webnovel

CHAPTER 03 : "Sebuah Ujian yang Mengerikan"

Pukul 22:00

Sebuah Mobil Tahanan Khusus sedang melaju kencang di sebuah jalanan yang sepi. Mobil itu tengah membawa seorang tahanan yang baru saja di tangkap yaitu Ogawa yang baru saja menyerang sebuah sekolah dan ia akan segera di bawa ke penjara khusus Penyihir yang berbuat masalah berat.

Para penjaga mulai saling berbicara untuk menghilangkan Rasa Bosan di dalam mobil tersebut.

"Hei.... Apa benar dia Si pemakan jantung manusia itu?"

"Iya...."

"Bukankah berbahaya jika cuman kita saja yang menjaganya?"

"Tidak apa-apa... Dia sudah di borgol dengan borgol penetral sihir di tangan Dan juga mulutnya.... Tidak ada hal yang perlu di khawatir kan lagi..."

"Iya kau benar juga..."

Salah satu dari mereka mulai melihat seseorang berdiri di tengah jalan. Seorang pria dengan rambut oranye dengan lengan kanan Besar dan berduri berusaha menghalangi jalan mobil tahanan tersebut.

"Hei.... Bukan kah itu orang?"

"Sepertinya dan kenapa dia berada di tengah jalan?"

Pria Tersebut mulai mengaktifkan sihir hitamnya dan duri di lengan kanannya semakin membesar.

"Jangan-jangan....."

Pria itu lalu melemparkan duri-duri tajam ke Mobil tahanan tersebut. Sehingga bagian Depan mobil tahanan itu terkena duri tajam tersebut dan para Penjaga tewas karena tubuh mereka tertancap oleh duri tersebut membuat Mobil itu oleng dan miring di jalan aspal tersebut.

"Aaaahhhh.... Membosankan.....!! Aku harus mengeluarkan Kekuatan Ku hanya Untuk Menolong Bocah Bodoh itu!! Yang Benar saja!!"

Pria itu mulai pergi ke bagian belakang mobil tahanan tersebut dan membuka Paksa Pintu belakang mobil itu dengan Tangan Berdurinya. Saat pintu itu berhasil di buka, Ogawa yang tangannya di borgol dan mulutnya di tutupi dengan alat penutup mulut khusus hanya bisa menatap Pria itu dengan Senang namun Pria itu malah Merasa Risih dengan Sikap Ogawa.

"Berhenti lah menatap ku Seperti itu, Sialan!! Kau ingin aku menancapkan duri-duri ku di wajah mu hah?"

Pria itu lalu menarik paksa penutup mulut itu dan Borgol yang mengikat Ogawa. Ogawa merasa senang akan Hal itu.

"Terimakasih, Kak Tangan landak karena sudah capek-capek menyelamatkan ku!!"

"Berisik!! Jangan memanggilku Landak, Bocah sialan!! Aku juga punya Nama!! Ritsu... Aku Ritsu!! Ingat itu!!"

"Ya... Aku minta Maaf, kak Ritsu... Kak Landak...."

"Cepat lah keluar dari kandang ini...!! Kita akan menyambut anggota baru..."

"Ya! Kak Ritsu si tangan Landak!!!"

"Berhenti memanggilku dengan nama Landak!!"

Ritsu Dan Ogawa mulai berjalan meninggalkan Mobil tahanan yang di biarkan tumbang begitu saja.

Pukul 20:55

(Sebelum Ogawa meloloskan diri)

Sementara itu, Aku yang menyadari jika ujian seleksi masuk di mulai sekarang sementara aku belum siap untuk ujian tersebut.

"Jadi.... Seperti ini Ujiannya, ku pikir ujiannya akan seperti bertarung atau apalah... Oh ya, Watcher! Apa aku benar-benar berada di sini?"

"Tidak.... Ini hanya Dunia Virtual. Anda masih berada di rumah anda dalam kondisi tertidur... Jadi jangan khawatir anda tidak akan terluka di dunia nyata"

"Begitu ya.... Seperti VRMMO ya..... Jadi, aku akan tetap merasakan sakit jika terkena serangan..."

"Ya.... Rasa lapar, Rasa Sakit, Sentuhan, Kantuk, dan Seluruh indra anda akan merasakannya.... Aku akan memberikan Rules ujian Seleksinya silahkan di pahami sebelum ujian Di mulai...."

"Eee.... Ya...."

