19 1. Joseon Era

Pangeran Mahkota Lee Ho adalah anak pertama dari Raja Seonggyu dan Permaisuri Im Junhwa. Dia dinobatkan menjadi Seja saat usianya masih 8 tahun bertepatan dengan dinobatkannya Ayahnya sebagai seorang Raja.

Raja Seonggyu diangkat menjadi Raja menggantikan Raja Munjeong yang mangkat di usia 49 tahun. Di usianya yang 31 tahun Beliau berhasil dipilih menjadi Raja dengan dukungan penuh dari fraksi Noron. Ia juga mendapatkan dukungan dari Ibu Suri Myunghwa naik menjadi Raja karena Ia adalah anak anak angkat dari Ibu Suri Myunghwa dimana sejak kecil Seonggyu muda dibesarkan di lingkungan istana karena kedua Orang tuanya, Pangeran Heojeong yang merupakan sepupu mendiang Raja Munjeong telah wafat ketika Seonggyu masih usia kanak- kanak, maka dari itu, Ibu Suri Myunghwa yang merawat Seonggyu muda. Selain itu, Ibu Suri Myunghwa sejak muda juga cukup akrab dengan Pangeran Daepyong yang merupakan adik kandung dari Almarhum Suaminya, Raja Jaehyuk.

Lee Ho pun mulai mendapatkan pendidikan menjadi seorang Seja pada saat itu. Seja tumbuh menjadi anak yang ceria, cerdas dan memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi. Ia berparas tampan, memilik mata kecil bulat seperti ayahnya, dan memiliki senyum menawan seperti Ibunya. Siapapun yang bertemu dengannya bisa merasakan aura jika Ia memiliki wibawa seorang pemimpin, mulai dari cara bicaranya dan cara berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya, semua tertata rapi dan Ia juga tidak pernah segan menelurkan ide-ide yang inovatif. Ia selalu berani mengeksplor segala hal yang ada di sekitarnya. Ia anak yang cerdas dan juga penganalisa yang sangat tajam. Ia sering pergi keluyuran keluar istana tanpa diketahui oleh pengawal-pengawal istana karena ingin tahu keadaan rakyat yang dipimpin Ayahnya. Walau begitu, tetap ada orang yang menemani Seja pergi keluar istana. Siapa lagi kalau bukan 4 temannya atau pengawal pribadinya.

Seja sangat tertarik dengan ilmu kriminologi dimana ia berhasil membantu kepolisian istana memecahkan beberapa kasus perampokan maupun pembunuhan yang sangat rumit. Raja sangat terkesan dengan kecerdasan putranya di usia belia. Ia semakin yakin dan merasa lega sudah memberikan predikat seja kepada Ho sedari muda. Tentu hal tersebut membuat Partai Soron kebakaran jenggot. Mereka tahu jika Ho yang menjadi Raja kelak, maka Partai Noron, partai pendukung Jungjeon akan menjadi penguasa utama setelahnya. Partai Soron melakukan segala cara, menghalalkan segala cara agar bagaimana mempersempit ruang gerak Partai Noron. Akhirnya mereka mendapat cara jitu, menghadirkan seorang selir agar menjadi penyeimbang rumah tangga istana. Raja Seonggyu selama ini dikenal sebagai pria yang setia terhadap satu istri sehingga 17 tahun menikah tidak pernah melirik seorang wanita pun selain Jungjeon. Terlebih Jungjeon sudah memiliki segalanya yang Ia mau, kecantikan, kecerdasan, kebijakan, keadilan, dan tentu memberikannya seorang putra dan seorang putri.

Kisah cinta Raja Seonggyu dan Permaisuri Junhwa sudah terkenal di penjuru negeri. Kisah cinta yang tulus dan jatuh cinta tanpa ada unsur paksaan namun menjaga kesucian cinta dengan menjaga diri satu sama lain sampai akhirnya dipertemukan di takdir pernikahan. Permaisuri Junhwa sebelumnya terkenal sebagai seorang detektif wanita, dari sini kita tahu darimana ketertarikan Seja kepada ilmu kriminologi. Sedangkan Seonggyu muda adalah seorang politisi dan pemimpin organisasi pemuda joseon. Organisasi tersebut adalah organisasi yang menolak adanya sistem kasta, dimana menuntut penghapusan perdagangan dan perbudakan terhadap manusia. Benar saja, begitu Seonggyu menjadi Raja, Ia menghapuskan segala bentuk perbudakan manusia dan salah satunya menyuruh menteri-menteri pemerintahannya membeli budak-budak yang ditawan oleh para penyamun liar.

