Adrian yang sejak awal sudah merasa senang akan segera menang dari permasalahannya bersama Gabriel, kini kembali dibuat pusing karena anaknya terbukti bersalah. Pengangkatan jabatan untuk sang anak juga kembali gagal, karena anaknya akan melakukan sidang di waktu yang sama.
"Sial! Argh!" Adrian menjambak rambutnya frustasi. Sekarang laki-laki paruh baya itu sedang berada di rumahnya dan hanya duduk seorang diri di dalam ruang kerjanya.
Informasi yang pengacaranya berikan juga jauh dari harapannya. Rasanya Adrian ingin mengutuk anaknya sendiri. Anaknya bukanlah anak yang bisa diandalkan. Rencananya untuk membawa politik juga sia-sia saja. Dia memang bisa mempertahankan perusahaannya tapi dia harus menebalkan muka karena saat anaknya masuk ke dalam penjara, dia akan menjadi sorotan. Beruntung dia sudah mendapat dukungan dari tetua politik, jadi dia tidak akan terlalu hancur.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com