webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · Teen
Not enough ratings
386 Chs

Teror

-Moirai Valentine-

Maura mengerutkan alisnya bingung, "Ya, kenapa?"

"I-ini untuk kakak." Ucapnya terbata.

Luna mengambil kotak itu dengan cepat, "Thanks ya, katakan Maura sudah menerimanya."

Setelah itu si pria muda menganguk dan kabur begitu saja. Belum sempat Maura menanyakan apapun Luna sudah berbalik memberikan kotak berpita merah muda itu.

"Kaya deveju, maksudku yang tadi. Ingat gak dulu Erlang juga ngirim surat lewat adik kelas yang ketakutan dan langsung kabur."

Yah … Maura ingat itu, hal yang membuatnya gila sampai detik ini. Gadis itu tersenyum, ia mulai membuka bingkisan itu.

'Apa ini?' Maura bertanya tanya setelah melihat sekilas. Dengan cepat ia membuka seluruhnya.

Brak ….

Binngkisan itu terlepas dari tangannya. Mendarat lurus ke tanah.

"Maura, kenapa?" tanya Luna cepat.

Gadis itu merasa sesuatu yang buruk telah terjadi, kedua tangan Maura bergetar, pandangannya pucat dan kosong.

"Maura!!" seru Luna lebih keras lagi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com