1 PROLOG Tarian Bunga Sepatu Ungu  

Di bawah malam tak berbintang.

Di antara makhluk yang berderu.

Di reruntuhan bangunan tua.

Nasib sekuntum bunga sepatu.

Menghadapi terpaan angin kencang.

Melalui guncangan gempa besar.

Seakan harinya masih cerah di tengah dunia yang gila.

Bunga itu tak mau menyerah akan kehidupan kecil yang digenggamnya.

Dengan mimpi, harapan dan doa.

Menantikan hari cerah untuk mekar kemudian.

Bunga sepatu ungu itu,

terus menari menyongsong pagi.

avataravatar
Next chapter