6 5. I Love You

Sinar mentari pagi telah memasuki kamar Jung Ah. Ia pun mulai terbangun dan melihat sekelilingnya.

"kenapa aku bisa ada di kamarku sendiri. Mengapa ini seperti dejavu bagiku.. tunggu..apakah Choco sudah datang?" Jung Ah segera beranjak dari tempat tidurnya. Namun Choco tak terlihat dimana-mana.

"apakah dia tak akan kembali? Mengapa dia pergi begitu saja?" gumam Jung Ah seorang diri.

"tut..tut..tut...tut...tut...tuut.." terdengar ada seseorang menekan password apartementnya.

"Choco.....kau dari mana saja.." ucap Jung Ah yang langsung memeluk Choco sesaat dia memasuki apartement Jung Ah.

"aku tadi berbelanja di supermarket." balas Choco ramah.

"Kau jangan pergi lagi yaa." Pinta Jung Ah sembari memeluk Choco erat.

"Iya,,,aku tak kemana-mana Jung Ah..aku disini bersamamu.." balas Choco dengan pelukan hangat.

Jung Ah yang menyadari dirinya di pelukan Choco segera melepaskan pelukannya.

"Maaf Choco.."

"Kenapa kamu yang minta maaf...aku yang seharusnya minta maaf karena tak mengabarimu dan pergi begitu saja." Ucap Choco sembari menatap Jung Ah.

"Aku kira kau akan meninggalkanku. " ucap Jung Ah terbata.

"Aku tak akan meninggalkanmu Jung Ah..aku disini untukmu." Ucap Choco yang memberikan back hug pada Jung Ah.

"Kau janji?" tanya Jung Ah malu-malu.

"Janji..." ucap Choco lembut.

Jung Ah hanya terdiam dan terpaku, dia tak berusaha melepaskan pelukan Choco padanya. Entah mengapa ada suatu kehangatan yang dia rasakan saat ini. Sepertinya dia beneran mulai jatuh cinta pada Choco.

Beberapa menit kemudian..

Jung Ah yang terlihat canggung usai Choco yang memeluknya mulai membuka pembicaraan.

"Choco..aku ada sesuatu untukmu.. semoga kau suka.." ucap Jung Ah sembari memberikan kue tiramissu cokelat buatannya dari lemari es.

"Wow..ini lezat sekali Jung Ah.. kau sendiri yang membuatnya?" tanya Choco sembari menyantap sepotong tiramissu buatan Jung Ah.

"Iya.. walaupun itu pertama kalinya aku membuat kue. Semoga kamu menyukainya."

"Aku suka sekali. Terima kasih karena kau peduli padaku." Balas Choco sembari tersenyum yang membuat Jung Ah terlihat bahagia.

"Syukurlah kalau begitu."

"kalau begitu aku akan siap-siap dan pergi dulu." Ucap Jung Ah yang bangkit dari kursi meja makan tempat dia dan Choco berada saat itu.

"Kamu mau kemana?" tanya Choco penasaran.

"hari ini ada pesta perpisahan dramaku bersama sutradara, para aktor dan staff yang terlibat. Aku tak bisa melewatkannya." Ucap Jung Ah sembari masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian dan memakai make up.

"kalau begitu..kau hati-hati ya.. jika kau butuh bantuan segera panggil namaku." Balas Choco sedikit khawatir.

"tenang saja,,aku akan baik-baik saja. Lagian aku tidak akan telat pulangnya. Kau jangan khawatir." Balas Jung Ah sembari membuka apartemennya untuk menghadiri acara pesta perpisahan.

©©©

Jung Ah yang keluar dari Apartemennya tak langsung ke restaurant lokasi pesta perpisahan, dia mampir ke toko elektronik untuk membelikan smartphone untuk Choco. Jung Ah tak ingin dia tak bisa menghubungi Choco seperti semalam saat dia pergi.

Setelah membelikan smartphone untuk Choco dia bergegas menuju lokasi pesta. Disana terlihat staff dan para aktor telah datang. Drama yang ditulis Jung Ah mendapat rating diatas sepuluh persen dan selalu mejadi trending topik ketika drama tersebut ditayangkan. Semua memuji jalan cerita yang menarik serta acting para aktor dan aktris yang terlihat natural.

"Annyeong haseyo Kang Pdnim.." sapa Jung Ah setibanya dia di restoran.

"Annyeong haseyo Jakkanim...kau sudah datang rupanya.." sapa Pd Kang, sutradara drama yang Jung ah tulis.

"Nee..Pdnim..terima kasih sudah menjadi sutradara dalam drama ini." ucap Jung Ah berterima kasih karena dengan Kang Pd Nim dapat mengarahkan actor dengan baik membuat jalan cerita drama ini juga berkembang dan baik.