Watcher kemudian Mengeluarkan Hologram berupa tulisan. Tulisan itu adalah aturan di Ujian tersebut. Aku mulai membaca peraturan itu dan memahami nya

Aturan Ujian

1

Peserta Ujian akan Di pisah menjadi 2 Kelompok (Umum dan Elit). Sesuai dengan kartu mereka miliki

2

Peserta Ujian harus Bertahan Hidup selama 2 hari di Dunia Virtual (1 hari di dunia Virtual = 3 jam di dunia nyata) atau sampai jumlah peserta di dua kelompok sudah mencapai batas maksimum

3

Akan ada monster yang akan menyerang peserta ujian. Monster itu kami program untuk menyerang peserta atau orang-orang yang memiliki mana

4

Setiap kali peserta membunuh monster yang ada. Mereka akan mendapatkan 100 poin. Jika peserta berkerjasama membentuk kelompok untuk membunuh monster nya, maka mereka akan mendapatkan 100 poin × jumlah orang dalam kelompok tersebut dan poin akan di bagi sama rata.

5

Jika peserta berkelahi dengan peserta Ujian lain. Maka poin mereka akan di kurangi 50 per berapa kali peserta tersebut melukai peserta lain.

6

Setiap peserta mendapatkan poin awal dengan jumlah yang sama yaitu 500 poin.

7

Peserta yang lulus ujian akan langsung di terima sebagai murid di akademi. Dan pembagian lokal akan diacak dan jika peserta dalam ujian membuat kelompok, maka satu kelompok tersebut akan masuk ke Lokal yang sama

8

Setiap peserta akan di temani robot pengawas dengan nama yang berbeda-beda. Para boleh bertanya sesuatu tentang ujian ini. Robot ini bisa menghilangkan dirinya ketika diminta oleh peserta

Selamat Berjuang!

Meski kelihatannya mudah, namun aku merasa ujian seleksi ini akan lebih mengerikan dari yang ku bayangkan nantinya. Jadi aku tidak boleh menganggap remeh ujian masuk ini.

"Anu... Watcher.... Berapa peserta Ujian saat ini..."

"Untuk saat ini jumlah peserta ujian adalah 900/ 256. Masih melebihi batas maksimum"

"900 peserta ya.... Itu jumlah yang banyak.... Jika yang bisa lolos hanya 256, Jadi 644 peserta harus di singkirkan. Jumlah yang di singkirkan lebih banyak dari pada yang lolos. Dan lagi... Bagaimana caranya monster-monster itu mendiskualifikasi peserta sebanyak it-"

Suara geraman mulai terdengar di belakang ku. Aku melirik kebelakang dan Sekelompok mahluk Aneh mirip seperti werewolf karena namun mereka memiliki 4 mata dan 4 lengan besar. Mahkluk itu melihat ku dengan tatapan Haus darah.

"Apa jangan-jangan ini monster yang dimaksud di Peraturan Ujian tadi?"

"Benar.... Mereka salah satu monster yang menyerang Peserta ujian...."

"Berapa peserta yang tersisa Saat ini?"

"Jumlah peserta saat ini.... 788.... 679.... 609.... 534...."

Belum selesai bicara. Salah satu monster mulai ingin menyerang ku dari samping dan dengan cepat aku langsung mengaktifkan sihir ku dan langsung memunculkan perisai Taurus ku dan menahan monster itu. Saat aku sedang berusaha menahan salah satu monster, satu monster lagi mulai menyerang dari bagian belakang ku. Karena kedua tangan ku sedang memegang perisai, aku menghentakkan kaki ku ketanah dan duri-duri es raksasa muncul dari tanah dan menembus tubuh sang monster. Setelah membunuh satu monster, aku langsung mendorong perisai ku keatas dan membuat Monster itu terpental, lalu aku menghentakkan kaki ku lagi dan memunculkan duri es di bawah tubuh sang monster membuat tubuhnya hancur. Dan tanpa berpikir panjang, aku langsung memunculkan sayap Libra dan Langsung Kabur.

"Aku harus.... PERGI DARI SINI!!"

aku langsung bergerak dengan kecepatan yang tinggi. Membuat para Monster itu sedikit kesulitan mengejar ku yang sudah masuk ke hutan. Namun para monster itu berhenti mengejar dan Mulai merobek punggung mereka sendiri.

"Mereka Bunuh diri? Atau Apa?"

Saat para monster itu merobek punggung mereka, Seorang Wanita tanpa Busana keluar layaknya kupu kupu yang baru keluar dari kepompong. Setelah keluar, Gadis itu mulai menyerang dengan mengeluarkan cahaya dari tangannya dan mengarahkan nya ke arah ku. Aku langsung menghindarinya dan lanjut berlari menjauh dari para monster itu yang telah berevolusi atau Entahlah.

