16 16. Cerita Derell

Milka masih menunggu Azran sampai Dia mau kembali pulang. Ia tak tega membiarkan Azran sendiri di jembatan Saungai Han walau Ia yakin jika Azran akan melakukan hal konyol seperti buhuh diri dengan lompat dari jembatan sungai Han.

"Milkaya, Saya merasa jika saya sangat benci menjadi diri saya sendiri kini!" ujar Azran.

"Jran, Kamu bilang apa sih?"

Milka menghela nafas panjang. "Kamu itu sedang dilanda masalah apa, Jran? Kalau kamu tidak cerita, saya mana tahu!"

Azran menenggak minumannya.

Milka pun kesal. Ia mengambil gelas yang dipengang Azran. "Keumanhae!" ujarnya menyuruh Azran menghentikan minumnya.

"Kembalikan Milkaya!"

"Shiro!" tolak Milka. "Kalau kau tak cerita apapun bagaimana aku akan membantumu?"

"Saya lebih baik pulang saja sekarang."

"Jran, Saya khawatir jika sampai kau kenapa- kenapa. Kumohon kau jangan memendam semuanya sendiri." Milka menatap Azran serius. "Ceritakan saja apa yang ada di benakmu! Saya sudah berteman denganmu sejak kita masih kecil, apa lagi yang kau tutupi dari saya!"

Azran menidurkan kepalanya di meja. "Milkaya, aku sudah lelah dengan semua drama hidup saya sendiri!"

"Kau katakan, ini tentang Eclaire atau tentang keluargamu?"

"Dua- duanya." Azran pun berusaha membetulkan kembali posisi duduknya. "Saya sudah tak lelah menghadapi Noona- Noona saya, Mereka terus menjatuhkan Ibu Saya di depan publik." Azran pun kembali menenggak minumannya.

Kali ini Milka membiarkan Azran.

"Milka, aku ingin mempertahankan hubunganku dengan Eclaire namun itu sulit sekali. Aku merasa jika Eclaire mungkin akan menjauhiku karena Ibuku tak bisa menerimanya, aku merasa Eclaire akan pergi dariku jika seperti ini terus keadaanya." Azran pun menundukan kepalanya.

**

Eclaire bertemu dengan Derell di kampus mereka.

"Cleire, saya akan ada urusan penggalangan dana di Gosan, kamu bisa ikut tidak? Kamu mau saya tunjuk jadi anggota tim sukses saya menuju pemilihan Presiden Mahasiswa tahun ini." Derell pun menegaskan soal dirinya yang akan menjadi kandidat Presiden Mahasiswa tahun 2013 ini.

"Saya..." Eclaire nampak ragu dengan ajakan Derell.

"Cleire, saya harap kamu mau memenuhi permintaan saya ini!"

"Derell... saya akan pikirkan dahulu permintaan kamu ini karena saya juga memiliki banyak hal yang saya urusi." Eclaire mencoba menjauhi Derell sebenarnya. Ia tak bisa terus menerus berada di lingkar hidup Derell.

"Cleire, dengar kan aku dahulu..."

Eclaire pergi begitu saja dari hadapan Derell.

"Mianhae Der..." Eclaire pun meneruskan langkahnya mengabaikan Derell.

"Cleire, aku tahu kau kini berkencan dengan Azran namun itu bukan alasan bagimu untuk menjauhiku kan?" Derell berjalan menghalangi Eclaire dan kini ada tepat di hadapan Eclaie.

"Aku tahu semuanya Der, aku tahu kau dulu pernah bersahabat dengan Azran. Namun kenapa kau menjauhi Azran setelah Azran debut menjadi idol? Apa kau iri karena Azran itu debut? Kau merasa Azran tak akan mau berteman denganmu lagi karena dia adalah seorng idol?" tanya Eclaire.

"Bukan, bukan seperti itu Cleire... Kau salah paham! Aku tak pernah jealous dan iri kepada Azran apalagi semua yang telah didapatnya kini, maldu andwae!" Derell jelas menampik semua tuduhan Eclaire mengenai kecemburuannya kepada Azran.

"Lalu apa? Kenapa kau menjauhi Azran saat dia debut bersama bandnya?"

"Kau tak tahu apa- apa Cleire!" ujar Azran.

"Iya aku memang tak tahu apa- apa! Maka kau harus memberitahukanku yang sebenarnya! Ada apa dengan Kau dan Azran?" tanya Eclaire tegas.

Derell menatap Eclaire dengan kedua ujung alisnya yang terpisah jauh. "Keu... Keugae..."

"Keugae mwo? Katakan?" Eclaire sduah tak sabaran.

"Uri Noona..."

"Noonamu, Dasya Eonni?"

"Ne... kenapa dengan Dasya Eonni?"

"Sanders Hyung adalah mantan kekasih Dasya Noona.."

"Keundae... Dasya Noona dan Sanders Oppa..."

"Dasya Noona dilukai hatinya oleh Sanders Hyung, Ia selingkuh dengan teman Dasya Noona sendiri, Dasya Noona mendapati Sanders Hyung merenggut keperawanan teman dekat Dasya Noona!" jelas Derell.

"Lalu apakah Dasya Noona juga direnggut keper..."

