webnovel

Berawal dari kebosenan di kantor

Hujan di pagi hari membuat orang-orang lebih betah dengan ranjang mereka, dengan menarik selimut lebih tinggi menutupi tubuhnya dan memeluk tubuh ramping yang tengah tertidur pulas disampingnya.

"Hmmp..... Aku harap hujan tidak akan pernah berhenti, Agar aku bisa lebih lama merasakan ini." ia berbicara pada dirinya sendiri dan memeluk tubuh wanita itu dengan lebih eret dan posesiv.

Seorang wanita yang sendari tadi tertidur ia membuka matanya dan mendongak ke arah seseorang yang terngah memeluknya dengan posesiv'' Sayang kau ingin membunuhku, aku tidak bisa bernapas jika kau terus seperti ini." Ketika memdengar suara serak khas bangun tidur laki-laki itu menatap wanitanya dengan penuh cinta dan melonggarkan pelukannya.

"Kau tahu dengan caramu berbicara seperti itu, membuatku ingin memakanmu." seringai jail terlihat dari laki-laki itu.

Wanita tersebut semakin menempelkan dirinya ke dada bidang tersebut dan mengatakan"Apa kau hari ini tidak bekerja."

"ini masi pagi buat apa berburu-buru kesana."

"Apa kau nyakin ini masi pagi." ia menunjukkan jam elektronik yang berada di samping tempat tidur mereka.

"Hah? aku tadi melihat angka 6 tertera disana kenapa sudah angka 8." melihat ekspresi suaminya ia tertawa dan mengatakan " kau melihat di bagian menitnya lihatlah sudah menunjukan angka 10."

Laki-laki tersebut bangun dari tempat tidurnya dan berlarian kearah kamar mandi yang ada disana.

"Kenapa kau tidak memberitahuku kalau saat ini sudah menunjukkan jam 8." gerutunya.saat keluar dari kamar mandi.

"mana aku tahu kamu yang bangun lebih awal dariku."

"Sayang bagaimana ini hari ini aku ada meeting pagi dengan ketua, Apa dia akan marah karena aku telat." dengan secepat kilat ia sudah memakai baju coklat khas pns.

"Sayang bantuin ambilin sepatu aku di dekat sana, sayang kaos kaki mana, kok cuman satu." dengan ter buru-buru.

"deuh kamu ini makannya taro di tempatnya dong mas kok bisa ilang gitu siapa yang mau coba kaos kaki bau mu itu."

"Ini bukan." lanjut wanita itu.

"A.. iya. sayang ambilin tas aku juga dong dikamar aku lupa membawanya heheh."

"Tahu ah nyebelin deh." ia melangkah kearah tangga dan mengambiul tasnya.

"Makasi sayang . muach dah aku berangkat dulu." laki-laki tersebut mencium kening istrinya.