"Monster Apa itu?"

"Random"

"Random?"

"Ya... Monster yang kau hadapi adalah random... Monster tanpa wujud tetap dan akan terus berubah sesuai situasi...."

"Pantas saja ada yang tingkah mereka tadi aneh sekal-"

Sebuah Tangan Raksasa muncul dari tanah tempat ku berpijak dan aku berhasil menghindari nya dengan melompati nya dan mendarat di tempat yang aman. Kemudian tangan itu mengeluarkan sebuah mulut lalu saat mulut itu terbuka, muncul seekor anjing... Tidak ini lebih mirip alien di bandingkan anjing. Monster yang muncul tak hanya satu, melainkan 5 ekor yang berbentuk anjing alien. Aku tidak bisa melarikan diri lagi karena para monster itu telah mengepung ku.

"Tidak ada pilihan lain.... Sepertinya aku harus bertarung dengan mereka"

Aku mulai mengaktifkan sihir es ku dan mematikan sihir zodiak ku untuk menghemat mana di saat keadaan darurat. Para monster menyerang secara bersamaan. Aku mulai menargetkan salah satu dari mereka dan mengeluarkan tehnik yang sama saat aku melawan Ogawa.

"ICE SPIKE!!!"

Duri-duri es Keluar dari Tubuh salah Satu monster sebelum ia menyerang ku. Tubuhnya pun hancur karena Duri-duri tersebut. Setelah itu, aku membuat 2 pedang dari es dan menangkis semua serangan 4 monster yang tersisa.

Gerakan Monster itu benar-benar lincah. Aku sedikit kewalahan melawan mereka. Namun, Saat salah satu monster menyerang ku dari belakang. Dengan cepat aku langsung memotong tubuh monster itu secara horizontal di bagian perutnya membuat ia terbelah menjadi dua. Dan 3 monster lainnya secara serentak menyerang ku dari arah berlawanan. Dengan Sigap aku langsung mengeluarkan mana yang cukup banyak lalu menebas ketiga monster itu sekaligus dan memunculkan Lengkungan Es Raksasa karena aku mengeluarkan mana yang cukup besar sebelumnya.

"Akhirnya... Selesai juga...."

"Otasaki Izuru... Anda mendapatkan 600 poin karena berhasil membunuh monster yang ada. Total poin anda sekarang adalah 1100 poin"

"1100 poin? Bukanya aku membunuh 7 monster?"

Monster yang ku belah secara tiba-tiba mulai melompat dan akan menyerang ku. Serangan terlalu cepat sehingga aku terlambat menyadarinya.

"Gawat...."

Namun secara mengejutkan sebuah panah api datang dari samping dan tepat mengenai tubuh sang monster. Panah yang mengenainya benar-benar cepat hingga monster itu terdorong dan menghantam pohon lalu terbakar. Suara jeritan kepanasan dan bau gosong bisa aku dengar dan cium dalam waktu bersamaan.

"Ya ampun.... Itu tadi hampir saja...."

Seorang gadis dengan rambut merah dengan panjang sebahu dan mata Oranye dan bertubuh kecil seperti anak SMP berjalan dari arah Panah api itu muncul. Ia mengenakan topi penyihir bewarna hitam di kepalanya.

"Kau yang menembakkan Panah api itu ya?"

"Itu benar.... Itu aku.... Drone.... Berapa skor ku"

"Eirin Natsumi.... Anda mendapatkan 800 poin.... Jumlah poin anda 1300 poin...."

"Eirin?"

Aku pernah mendengar nama itu di sebuah buku keluarga penyihir ternama di jepang. Kalau tidak salah, keluarga itu adalah keluarga penyihir yang memiliki darah penyihir bangsawan Eropa.

"Kau Dari keluarga Eirin?"

"Tentu saja... Sepertinya kau itu suka membaca buku sejarah penyihir ya... Oh ya! Mau kah kau membentuk kelompok bersama ku? Kita akan mengobrol beberapa hal di jalan..."

"Tidak masalah.... Malahan aku kerepotan jika Sendirian..."

"Baiklah... Drone... Buat kontrak Tim ku bersama dengan laki-laki ini"

"Ya.... Memulai menyusun kontrak.... Memberikan undangan.... Kontrak selesai....."

"Baiklah.... Dengan begini kita Satu Tim. Aku akan menanyakan mu beberapa hal di jalan. Sekarang ikut aku"

"Baiklah...."