Partai Soron menawarkan beberapa wanita untuk dijadikan selir kepada Raja Seonggyu karena salah satu tujuan adanya selir istana ialah menyeimbangkan rumah tangga istana. Jungjeon dianggap dan dituduh oleh Partai Soron memonopoli kasih sayang Raja. Mau tidak mau karena keputusan bersama, Raja pun menerima tawaran Partai Soron agar mengambil selir. Dan Selir Ham ini mendapat voting tertinggi dan juga mendapat nilai tertinggi dari akumulasi penilaian Ibu suri, permaisuri dan para mentri. Pada awalnya Jungjeon dan Ibu suri mengira Selir Ham sangat polos dan bisa dikendalikan oleh mereka, namun mereka salah. Selir Ham membuka topengnya setelah melahirkan putra pertamanya sekaligus anak ketiga Raja. Ia menunjukan jati dirinya yang sangat mendukung Partai Soron dan membela Partai Soron habis-habisan.

Ho Seja memiliki 4 orang sahabat dan seorang pengawal pribadi. Pengawal dan sekaligus teman Seja ini adalah Song Yoon. Walau Yoon adalah anak dari seorang menteri yang merupakan dari kalangan yangban namun Ibu Yoon adalah budak dimana Ayah Yoon membeli Ibunya dan kemudian dijadikan istri muda. Hal ini sebagai salah satu peraturan kerja di zaman pemerintahan Raja Seonggyu, dimana mentri-mentri harus ikut andil membebaskan semua budak namun tetap saja status budak yang dilekatkan ke Ibu Yoon tak bisa hilang seratus persen, istri tua Ayah Yoon belum bisa menerima itu sehingga ia tetap memandang rendah Ibu Yoon. Bisa dibilang Yoon ini tak benar-benar diakui oleh Ayahnya, hal tersebut dikarenakan sang Ayah tidak pernah mengenalkan ataupun membawanya ke acara-acara besar yang diharuskan membawa keluarga. Oleh karena itu, kemungkinan Ia tidak pernah bisa memiliki kedudukan tinggi di istana padahal kemampuan bela diri Yoon sangat tinggi di usia yang masih relatif muda itu.

Seja juga memiliki 4 teman main sedari kecil. Yoon tidak suka bergaul dengan 4 teman Seja tersebut karena dia menganggap jika keempat teman Seja tidak bisa menghargai orang lain, mereka tak ayal hanya kumpulan anak yangban dan bangsawan yang sudah terlahir dengan sendok emas di mulut mereka. Yoon pada dasarnya adalah penyendiri, karena sesuatu hal, Yoon pergi meninggalkan Jeoha. Ada salah satu dari keempat teman Seja yang sangat ia benci karena sesuatu hal. Ia pun memutuskan pergi ke suatu tempat, ia ingin menjauh dari istana dan keramaian. Iya, dia pergi ke gunung Odae untuk bertapa.

Keempat teman Seja dari kecil adalah Lee Jonghyun, Wang Yong, Eun Jungshin, dan Kim Myungsoo. Lee Jonghyun sebenarnya adalah sepupu dari Seja, Jonghyun ini adalah anak dari Putri Jiwon. Putri Jiwon adalah anak dari Raja Munjeong. Raja Munjeong tak memiliki satupun anak laki- laki sehingga Ia pun tak punya penerus langsung. Meski Ia memiliki cucu tertua laki- laki, Pangeran Lee Jonghyun posisinya kurang kuat. Usia Lee Jonghyun pun masih terlalu muda, yaitu 10 tahun saat itu sehingga Ia pun tak diberikan hak naik tahta kerajaan.

Atas persetujuan dari Ibu Suri Myunghwa yang merupakan Nenek kandung Lee Jonghyun, maka yang naik tahta kerajaan adalah Seonggyu.