"Sama-sama..Na Jakkanim juga telah berusaha dengan baik. Terima kasih sudah menulis cerita dengan baik." Puji Kang Pdnim yang membuat Jung Ah tersenyum.

Akhirnya perjuangannya menulis drama ini selesai juga. Ada beban yang muncul di pundak Jung Ah saat awal menulis script drama ini, dia takut gara-gara dia ceritanya membosankan, namun saat drama ini ditayangkan, sedikit demi sedikit drama ini meraih perhatian di hati penggemarnya. Dan ratingnya menjadi semakin bagus dan selalu ditunggu setiap tayangnya.

"Annyeong haseyo.. Na Jung Ah jakkanim..apa kabar.." sapa Ryu Seungmin saat Jung Ah memasuki restoran.

"Oh, Annyeong Haseyo seungmin sshi...apa kabar?" balas Jung Ah menyapa kembali Ryu Seungmin.

"saya baik-baik saja. Terima kasih sudah menulis cerita yang indah untuk drama ini. Jeongmal Gamsahabnida.." Puji Ryu Seungmin sembari membungkukkan badan dengan sikap sopan.

"Animnida..sama-sama. Terima kaasih sudah menjadi actor dan bermain dengan sangat bagus.semoga kita bisa bekerja sama di lain waktu." Balas Jung Ah sembari tersenyum.

Sore itu acara pesta perpisahan drama FALL WITH U berlangsung meriah. Selain aneka daging panggang, mereka juga menikmati sesi bermain kuis tak lupa soju sebagai pelengkap. Hingga berlanjut di ronde dua yaitu karaoke bersama. Semua tampak menikmati pesta malam itu. Hingga waktu menunjukkan pukul satu malam. Akhirnya dua ronde pesta berakhir juga. Semua tampak mabuk dan berusaha menelepon supir pengganti, ada juga yang menunggu taksi di depan tempat karaoke.

"sepertinya waktu ku pulang..Choco pasti khawatir menungguku." Ucap Jung Ah yang sedikit mabuk.

"Jakkanim...sebaiknya anda saya antar.. lagian waktu sudah larut malam. Ada manager saya yang menunggu di luar yang dapat menyetir kita berdua." Ucap Ryu Seungmin yang berbicara pada Jung Ah yang duduk setengah sadar.

"Tidak usah Seungmin sshi..saya tidak mau merepotkan anda.." tolak Jung Ah tak enak.

"Tidak apa-apa Na Jakkanim.. saya takut anda kenapa-napa jika pulang sendirian."

"Baiklah kalau begitu.. terima kasih banyak." Akhirnya Jung Ah menerima tawaran pulang bersama Ryu Seungmin karena dia sendiri juga tak dapat berpikir jernih setelah minum-minum bersama para staff yang lain.

Setengah jam kemudian Jung Ah yang ikut dalam mobil Seungmin telah sampai di depan lobby apartement Jung Ah. Namun disana terlihat Choco yang telah menunggu dan menatap Seungmin dan Jung Ah yang turun dari mobil.

"Seungmin sshi..jeongmal gamsahamnida.. terima kasih banyak atas tumpangannya. Saya pamit dulu." Terlihat Jung Ah yang membungkuk sopan.

"Sama-sama Jakkanim..sampai ketemu lagi yaa..kapan-kapan kita makan bersama." Balas Seungmin yang kembali masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan lokasi apartemen Jung Ah.

Choco yang melihat seorang pria yang mengantar Jung Ah tlah pergi, kemudian dia berlari menuju Jung Ah dan menggendong di punggungnya dan mengalungkan tas Jung Aah di lehernya untuk masuk ke dalam apartement.

"Jung Ah..kamu dari mana saja kok baru pulang jam segini." Ucap Choco yang khawatir melihat Jung Ah.

"Aku...aku tadi habis makan daging bersama para staff.. karaoke..aku juga karaoke bersama mereka..apakah kau menungguku Choco..." ucap Jung Ah yang mabuk membuat ucapannya terlihat sangat imut.

Salah satu hal kebiasaannya saat mabuk adalah Jung Ah akan bertingkah sangat imut yang berlawanan dengan sifatnya sehari-hari yang tegas dan selalu berpikir ulang jika melakukan sesuatu. Kedua sahabatnya Yongjae dan Chae Yi pasti tahu, mereka tak akan membiarkan Jung Ah untuk minum lebih dari dua botol soju karena dia akan bertingkah sangat imut. Dan hari ini kebiasaannya muncul setibanya dia dia apartement.

"Chocooooo yaaa....kamu kenapa diam saja..." tanya Jung Ah yang masih mabuk di gendongan Choco.

"Jung Ah.. jadi itu siapa..kenapa dia mengantarmu pulang.." tanya Choco penasaran.