Aku mulai berjalan mengikuti Natsumi di belakang. Ia mulai menanyai beberapa hal tentang ku.

"Nama mu siapa?...."

"Ota-"

"Panggilan mu saja, tidak usah menyebutkan nama keluarga mu. Aku sulit menghapalnya"

"Izuru.... Nama ku Izuru"

"Izuru ya.... Nama yang bagus.... Sihir mu pasti es kan!"

"Eee... Ya kau benar.... Tapi sihir ku bukan hanya itu, aku punya sihir lain selain Es"

"Heee~ kau penyihir dengan dua sihir ya.... Ngomong-ngomong sihir kedua mu apa?"

"Itu.... Sihir Zodiak...."

"Sihir zodiak....?"

Tiba-tiba nada bicara Natsumi sedikit dingin setelah aku mengatakan itu.

"Hei.... Kalau boleh tahu.... Nama keluarga mu apa?"

"O... Otasaki...."

Natsumi mulai berhenti berjalan dan mulai mengaktifkan sihir nya.

"Jadi Ternyata kau.... SI PERUSAK ITU!!!"

Panah api mulai muncul dan mulai mengarah ke ku dan dengan cepat aku mengaktifkan sihir es ku dan membuat dinding es pelindung sebelum panah itu mengenai ku.

Panah api itu menghantam dinding es ku cukup keras hingga membuat ledakan cukup besar sehingga dinding es ku hancur dan aku terpental ke belakang dan hampir masuk ke sebuah lubang yang entah kapan ada di sana.

"Lubang?"

"Matilah kau, Perusak!!"

Natsumi kembali menembak panah Api yang lebih kuat ke arah ku dan itu bukan hal bagus. Saat panah itu meluncur... Aku masih bisa menahannya tapi tidak dengan ledakannya. Ledakan itu membuat ku terpental dan masuk kedalam lubang yang lumayan dalam dan sulit untuk Orang tanpa sihir keluar dari sana.

Setelah terjatuh ke dalam lubang itu. Aku mulai berusaha berdiri dan Natsumi melihat ku dari luar lubang tempat ku terjebak.

"Itu hukuman setimpal bagi keturunan perusak seperti mu"

"Perusak? Apa maksudmu?"

"Kau tidak tahu ya....? Akan ku jelaskan secara garis besar. Karena keturunan terdahulu mu menolak dengan menjalin hubungan darah dengan Eirin.... Keluarga Eirin hampir saja Kehilangan sihir Api langka kami saat keturunan terdahulu mu menolak perjanjian itu...."

"Cuman itu alasannya sampai-sampai kau memasukkan ku kedalam lubang ini?!"

"Intinya... Otasaki dan Eirin telah bermusuhan sejak awal. Jangan salahkan aku.... Salahkan Keturunan terdahulu mu yang telah menyatakan perang kepada kami.... Selamat tinggal.... Semoga kau betah di lubang itu"

Natsumi berjalan meninggalkan ku yang masih terjebak di dalam lubang sendirian. Aku hanya bisa terdiam dan memikirkan apa yang terjadi.

"Gadis itu.... Ternyata berhubungan dengan penyihir bangsawan itu benar-benar merepotkan.... Jika aku diam tentang sihir zodiak ku. Mungkin aku tidak akan masuk ke lubang ini. Percuma saja aku menyembunyikan sihir zodiak ku darinya sejak awal. Aku pasti akan mengeluarkan sihir zodiak disaat genting dan kejadian yang lebih parah akan terjadi...."

Aku mulai duduk dan menghela nafas dan memikirkan cara agar aku bisa keluar.

"Kalau aku keluar dengan memakai libra sudah aku lakukan sejak awal. Tapi karena mana ku telah habis, aku hanya bisa duduk pasrah disini..... Sebaiknya aku mengisi mana ku dengan beristirahat sebentar.... Lagian, monster mana yang akan menyerang di dalam lubang sempit begini?"

Sementara aku mengumpulkan mana yang cukup untuk keluar, Natsumi sedang melawan monster lain di suatu tempat.

XXX

"Rasakan ini!!"

Ia mengeluarkan banyak bola api dan membakar semua monster yang ada.

"Anda mendapat 600 poin.... Karena anda telah membuat tim dengan 1 orang maka poin anda di gandakan menjadi 1200 poin.... Jadi total poin anda sekarang adalah 2500 poin"

"Sial.... Aku lupa untuk memutuskan kontrak dengan perusak itu.... Drone, Putuskan kontrak tim dengan nya..."

