14 Aku Akan Bermalam di Kamarmu Malam Ini

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Baik!" Huo Jincheng langsung bangkit tanpa banyak bicara. Kemudian ia mendekati Yu Yiren selangkah demi selangkah.

"Adik ipar, kamu sungguh cepat dalam mengambil keputusan yang bagus."

Mata Huo Jincheng yang hitam pekat menatap wajah Yu Yiren.

Ketika menatap mata Huo Jincheng, Yu Yiren langsung teringat kejadian tadi malam, dimana ia dilempar ke danau oleh pria itu.

Tubuhnya sangat kaku dan ketakutan.

Huo Jincheng melangkah maju lalu menundukkan kepalanya. Ia mendekatkan mulutnya ke telinga Yu Yiren kemudian berkata dengan suara rendah.

"Adik ipar, karena kamu memberikan uang lima puluh perak, maka aku akan menghabiskan malam di kamar mu."

Yu Yiren langsung menatap Huo Jincheng dengan tatapan ketakutan.

Huo Jincheng hanya tersenyum lalu memalingkan badannya ke arah empat selirnya.

"Kalian harus memberikan uang kepada pengurus rumah."

Jin Wan'er segera maju ke depan dan berkata dengan malu-malu. "Tuan Keenam, Wan'er telah memberikan uang tiga puluh perak, apakah Anda akan bermalam di kamarku malam ini?"

"Yang memberikan uang terbanyak, bukanlah kamu tapi dia." Ucap Huo Jincheng sambil tersenyum mengejek.

Huo Jincheng lalu mengulurkan tangannya ke arah Yu Yiren.

Seketika mata Yu Yiren terbelalak.

Mata semua orang di ruangan itu tertuju pada Yu Yiren.

Jin Wan'er melirik Yu Yiren dan berkata, "Tuan Keenam, Adik ipar adalah istri Tuan Ketujuh, bukan Istri anda."

Huo Jincheng lalu memandang Jin Wan'er dan berkata dengan suara rendah. "Apakah tadi aku mengatakan hanya untuk selir-selirku?"

"Itu…." Jin Wan'er terdiam dan tatapan matanya terlihat tak berdaya.

Kemudian Huo Jincheng berkata, "Adik ipar memberikan lima puluh perak, jadi kalian harus memberikan lima puluh satu perak kalau kalian mau jadi yang tertinggi. Kalian harus segera memutuskannya."

Jin Wan'er terlihat sedih dan menatap Yu Yiren.

Ketiga selir lainnya merasa puas, karena tidak ada diantara mereka yang terpilih.

Lelucon sudah berakhir.

Yu Yiren mengambil napas dalam-dalam dan meninggalkan aula, diikuti dengan Jin Lian yang berencana untuk kembali ke Hanyuan.

"Adik ipar, tolong berhenti." Panggil seseorang.

Yu Yiren berbalik ke arah suara itu.

Jin Wan'er lalu melangkahkan kakinya untuk mendekati Yu Yiren. "Adik ipar, setelah apa yang kamu lakukan, apakah kamu akan langsung pergi seperti ini?"

"Selir Keempat, aku tidak mengerti." Ucap Yu Yiren, ia terlihat sangat jujur.

"Huh!" Jin Wan'er mendengus lalu berkata, "Aku mengajukan tiga puluh perak, tetapi Tuan keenam masih tidak mau menghabiskan malam di kamarku, dan itu semua karena kamu!"

"Lalu?" Yu Yiren bertanya dengan tenang.

"Bagaimana mengatakannya ya? Tiga puluh perak yang aku bayarkan nanti, bisakah kamu membayar setengahnya? Aku sangat sedih karena telah kehilangan banyak uang, tapi masih belum bisa mendapatkan Tuan Keenam."

"Ah…." Yu Yiren tidak bisa menahan tawanya. "Selir keempat, aku sungguh tidak bisa memahamimu sedikit pun. Tuan Keenam adalah suamimu, jika kamu ingin menghabiskan malam bersama suamimu, mengapa kamu harus membayar? Tuan keenam bukanlah 'lelaki penghibur' dimana seseorang yang membayar dengan harga tertinggi lah yang akan mendapatkannya."

"Beraninya kamu memanggil Tuan Keenam seperti itu?" Ucap Jin Wan'er sambil membelalakkan matanya.

Yu Yiren tiba-tiba menyadari bahwa ia mengatakan sesuatu yang salah. Lalu ia segera tersenyum dan menjelaskan, "Tidak, aku hanya membuat analogi."

"Aku mendengar sendiri kamu mengejek Tuan Keenam! Aku akan memberitahu Tuan Keenam." Ucap Jin Wan'er lalu segera membalikkan badannya.

"Jangan!" Yu Yiren panik, ia meraih lengan Jin Wan'er dan berkata, "Lima belas perak, aku akan memberimu lima belas perak!"

Kemudian Jin Wan'er membalikkan badannya lalu tersenyum. "Ini baru benar. Terima kasih Adik ipar. Aku tidak akan memberi tahu Tuan Keenam kalau kamu mengejeknya. Baiklah, kalau begitu aku akan menyuruh pelayanku ke Hanyuan untuk mengambil uangnya darimu."

Jin Wan'er lalu membalikkan badannya lagi.

Yu Yiren yang masih berdiri di tempatnya tiba-tiba menyadari bahwa ia telah melakukan kesalahan.

"Ah~" Jinlian tertawa sinis lalu berkata, "Nyonya, aku lupa memberitahumu bahwa Tuan Ketujuh selalu berhemat, dan tidak akan memberimu lima belas perak dengan alasan apapun, kecuali Nyonya memiliki uang pribadi."

avataravatar
Next chapter