8 8. Baikan

Sentuh aku seperti tak menyentuh apapun

Angkat tanganmu padaku

Lelah mendengar maafmu

Kecup dan baikan lagi

Dua Lipa x BLACKPINK – Kiss and Make Up

***

Azran melemparkan dirinya ke kasur. Seakan tak percaya akan apa yang terjadi tadi sore.

Ia serasa mimpi dan masih belum bangun. Kecupan Eclaire masih teringat jelas dalam benaknya. Eclaire benar-benar memberikannya kecupan.

Azran Eclaire seperti sepasang yang sedang bertengkar hebat dan saling diam-diaman dalam waktu yang lama. Sampai akhirnya mereka bertemu kembali, memberikan tanda sayang kecupan sebagai tanda hubungan yang kembali membaik.

Aneh rasanya di benak Azran. Bahkan entah sejak kapan perasaan itu muncul. Ia sendiri tidak mengerti kapan mulainya semua ini. Kenapa bisa bertengkar dan akhirnya baikan lagi.

Semua seakan terjadi begitu cepat. Dalam benak Azran hal tersebut tak masuk dalam logikanya.

Azran terlalu lelah dan ia pun memutuskan untuk tidur cepat agar hari ini cepat berlalu.

***

Eclaire membuka kulkas dan mengambil sekotak susu full cream. Ia pun meletakan sekotak susu berukuran 1 liter itu di atas meja makan. Kemudian mengambil gelas dari rak piring. Susu putih itu dituang dan mengalir dari wadahnya menuju gelas.

Eclaire berdiri menenggak susu itu.

Glegek! Glegek!

Bibir Eclaire putih, bekas susu yang baru diminumnya. Ia menyadari bibirnya basah. Ia memegang ujung bibirnya.

Seketika ia teringat apa yang terjadi sore tadi.

Eclaire diam tak bergeming. Ia memejamkan matanya. Dalam benaknya ia berpikir. Azran yang bodoh, kalau sampai kau terluka lagi. Aku akan jauh lebih terluka dari luka yang rasakan. Eclaire, kau berani memulai, kelak kau harus bertanggung jawab untuk membuat akhirnya. Kau tahu, jika kau tidak bisa membuatnya terluka lagi. Ini tanggung jawabmu jika sampai Azran terluka lagi. Eclaire memang kau sudah tak bisa berpikir dengan logikamu. Tidak, ini bukan permulaan, ini bukan bab awal skripsi melainkan sudah masuk ke bab tiga skripsi.

Eclaire duduk di meja. Ia mengepalkan tangannya, memincingkan matanya.

Kini semuanya harus dijalani. Ia telah berjanji sesuatu kepada dirinya sendiri.

***

Hari ini adalah acara festival musik Seoul. Black-T adalah salah satu band yang diundang dalam acara musik paling bergengsi di Korea Selatan tersebut.

Mereka berlima sedang sibuk didandani oleh stylist sekaligus dipilihkan baju oleh coordi.

Liam menceletuk. "Syam Hyung, hari ini Nana Noona nonton konser ya?"

"Darimana kau tau?" Syam tertegun.

"Dia Katalk Aku nih."

"Apa katanya?" tanya Syam.

"Awas, yang baju ijo lumut jangan sampe lolos," jawab Liam.

Syam seketika langsung melihat warna kemejanya. "Lah kok dia bisa tahu Gue dipakein coordi Gue pake baju ijo lumut?!" Syam seketika memincingkan matanya ke coordi di sebelahnya. "Semi Noona?! Pasti ini kerjaan Noona kan?!"

Yejin langsung menelan air ludah, panik. "A... anu.."

"A... anu apa Noona?"

"Noona nggak ngasih tahu kamu pake baju ijo lumut kok Syam!"

Syam meringis. "Aish...."

"Maaf, sorry Syam. Bener deh Noona nggak sengaja!"

"Selain tanya baju, Nana ngecek apa lagi? Nggak sekalian ngecek bass oe senarnya udah bener apa belum?!"

Jerry berceletuk. "Mamam tuh cewe setia nan posesive!" Ekspresi wajah Jerry menunjukan wajah bahagia dan puas.

"Kalo kata Jerry Hyung cewenya posesive macam Nana Noona langsung diapain?" Liam berceletuk.

Azran menjawab. "Putusin!"

"Lagian salah sendiri Hyung, sayang sama Nana Noona tapi masih main-main sama degem. Ya kalo Gue jadi Nana Noona ya kesel juga!" ujar Liam.