"Tidak bisa dilakukan...."

"Ha?! Memangnya kenapa kau tidak bisa melakukan nya?"

"Kontrak tim yang telah di buat bersifat permanen dan tidak dapat di cabut."

"Apapun Alasannya.... Aku ingin kontrak ini di batalkan.... Aku tidak ingin satu Tim dengan si perusak itu! Pokoknya har-"

Belum selesai bicara, seekor monster dengan tubuh besar mulai mengayun kan pedangnya dari atas dan mulai menyerang Natsumi. Beruntung Natsumi berhasil menghindari nya. Monster itu memiliki tubuh besar bewarna merah gelap dan Memiliki banyak mata merah di kepalanya serta memiliki mulut penuh taring. Monster itu memegang pedang besar yang berat.

"Makhluk apa itu... Drone Status!!"

"Menganalisa..... Jenis monster di temukan!.... Anti-magi.... Monster paling berbahaya di ujian ini dan disarankan untuk melawannya secara berkelompok... HP monster saat ini 30%.... Bertarung melawan nya sendiri atau meminta bantuan teman mu (Otasaki Izuru)?"

"jadi begitu... dia telah kehilangan banyak HPnya ya... Aku akan melawannya sendiri...."

"Terlalu berbahaya jika melawannya sendirian..."

"Aku tidak peduli.... Lebih baik aku melawan nya sendiri daripada harus berkerjasama dengan perusak itu"

Natsumi mulai mengaktifkan sihirnya dan bersiap mengeluarkan api miliknya dan Menyerang Monster Anti-magi itu. Anti-magi itu langsung menangkis serangan Natsumi dengan Sekali ayunan pedangnya dan mulai Meraung.

"Natsumi.... Monster ini terlalu Berbahaya.... Meski anda belum mengalami luka dari monster yang ada.... Tapi status Monster ini jauh lebih kuat di Bandingkan dengan status anda.... Sebaiknya anda har-"

"Berisik!! Sudah ku katakan aku menolak meminta bantuan dengannya!!! Sebaiknya Kau Menghilang Saja!!"

Natsumi langsung memerintahkan Drone untuk Masuk ke Mode 'Hide' sehingga Drone tidak terlihat lagi.

Belum lama, Anti-magi mulai mengambil kesempatan singkat tersebut untuk menyerang Natsumi namun Natsumi langsung menyadarinya dan menahan serangan Anti-magi yang membuat dia malah terpental ke belakang hingga ke sebuah sungai kecil dengan tanah kerikil.

Setelah terpental, Natsumi mulai merasa kesal dengan Anti-magi itu karena telah melemparkan nya.

"Sialan.... Ini sungguh tidak bisa dimaafkan lagi!"

Natsumi mulai mengumpulkan mananya di satu titik membentuk sebuah panah Besar.

"Rasakan Ini!!"

Panah api besar itu kemudian Ditembakkan ke arah Anti-magi dengan Sangat Kuat. Anti-magi dengan mudah menghancurkannya dalam sekali tebasan.

"Menghancurkan serangan itu... Itu adalah Keputusan yang salah!!"

Tiba-tiba percikan api muncul di tubuh Anti-magi dan seketika seluruh tubuh Anti-magi terbakar oleh api. Anti-magi mulai Meraung karena Kepanasan dan terus menggerakkan tubuhnya.

"Bagaimana.... Sepertinya kau tersiksa dengan api ku. Api itu tidak akan bisa dipadamkan dengan mudah.... Drone... Status"

Drone mulai Mematikan Mode sembunyinya lalu melihat status Anti-magi terbakar itu.

"HP Tidak berubah...."

"Bohong... Itu tidak mungkin terjadi.... Bukannya kau bilang HPnya tinggal sedikit?"

"Dia baru saja Mengaktifkan pelindung pada Dirinya.... Dan ia akan mengaktifkan skill baru..."

"Skill baru?...."

Natsumi mulai Melihat Apinya Perlahan Diserap oleh tubuh Anti-magi. Saat seluruh api telah di serap, Tubuh Anti-magi mulai Mengeluarkan api Yang sama dengan Api milik Natsumi. Ia mulai mengumpulkan energi pada tubuhnya Untuk menembakkan bola api.

"Natsumi... Sebaiknya anda Menghindar dan meminta bantuan! Jika tidak...."

"DIAMLAH!! Aku adalah Eirin! Sebesar apapun kekuatan musuh... aku tidak akan mundur!.... Itulah satu-satunya cara agar Nama Eirin Tetap bersih!!"

