webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · Teen
Not enough ratings
386 Chs

Mungkin Palsu

-Moirai Valentine-

Maura tidak berhenti tertawa kecil saat melihat pesan dari kekasihnya. Ia memutar matanya bosan.

Erlang pasti sedang bercanda. Mana mungkin kekasihnya itu berani menjemputnya ke sini. Malam-malam lagi. Jika untuk orang normal mungkin yang di takuti hanya penjaga asrama, tapi beda dengan kasus Erlang.

Kekasihnya itu juga takut hantu, damn it!!

Maura mendesal kecil, sedari tadi ia hanya berguling-guling di atas Kasur, terngkurap, telantang, miring dan kembali telantang. Sesekali melirik ke samping. Luna sudah terlelap ke dalam mimpi sejak pukul sepuluh tadi.

Sedangkan Mira, gadis itu terlihat tertidur dalam posisi duduk di meja belajarnya, buku-buku yang berserakan dan juga gumaman rendah dari bibirnya.

Hanya dia yang terjaga, damn it!

Tentu saja, salahkan dia yang kebeblasan tidur siang, dan berakhir dengan insomnia.

"Huhhh …."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com