Putri Jiwon adalah seorang janda, dimana Ayah Jonghyun meninggal saat dia masih ada dalam kandungan Ibunya. Ayah Jonghyun adalah seorang panglima perang yang memiliki andil sangat besar menjaga pertahanan negara. Jonghyun memiliki ketampanan yang membuat siapa pun akan jatuh hati bila ditatap olehnya. Keahliannya adalah bela diri, ahli pedang. Ia bukan bagian dari pasukan perang istana karena sang Ibu tak ingin kejadian Ayahnya terulang, sehigga Jonghyun pun mengalah untuk tak masuk militer istana meski kemampuan bela dirinya cukup tinggi.

Sang Ibu, Putri Jiwon masih belum rela jika yang menjadi Raja bukan Putranya yang merupakan Cucu Kandung dari Raja sebelumnya. Ia masih mengharapkan adanya kesempatan sang Putra untuk bisa naik tahta. Namun tentu itu berbanding terbalik dengan kemauan Jonghyun yang tak berambisi naik tahta sebagai Raja Joseon. Ia sudah legawa dan bahkan mendukung penuh Ho yang kini menjadi Putra mahkota untuk nantinya naik ke tahta Kerajaan Joseon.

Wang Yong juga merupakan pangeran dengan silsilah yang lumayan jauh dari Seja dan Jonghyun. Ayahnya adalah Pangeran negara Qing namun ia menikah dengan Putri dari kerajaan Joseon. Jika diurut, Yong adalah paman dari Jonghyun dan Seja. Jonghyun enggan memanggil Yong dengan sebutan Samcheon, beda dengan Seja yang memanggil Yong dengan sebutan Samcheon dan Jeonghyun dipanggil Hyungnim. Yong dan Jonghyun seumuran jadi mereka hanya memanggil nama antara mereka berdua. Mereka berdua dua tahun lebih tua dari Seja. Keahlian utama Yong adalah bersajak, begitu ia mengeluarkan pepatah, semua wanita yang di depannya langsung bergetar hatinya. Jangan salah, Yong juga bisa bela diri karena semua pangeran diwajibkan memiliki pertahanan diri, namun Yong lebih ahli dalam memanah dibanding berkelahi. Ia amat menyukai kehidupan luar istana yang bebas tanpa aturan dan segala etiket istana yang cukup meribetkan. Diam-diam suka pergi ke gibang untuk bersenang-senang. Yong juga terkenal sebagai casanova dan playboy joseon.

Eun Jungshin adalah anak dari kepala polisi istana. Walau ayahnya adalah polisi namun ia sama sekali tak tertarik mengikuti jejak ayahnya. Ia pernah hampir dibunuh saat kecil karena pekerjaan ayahnya tersebut. Ia sangat cinta damai dan tidak suka peperangan namun Ia tetap mempelajari bela diri karena itu adalah sebuah kewajiban. Ia paling pandai memainkan cakram yang mana merupakan olahraga kesukaannya sekaligus yang menjadi dasar pertahanan dirinya. Ia mempelajari sejarah joseon, ingatannya mengenai catatan-catatan penting yang terjadi di masa lalu sangat cepat dihafalnya. Ia tanpa sengaja selalu membantu Seja memecahkan misteri sebuah kasus diakibatkan ingatannya yang sangat tajam. Ia berusia setahun lebih tua dari Seja. Ia bisa dibilang cukup misterius karena sering berpakaian serba hitam dan berpakaian bak ksatria bila keluar istana, tak memakai pakaian para Pria Yangban pada umumnya.

Kim Myungsoo adalah anak dari perdana mentri Kim Pilmo. Ia adalah pemimpin Partai Soron yang merupakan partai penguasa di tahun itu. Myungsoo sendiri tidak ingin ikut-ikutan partai karena dia mengganggap ikut partai hanya menambah masalah di hidupnya. Ia sangat suka kehidupan bebas dari segala aturan. Ia tidak suka dengan segala macam intrik istana. Myungsoo memiliki ketertarikan memecahkan kasus-kasus kriminologi, sehingga bisa dibilang ia sangat klop dengan seja. Ia memang cukup menguasai bela diri namun tetap memilih tak bergabung ke militer istana padahal sang Ayah sudah mendorongnya masuk ke militer istana agar nantinya memiliki jabatan tinggi di Istana namun sampai sekarang Myungsoo belum tertarik akan iming- iming tersebut. Ia seumuran dengan Seja.

Mereka berlima layaknya boyband di zaman joseon, sering pergi dan bersenang-senang bersama. Namun mereka juga tidak lupa belajar sehingga mereka masing-masing memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

**

avataravatar
Next chapter