"Aniya, uri Noona, kwaenchana... Noonaku adalah wanita baik- baik... kau tak perlu khawatir namun perasaan Dasya Noona benar- benar hancur ketika tahu Sanders Hyung melakukannya dengan sahabatnya sendiri. Asal kau tahu pergaulan Azran itu benar- benar toxic, tidak ada yang benar! Kau seharusnya tahu Cleire dengan siapa kau bergaul! Kau juga harus tahu betapa semua orang yang ada di dekat Azran itu hanya toxic dan bisa mempengaruhimu kelak!" Derell lagi- lagi memperingati.

"Cukup Derell, Saya tahu Azran seperti apa dan saya tahu bagaimana Azran bergaul dengan semua orang yang ada di dekatnya! Mungkin benar Sanders Oppa pernah melukai perasaan Kakakmu tapi itu bukan menjadi satu alasan kau bisa membenci Azran!" ujar Eclaire.

"Cleire, aku tahu kau tak akan pernah berpihak kepadaku sampai kapanpun, yang ada di hadapanmu hanya Azran, Azran, dan Azran... Aku mungkin tak pernah ada artinya bagimu... Arasso!" Derell tak sangggup lagi untuk menahan unek- uneknya.

Eclaire menghembuskan nafas berat. "Dwessoyo!" ujarnya menyerahkan semuanya pada Derell. "Aku sangat lelah dengan semua ini Derell. Aku pikir kau akan bisa mengerti karena kau sudah menganggapku sebagai sahabat baikmu. Tolong jangan ikuti aku hari ini, soal menjadi timses kampanya Presiden Mahasiswa, kau tak usah khawatir karen aku akan mempertimbangkannya. Aku tak akan memncampur adukan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan." Eclaire pun berjalan meninggalkan Derell. Derap langkah kakinya semakin cepat meninggalkan Derell sementara Derell masih terdiam di tempat.

Ia membalikan badannya dan hanya bisa melihat Eclaire dari belakang yang terus- terusan berjalan cepat.

**

Eclaire sedang duduk di ruang tamu rumahnya menonton TV.

Ia sedang menonton bersama Sang adik, Nathan. Nathan tiba- tiba ingin ke toilet.

"Sana gih ke toilet janga diempet kalau mau pipis!"

Nathan pun buru- buru melipir ke toilet.

Tak lama HP Natahan bergetar dan layar monitor Hpnya menyala dan memberikan notifikasi pesan Kakaotalk.

Eclaire tak sengaja melihat notifikasi tersebut.

Ia membaca penggalan pesan kakaotalk Nathan.

Azran: [Nat, Saya mohon kamu percaya dengan Saya. Saya akan menjaga Eclaire dan tidak akan mebiarkannay menangis karena Saya. Apabila ada hal lain yang membuatnya menangis, saya janji akan menjadi orang pertama yang aakn menyeka air matanya]

Mata Eclaire langsung berubah berapi- api. Ia lemas sekali karena Nathan menghubungi Azran dan entah apa yang ada dalam pikirna Nathan menghubungi AzraN.

Tak lama, Nathan kembali dari toilet.

Eclaire pun membetulkan posisi duduknya, pura- pura tak ada apa- apa.

Nathan pun langsung duduk kembali di samping Eclaire dan mengambil Hpnya.

Begitu Nathan memegang Hpnya, Eclaire pun langsung melepaskan pertanyaan pada Nathan.

"Nat, apa yang kamu bilang ke Azran? Kenapa Azran sampai ngirim pesan seperti itu ke kamu?" tanya Eclaire tegas.

Nathan terkejut. "Ma... Maksud Noona apa sih?

"Noona baca penggalan pesan katalk Azran. Ga mungkin Azran mengirim pesan tersebut kalau bukan kamu duluan yang mulai!"

"Noon, Nathan Cuma mau melindungi Noona... Azran Hyung bukan orang yang baik dan ga seharusnya Noona sama Dia pacaran! Dia ga pantes buat Noona! Masih bangayk cowok baik yang pantas buat Noona!"

"Kamu ga punya hak ngomong kaya gitu tentang Azran dan ga berhak ngejudge Azran seenaknya!"

"Noona... buka mata Noona, ada Derell Hyung yang jauh lebih baik buat Noona!"

"Kamu tahu Aku pacaran sama Azran dari Derell?"

"Jangan salahin Derell Hyung Noon... Aku dan Derell Hyung emang udah deket. Aku ga pernah merahasiakan apapun ke dia. Aku ga asal ngejudge Azran Hyung kok! Tapi Aku udah tahu gimana Azran Hyung apalagi pergaulannya Dia juga bukan pergaulan yang bener!"

"Cukup ya Nat! Pokoknya Noona ga mau denger kamu ikut campur hubungan Noona sama Azran! Noona tahu kok apa yang terbaik! Mulai sekarang please stop ganggu Azran! Jangan kirim pesan lagi ke Dia! Karena... Karena Aku memutuskan ga akan melanjutkan hubunganku dengan Azran!"

Raut wajah Nathan nampak merasa bersalah. "Aku ga bermaksud seperti itu Noona..."

Wajah Eclaire nampak sangat sedih.

**

avataravatar
Next chapter