Natsumi mulai Mengumpulkan Mana dan Membuat Pertahanan dari apinya. Sementara itu Anti-magi mulai menembak Bola api kearahnya dengan kecepatan tinggi.

"Sihir Api Eirin, Teknik Pertahanan : Firewall!!!"

Dalam Sekejap Sebuah Dinding api Raksasa Muncul di hadapan Natsumi Dan Berhasil Menahan Bola api Mengenai Natsumi. Karena Bola api itu masih bisa bergerak, dengan sekuat tenaga Natsumi Menahan Firewall nya agar tidak hancur. Tangannya mulai Mengalami Luka Bakar karena Panas Bola Api tersebut. Hutan di sekitar mereka mulai terbakar akibat panas.

"Panas.... Ini terlalu panas.... Tangan ku sudah tidak sanggup menahan serangan ini...."

Saat Natsumi menahan Bola api itu. Tiba-tiba Anti-magi itu mengeluarkan Bola Api lain dengan kecepatan lebih Besar di banding Sebelum nya membuat Firewall milik Natsumi Hancur dan Natsumi terpental kebelakang akibat ledakan besar serangan itu hingga ia mendarat di sebuah batu dengan posisi terlungkup.

Ia mulai bangun Dengan tubuh yang sudah terluka parah. Ia Mulai Mengaktifkan sihir namun tidak bisa karena seluruh mananya telah habis dan ia hampir terjatuh. Anti-magi mulai berjalan ke arahnya dengan menyerap semua Api yang ada di hutan hingga menyisakan pohon yang Telah hangus.

"Tidak.... Tidak mau... Aku tidak mau seperti ini!! Aku harus bertahan!! Aku tak ingin di permalukan lagi!! Keluarlah.... KELUARLAH!!! KELUARLAH SIHIR API KU!!!! KENAPA INI TERJADI!!!"

Natsumi Akhirnya terduduk dengan Pasrah karena sudah tahu ia akan di bunuh oleh Anti-magi itu.

"Natsumi... Ini sangat Berbahaya!! Anda harus Memanggil Teman anda sekarang juga!!"

"Percuma saja.... Ini tidak akan sempat.... Semua ini adalah salah ku...."

Anti-magi mulai Mengangkat pedang besar nya dan Bersiap Membunuh Natsumi. Natsumi melihat dengan wajah putus asa.

"Jadi.... Ini akhirnya ya..."

Saat pedang Anti-magi di ayunkan. Secara tiba-tiba seorang laki-laki datang dan menahan ayunan pedang tersebut dengan sebuah katana putih.

Laki-laki itu kemudian Mengumpulkan Mana yang besar ke katana nya dan Mulai Membuat ledakan yang membuat Anti-magi itu Terpental sedikit. Natsumi melihat dengan perasaan tidak percaya karena ia bisa menahan serangan Anti-magi itu. Lalu laki-laki itu menatap Natsumi dengan senyuman.

"Sepertinya Kau Kerepotan ya melawan Monster Besar itu...."

"Siapa kau...."

"Aku Renshi.... Aku kebetulan lewat dan merasakan Aura sihir disini. Jadi-"

Beberapa saat Anti-magi itu mulai Bangun dan meraung Keras.

"Ternyata dia Masih hidup ya... Wicth, buatlah kontrak timnya sekarang...."

"Dimengerti..."

"Kenapa.... Kau ingin membuat tim bersama ku?"

"Karena aku tidak akan Mencuri Usaha mu ini. Anggap saja ini balas Budi, Paham?"

"Balas Budi? Awas!"

Anti-magi itu muncul secara tiba-tiba di hadapan Renshi. Namun Renshi langsung menyerangnya.

"Kau itu Ingin Jadi tukang Kaget ya!"

Renshi langsung menghantam bagian samping tubuh Anti-magi dengan gagang katana nya dengan Mana yang cukup besar. Hingga Anti-magi itu sedikit terpental ke samping. Lalu Anti-magi itu menembakkan Beberapa bola Api dan dengan Cepat Renshi menangkisnya. Renshi lalu menyerang Anti-magi dan Mereka Mulai beradu pedang.

Suara Gesekan Dan Percikan api mulai muncul terus menerus saat mereka saling beradu pedang mereka. Natsumi terdiam dan kagum melihat pertarungan itu.

"Hebat.... Dia melawannya seorang diri...."