"Iya bener tuh." Azran menimpali.

"Eh, anak kecil berdua bisanya jadi kompor. DIEM!" Jerry menggertak Syam dan Azran yang sedari tadi menggoda Syam.

"Hyung, makanya belajar jadi role model yang baik dong buat kita adek-adek. Kalian pacaran begitu, giliran kita pacaran nasihatnya panjang beut kek jembatan Han! Gue mau punya pacar jadi mikir 1000 kali gara- gara " protes Liam.

"Am, emng Jembatan Han panjang ya?" tanya Azran

"Hehehe ga juga sih!" jawab Liam

"Gue ga pernah ngelarang! Pacaran boleh- boleh aja kan? kalian pacaran asal tanggung sendiri resikonya! Jangan kalo patah hati bag- bagi ke gue!" protes Jerry.

"Bodo ah Jran! Pantes maneh teh jomblo, mana ada cewe yang mau sama cowo ga jelas kayak maneh!" sahut Syam.

Azran memasang wajah mengece. "Ya... Hyung gatau..."

"Kaga tau apa Jran?"

"Hyung sih kudet jadi gatau deh," ujar Azran.

"Makanya kasih tahu. Kenapa?"

"Mainnya kurang jauh sih Hyung!"

Jerry lama-lama kesal sendiri mendengar ocehan para personil Black-T yang lain.

"Eh dasar kencleng, pantesan Black-T kalah sama The Sherlock. Bercanda modelan receh kaya gini, kaga ada elehan-elehannya! Hal sepele aja dibuat ribut!"

"Elegan Hyung," Azran membetulkan dengan suara pelan.

"Iya elegan maksudnya."

Tiba-tiba ponsel Azran berdering.

Buru-buru Azran mengambil gadgetnya. Dia tertegun melihat nama orang yang menelponnya.

Azran langsung mengangkatnya.

"Yoboseyo!"

"Azran, saya hari ini tidak bisa datang menonton Black-T. Maaf mendadak mengabarimu." Ternyata yang menelpon adalah Eclaire.

Jawaban Azran terbata-bata. "Ne... Algeseumnida. Ye, kewnchanseumnida. (Ya, saya mengerti. Baiklah tidak-apa)" Azran membalas Eclaire dengan bahasa yang sangat formal.

Eclaire mengerti jika Azran pasti sedang di kerumunan orang banyak sehingga bahasa yang digunaka sangat formal. "Ne... Tuan Azarano terimakasih sudah mengerti saya!"

Azran menutup teleponnya.

"Nugu? Serius amat nerima teleponnya!" tanya Syam.

"Tukang kartu kredit Jran?" tanya Liam.

"Bukan, tukang pijit keliling langganan nyokap aing!" jawab Azran tertawa.

"Eh sa ae drem minyak jelantah!" ujar Syam.

Azran hanya tersenyum dan membalas. "Eh Hyung, sesama drem kaga boleh saling mencela."

"Syam Hyung drem paan emang Jran?" tanya Liam.

"Drem penampung cucuran air ujan yang jatuh dari genteng."

"Sa ae ente, tong!" Syam mengernyitkan dahi mendengar cuitan Azran.

Bukan personil Black-T namanya jika tidak bercanda dengan saling mengumpat. Namanya juga cowok, sepertinya kumpulan pria- pria berusia di awal 20 ini sudah tak perlu diragukan lagi ujaran banyolan yang keluar ketika berkumpul bersama. Semua cordi dan stylist mereka sudah sangat maklum dengan kelakuan ajaib masing-masing pesonil. Mereka biasa mengeluarkan kata- kata receh dan juga saling membongkar aib internal sebagai bahn candaan internal mereka.

Namun dari kelima personil Black-T ada yang paling pendiam dan paling tidak banyak bicara. Sanders, sang leader memang personil paling kalem dan tidak terlalu menanggapi ocehan adik-adiknya. Sebenarnya Jerry dan Sanders seumuran, bahkan Jerry lebih tua beberapa hari namun Jerry masih lebih suka bercanda, sedangkan Sanders memang lebih berperangi serius. Memang yang berani membercandai Sanders itu hanya Jerry. Jika personil lain tidak ada yang berani mengganggu Sanders. Bisa dibilang personil lain sangat nurut dan segan kepada Sanders.

***

avataravatar
Next chapter