"Oh itu.. itu adalah... Ryu Seungmin... actor yang main di dramaku.." balas Jung Ah perlahan.

Akhirnya mereka tiba juga di depan apartemen Jung Ah, dan Choco segera membawa Jung Ah ke dalam kamar Jung Ah.

Choco kemudian melepas sepatu dan menyelimuti Jung Ah yang masih mabuk.

"Jung Ah..apakah kau menyukainya?" tanya Choco sembari menatap Jung Ah yang masih setengah sadar.

"Choco.. kau bicara apa.. aku kan kekasihmu.. mengapa kau menanyakan jika aku menyukai orang lain." Gumam Jung Ah yang berbicara sambil memejamkan matanya.

Choco sedikit kaget mendengar kata-kata Jung Ah dan kemudian tersenyum sembari menatap Jung Ah. Walaupun itu hanya diucapkan Jung Ah yang setengah sadar, namun dia merasa bahagia. Karena Jung Ah menyukai Choco dari alam bawah sadarnya.

"Selamat Malam, Jung Ah.."

©©©

Keesokan harinya...

Suara Choco yang sedang memasak di dapur membangunkan Jung Ah yang semalam tidur terlelap karena mabuk berat. Walau mata Jung Ah masih belum membuka dengan lebar, namun dia tak kuasa menahan aroma makanan yang wangi hingga kamarnya. Jung ah mulai terbiasa mendengar Choco yang memasak dan menyadari jika dia akan merindukannya jika sehari tak mendengar suara Choco memasak.

"Oh tidak.. kemarin sepertinya Choco menungguku di luar gedung apartement.Ahh.. tapi mengapa aku tak mengingat semuanya. Bagaimana aku menanyakannya pada Choco..." gumam Jung ah sendirian di kamarnya sembari memegang kepalanya yang masih terasa pusing karena minum soju.

Jung Ah pun kemudian beranjak dari kamar tidurnya dan melihat Choco tampak sibuk menyiapkan makanan di meja makan.

"Jung Ah..kau sudah bangun rupanya..ayo kita sarapan bersama." Ajak Choco sembari duduk di depan meja makan.

"Iya..terima kasih Choco.. " balas Jung Ah yang duduk di ruang makan.

Entah mengapa suasana pagi itu terasa sangat canggung. Jung Ah yang ingin menanyakan sesuatu pada Choco terlihat cemas saat menatap raut wajah Choco. Choco terlihat sedikit marah. Apa yang terjadi semalam. Apakah ada yang salah.

"Choco..mengapa kau diam saja..kau marah padaku?" tanya Jung Ah memberanikan diri.

"Tidak.. aku tidak marah.." balas Choco singkat.

"Tapi mengapa kau diam saja dari tadi..apa ada yang salah semalam." Lanjut Jung Ah sembari menatap Choco.

"Jung Ah.. kau tau jam berapa kau pulang kemarin.. dan siapa cowok yang mengantarkanmu semalam?" ucap Choco yang masih tak menunjukkan senyum yang selalu dilihat Jung Ah setiap hari.

"semalam? Pulang.. Oh tidak.. kemarin kami pesta makan daging..dan aku pulang setelah ronde dua karaoke bersama. Dan aku pulang diantar sapa yaa...oh iya..aku mengingatnya.. aku diantar Ryu Seungmin, actor dari dramaku dan managernya. Maafkan aku Choco..aku tak dapat mengabarimu." Balas Jung Ah yang mengingat-ingat kejadian semalam.

"Apakah kau menyukai Ryu Seungmin?" tanya Choco pelan.

"Choco..mengapa kamu berkata begitu. Aku tak pernah suka pada Ryu Seungmin. Dia adalah actor dalam dramaku. Yang aku suka itu adalah kamu. I Love You, Choco.." ucap Jung Ah sembari memeluk Choco dari belakang.

"Apakah benar kau menyukaiku, Jung Ah?" tanya Choco sedikit tak percaya dengan apa yang didengarnya. Kemudian dia berbalik dan memeluk Jung Ah.

"Aku Sayang Padamu. Choco.. dan itu adalah perasaanku sesungguhnya."

"Aku juga Jung ah.. I Love You Too.." ucap Choco lembut dan menciumnya.

"This is My 2nd Kiss with You.." balas Jung Ah yang mengingat saat pertama bertemu dengan Choco.

"Bukan Jung Ah..kau salah.ini adalah Ciuman kita yang ketiga.. tapi kau tak perlu menghitungnya karena aku akan menciummu lagi." Balas Choco mesra..

Pagi itu Jung Ah menyadari dia ternyata sangat menyukai Choco dan berharap Choco tak pergi dan selamanya bersamanya.

©©©

avataravatar
Next chapter