Renshi dan Anti-magi terus bertarung hingga Anti-magi itu berhasil membuat Katana Renshi Terlepas dan terlempar ke belakang. Saat Renshi melihat katana nya terlempar, Anti-magi mulai menyerangnya. Namun Renshi tersenyum dengan percaya diri.

"Melempar senjata ku... Itu hal Yang percuma"

Katana yang tertancap mulai menghilang perlahan dan sebuah gagang Katana Mulai muncul di tangannya. Lalu Renshi Memukul bagian perut Anti-magi dengan gagang katana itu cukup kuat hingga Anti-magi itu terpental cukup jauh dan Resistansi Anti-magi itu hancur total.

"Resistansi Anti-magi Telah Rusak"

"Baiklah. Setelah menghancurkan cangkang kerasnya, saatnya menghancurkan Bagian lunaknya!"

Katana Renshi telah sempurna dan Renshi Mulai mengumpulkan mananya ke Katana nya hingga Cahaya terang bewarna Putih menyala di Bilah pedangnya. Anti-magi mulai bangun dan akan segera menyerang. Renshi mulai berkonsentrasi sambil meletakkan Katana nya di tanah dengan mata pisaunya menghadap Keatas dengan kedua tanganya

"Mengumpulkan mana.... Rasakan getaran pada tanah.... Menunggu momentum yang tepat...."

Anti-magi itu lalu berlari dengan cepat dan segera menyerang Renshi. Bagi Renshi semua terasa lamban baginya. Ia membuka matanya dan Matanya pupil matanya mulai mengeluarkan cahaya bewarna putih.

"Momentum yang tepat ialah.... Saat ini...."

Renshi mulai mengangkat Katana nya dan memotong Anti-magi itu dari Bawah.

"Ledakan Tiga tebasan Beruntun"

Tubuh Anti-magi terbelah menjadi 4 bagian dan meledak. Anti-magi itu akhirnya hancur tanpa sisa.

"Renshi, Natsumi, Izuru mendapatkan 400 poin dan menjadi 3 kali lipat menjadi 1200 poin sehingga Renshi : 13400 poin, Izuru : 3500 poin, Natsumi : 3700 poin"

"Izuru? Apa jangan-jangan..."

"Oiii!!! Apa kalian tidak apa-apa"

Aku keluar dari hutan dengan napas terengah-engah. Aku berhasil keluar dari lubang itu meski aku sempat terkubur akibat sebuah ledakan di luar yang membuat dinding lubang runtuh.

"Izuru... Kau dari mana saja?"

"Ternyata Renshi ya, ceritanya panjang. Tapi sebelum itu...."

Aku melirik kearah Natsumi. Dan Natsumi menatap ku dengan wajah yang tidak menyenangkan.

"Kenapa kau melihatku seperti itu... Perusak"

"Perusak?"

"Lagi-lagi kau memanggilku dengan itu lagi. Gara-gara itu aku terjebak di lubang itu cukup lama."

"Lubang?"

"Itu salah mu sendiri memakai Terlalu banyak mana hanya untuk melawan monster lemah itu"

"Anu.... Bisakah kalian berhenti berdebat... Kita harus cari tempat untuk beristirahat karena sudah saatnya untuk beristirahat"

"Kau benar, Renshi. Tidak ada gunanya Berdebat dengan gadis bodoh ini. Ayo kita cari tempat untuk beristirahat"

"Tunggu! Siapa yang kau sebut Bodoh. Akan ku panggang sekarang juga!"

Aku, Renshi ,dan Natsumi mulai berjalan mencari tempat Beristirahat. Waktu malam adalah waktu untuk beristirahat sehingga monster di hilangkan sementara hingga waktu istirahat berakhir.

XXX

Waktu malam telah tiba. Kami masih mencari tempat untuk untuk beristirahat hingga kami menemukan sebuah reruntuhan gedung dekat dengan air terjun dan kami menuju ke sana.

Kami telah masuk ke reruntuhan tersebut dan Akan bermalam di sana.

"Baiklah kita akan bermalam Disini"

"Tunggu! Apa kita akan tidur di tanah ini?"

"Ya, mau gimana lagi seperti memang harus begitu."

"Tenang saja, Renshi. Kita akan mendapatkan tenda"

"Tenda?"

"Wacther.... Berikan kami satu set alat kemah... Untuk tiga orang"

"Otasaki Izuru... Memesan Set alat kemah untuk 3 Orang... Diterima"

Sebuah tenda dan perlengkapan kemah lainnya mulai muncul perlahan.

