. nama saya Kim Ah In pemilik cafe ANGEL. Dan kamu diterima disini. Selamat ya, mulai besok kamu bisa bekerja ya. Jam shiftmu dimulai pukul sepuluh pagi hingga pukul lima sore. Dan kau bisa bekerja setiap hari senin hingga jumat." Balas Kim Sajangnim menjelaskan jadwal masuk part time cafe.

"terima kasih sajangnim.. tapi apakah saya tidak melakukan test dulu." Tanya Choco yang keheranan apakah boleh langsung diterima seperti ini dan tanpa test terlebih dahulu.

"tenang saja. Kau dipilih karena kau telah menunjukkan kesungguhanmu. Jadi aku percaya padamu. Ok.. kalau begitu. Sampai ketemu besok." Balas Kim sajangnim mengakhiri sesi wawancara pagi itu.

"terima kasih Kim Sajangnim, saya pamit dulu."

Choco dalam perjalanan pulang menuju apartemennya masih keheranan dengan apa yang terjadi barusan. Karena sebelum dia melakukan wawancara dengan pemilik cafe, dia diberi tahu Jung Ah biasanya jika ada yang melamar sebagai pekerja paruh waktu di cafe akan di test mengenai apa saja yang dia dapat lakukan. Namun ini semua tak berlaku pada Choco.

"Yeobeoseyo... halo Jung Ah kamu dimana?" ucap Choco menelepon Jung Ah dengan smartphone yang dibelikan Jung Ah.

"Aku sedang meeting dengan staff movieku. Ada apa Choco..?" tanya Jung Ah penasaran.

"Jung Ah.. mulai besok aku akan bekerja." Ucap Choco terdengar senang di telepon.

"Kau diterima? Selamat ya..."

"terima kasih, Jung Ah..iya aku diterima bekerja di Cafe.."

"tadi kamu di test apa aja?"

"tidak ada. Aku hanya wawancara saja."

"tidak ada test? benarkah? Wah hebat? Itu keren sekali Choco."

"Well..iya.. mulai besok aku sudah dapat bekerja."

"Kita harus merayakannya. Sepulang dari meeting aku akan mampir ke supermarket untuk membeli bahan makanan." Ucap Jung Ah dari balik telepon.

"Aku temenin ya..kau pulang jam berapa?" balas Choco antusias.

"Boleh..aku pulang jam tujuh malam.."

"Okay,,see you soon.."

©©©

Beberapa jam kemudian..

Choco telah menanti di depan supermarket saat mobil Jung Ah tiba. Jung Ah segera mencari parkir dan menemui Choco.

"Choco.. kamu sudah lama menungguku?" sapa Jung Ah sembari tersenyum.

"Belum lama.. ayo kita masuk. Kau mau beli apa.." Ajak Choco sembari menggenggam tangan Jung Ah.

"Beli apa ya enaknya.. yang jelas hari ini kita makan daging.."

"Hahahaha.kau ini..pasti kau sudah lapar ya? Okay.. nanti aku masakin makanan lezat buatmu.."

"Asyik..aku mau yang banyak yaa...." ucap Jung Ah antusias.

"Iya... bisa diatur.." jawab Choco sembari tersenyum.

"Choco... kita akan masak apa saja malam ini?"

"Beef teriyaki dan Curry."

"Wow..keliatannya lezat..aku sudah tak sabar sampai apartement." Ucap Jung Ah sesaat setelah mereka selesai berbelanja bahan makanan.

"Tentu saja..aku kita pulang sekarang." Ajak Choco sembari memasukkan barang belanjaan ke dalam bagasi mobil Jung Ah.

Mobil Jung Ah terus menyusuri jalanan yang hanya sekitar lima menit menggunakan mobil. Selesai berbelanja di supermarket, mereka pun segera membagi tugas dalam memasak. Jung Ah bertugas mencuci dan memotong bahan makanan yang digunakan dalam memasak sedangkan Choco yang memasak makanan yang akan dibuat untuk makan malam. Dan sejam kemudian akhirnya makan malam telah siap.

"Untuk merayakan pekerjaan pertama Choco..yuk kita cheers dulu.." ucap Jung Ah sembari mengangkat gelas wine yang ada di atas meja makan.

"thanks Jung Ah.." balas Choco senang.

Malam itu mereka makan dengan sangat lahap dan gembira. Jung Ah berharap dia dapat selalu bahagia seperti hari ini. Dengan Choco yang selalu bersamanya. Semoga semua ini tak akan pernah berakhir.

©©©

avataravatar
Next chapter