"Wah.... Luar biasa! Kau ternyata berguna ya, Perusak"

"Berhentilah memanggilku dengan kata itu"

"Dari mana kau tahu jika kita bisa memesan Set kemah?"

"Sejujurnya, Selama aku terjebak di lubang. Aku mengumpulkan beberapa informasi di Watcher khususnya informasi tentang jam malam. Bisa di bilang ini Easter egg."

"Begitu ya. kalau begitu, ayo kita beristirahat"

Kami mulai berkemah. Kami bertiga mulai makan bersama di dekat api unggun sambil mendengarkan penjelasan Natsumi.

"Korban kambing Hitam?"

"Ya, Keluarga Eirin sempat dianggap sebagai penjahat oleh kekaisaran dulu. Alasannya karena Kepala Keluarga Eirin Sebelumnya dituduh membunuh satu keluarga Otasaki dan Seluruh bukti yang ada mengarah ke Keluarga Eirin. Karena Keluarga Otasaki adalah Keluarga Terhormat di banding keluarga Eirin yang dulu hanya keluarga budak. Keluarga terdahulu ku akhirnya di buru untuk di bunuh dan tidak ada lagi tempat untuk kami sembunyi karena kebusukan leluhur ku dulu sudah menyebar ke seluruh Kekaisaran di Asia"

"Jadi benar begitu ya... Ini terasa mirip dengan cerita yang pernah aku baca."

"Cerita?"

"Jadi kau tahu cerita tentang Eirin, Izuru?"

"Ya, Cerita tentang keluarga budak yang terus di buru hingga ke tanah luar akibat pembantaian keluarga bangsawan. Dan mereka di tolong oleh bangsawan yang baik di tanah luar tersebut. Jadi keluarga Eirin adalah budak itu."

"Ya. Cerita itu benar. Tak hanya itu, bangsawan itu juga rela mencampurkan darahnya dengan kami karena dia menginginkan sesuatu"

"Sesuatu?"

"Sihir Api langka. Sihir api yang dianggap sebagai jelmaan Burung api Surgawi. Sihir api itu benar-benar langka bahkan seorang bangsawan rela menikah dengan Budak yang punya sihir api tersebut. Dia senang hati menghilangkan tuduhan Keluarga Eirin dan menaikan Derajat keluarga Eirin asal keinginannya bisa terwujud. Dan Leluhur ku tidak bisa menolaknya"

"Sebab itu karena Jasanya. Kalian berhasil selamat dari tuduhan itu dan kalian juga diangkat jadi bangsawan oleh orang itu?"

"Ya. Meski begitu tuduhan keluarga Eirin masih tetap ada. Dia tidak menghilangkan tuduhan itu tapi menahan tuduhan itu ke Keluarga kami"

"Lantas, kenapa kau menyebut ku dengan kata "perusak" ?"

"Leluhurmu dan Leluhur ku sempat melakukan perjanjian namun hasilnya apa. Leluhurmu membuka kembali tuduhan itu dan membuat nama keluarga Eirin menjadi rusak lagi."

"Aku paham hal yang keluarga mu alami. Tapi sejujurnya, aku masih belum tahu apa-apa tentang keluarga ku, bahkan aku baru mendapatkan sihir kurang dari sehari. Bagaimana aku bisa bertanggung jawab."

"Tidak apa-apa. Kali ini aku maafkan karena ketidak tahuan mu"

"Apa kau serius?"

"Tapi... Jika kau melakukan hal yang membuat Nama Keluarga ku Rusak lagi. Jangan harap Aku memaafkan mu dan keluarga mu Dua kali"

"Aku paham. Itu tidak akan terjadi, aku janji"

"Kalau begitu selamat malam, semua"

"Ya selamat malam"

"Selamat malam"

Natsumi masuk ke tenda dan beristirahat. Sementara aku dan Renshi mulai berbicara.

"Haa~ Aku baru saja mendapatkan sihir. Dan musuh ku sudah banyak"

"Aku tahu itu pasti berat bagimu, Izuru"

"Untung saja dia memaafkan ku. Ngomong-ngomong, apa kau bertemu dengan Akagi?"

"Tidak. Jika aku bertemu dengannya aku sudah bertemu dengannya, pasti aku sudah membuat Kelompok dengan nya lalu mencari mu"

"Benar juga. Kira-kira dia sedang apa sekarang ya"

"Besok adalah penentuan. Jangan lupakan itu"

"Ya, Aku yakin kita akan bertahan hingga kita lolos seleksi. Aku yakin itu"

Bersambung....

Next chapter