1 Chapter 1

Di ruangan yang penuh gelap dengan hanya lampu gantung kecil di tengah-tengah. Cahaya lampu yang berasal dari sana tidak bisa menggapai sudut-sudut ruangan yang gelap.

Di kursi dekat dengan sinar lampu gantung. Terdapat seorang paman gendut berusia 46 tahun, sedang melihat catatan kronologi pasien di tangannya.

"Nicholas, Bagaimana dengan perasaanmu hari ini?"

Melihat ke sudut ruangan yang sangat gelap. Disana terdapat seorang pemuda yang kurus, memakai baju rumah sakit jiwa, meringkuk disana dengan diam-diam di dalam kegelapan.

"Sangat buruk dokter. Aku merasa bahwa kamu akan membunuhku selanjutnya."

Menganggukan Kepalanya secara perlahan-lahan. Dokter itu menulis sebuah catatan kecil di papan tulis miliknya.

"Lalu, bagaimana menurutmu aku akan membunuhmu?"

Menggigil dengan sangat ketakutan. Nicholas menatap dokter yang telah mengurusnya selama 2 tahun ini dengan wajah yang menyeramkan.

"A-aku.... Aku ras..sa.. dokter akan me...ledakkan rumah sakit ini..."

Mengangkat kepalanya dengan cepat. Tulisan tangan yang dokter itu lakukan berhenti.

Menatap Nicholas sebentar. Dokter itu menurunkan kacamata, dan mengambil handphone miliknya yang sudah agak tua.

Berjalan menuju Nicholas secara perlahan-lahan. Dokter itu jongkok di hadapan Nicholas yang ketakutan dan menyerahkan handphone yang ada di tangannya.

"Ambillah. Semoga kamu bersenang-senang dengan bahagia selama kamu hidup."

Meninggalkan Nicholas dengan handphone yang masih menyala. Nicholas yang masih meringkuk ketakutan di sudut membuka matanya, dan melihat ke cahaya terang benderang di matanya.

"D-dokter!??"

Melihat sekelilingnya dengan tergesa-gesa. Nicholas langsung menghetahui bahwa dokter telah pergi.

Menghela nafas dengan berat. Nicholas duduk dan mulai menenangkan kegelisahan yang ada di dalam hatinya.

Melihat handphone yang masih menyala dan terdengar bunyi musik latar belakang game di sana. Nicholas mengambilnya dengan jari gemetaran dan melihat apa yang ada di layar dengan hati-hati.

MINECRAFT.

Tulisan yang sangat besar muncul di layar dan Nicholas melihat bahwa ada pepohonan kubus dan bunga-bunga di latar belakangnya.

Secara tanpa sadar, Nicholas memencet sebuah tombol.

"New Game."

_____

"BAAAAANGGGGG!!!!!"

Membuka matanya dengan sangat terkejut. Nicholas melihat sekelilingnya dengan waspada.

Melihat bahwa dia sendirian di tempat yang entah berantah. Nicholas buru-buru menjauhi pepohonan yang ada di dekatnya, dan menggigil ketakutan di tengah-tengah ruangan terbuka.

"Aku tahu bahwa dokter itu ingin membunuhku! Mereka semua ingin membunuhku! Aku tidak ingin mati! Aku tidak ingin mati...."

Memegang kepalanya yang dipenuhi rambut panjang. Nicholas bahkan tidak peduli dengan suaranya yang sudah berubah.

Saat Nicholas sedang bermain-main dengan game Minecraft yang baru dia dapatkan beberapa jam yang lalu. Tiba-tiba terdengar bunyi ledakan dan puing-puing bangunan mulai jatuh menimpanya.

Ketika Nicholas membuka matanya dengan susah payah. Sebagain tubuhnya telah tertimpa bangunan bata ton yang berat, yang dimana Nicholas tidak bisa merasakan bagian bawahnya sama sekali.

Melihat kobaran api besar yang terus mendekati dirinya dan membakar dirinya hingga hangus. Ketakutan yang dia miliki mengalahkan rasa sakit yang ada pada tubuhnya saat itu.

"Kenapa... Kenapa hidupku sangat menderita?"

"Aku hanya ingin tidak mati. Apakah sesusah itu memintanya?"

"Kenapa hidupku sangat sulit."

"Jika saja....."

Pada pandangan terakhir yang Nicholas miliki, dia dilalap api besar dengan semua penyesalan yang dia punya.

_____

Berlari-lari di sekitar pepohonan dengan ketakutan. Nicholas tiba-tiba merasakan bahwa dia jatuh dan tenggelam dengan cepat kedalam kelautan yang sangat dalam.

"Tolong!!! Siapapun tolong! Aku!"

Mencoba menggapai sekelilingnya dengan dengan panik. Nicholas akhirnya mendapatkan sebuah batang kayu yang mengapung, dan mulai terburu-buru berenang kembali ke tepian danau.

Mencapai daratan. Nicholas buru-buru menjauhi danau seolah-olah melihat ada sesuatu yang mengerikan mengintai disana.

Menoleh kesamping, Nicholas tiba-tiba kaget dengan pohon yang ada di sebelahnya!

Nicholas: "!!!!"

Melompat dengan ketakutan. Nicholas memandang pohon dan danau dengan ekpresi yang sangat ketakutan.

"M-M-Menjauhkan! Jangan bunuh aku, plis, biarkan aku tetap hidup!!!"

Meringkuk ketakutan sekali lagi di ruangan terbuka. Nicholas menggigil ketakutan beberapa saat, dan dia membuka matanya dengan kelelahan.

Melihat bahwa pohon dan danau tidak bergerak sama sekali. Nicholas menepuk dadanya yang berisi dengan lega.

"Syukurlah mereka pergi... Aku benar-benar takut."

Menghela nafas dengan lelah. Tiba-tiba Nicholas melihat bahwa ada benda yang bewarna hitam panjang menempel di kepalanya!

"Ular!!!"

Bukan bodoh, Itu rambutmu.

Melompat-lompat dengan ketakutan. Nicholas akhirnya tercebur lagi kedalam danau yang dingin.

Sepertinya dia masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan dirinya saat ini.

_____

Seperti yang pernah dikatakan haters Nikola Tesla. Manusia memiliki adaptasi yang cukup kuat.

Setidaknya itulah yang Nicholas lakukan selama ini. Setidaknya dia tidak lagi ketakutan dengan pohon dan batu Sekarang.

Selama berhari-hari berlarian tanpa henti. Nicholas akhirnya menyadari sesuatu yang salah.

"A-ada dengan tubuhku? Kenapa aku tidak merasa lelah sama sekali?"

Mengerutkan keningnya dengan bingung. Nicholas memang sepatutnya khawatir tentang hal ini.

Selama berhari-hari dia berlarian tanpa henti. Nicholas paling-paling hanya akan memakan daun dan beberapa buah yang tidak dikenal sepanjang perjalanannya.

Seharusnya Nicholas sudah lama terkena serangan penyakit-sakit perut. Namun, dia belum mengalaminya sampai saat ini juga.

Menenangkan pikirannya yang gelisah. Nicholas melihat bahwa ada kotak-kotak abu samar yang melayang di sudut pandangnya.

"AH...!! HANTU!!!"

Ketakutan setengah hari karena panel yang ada di dalam penghelihatannya ini. Nicholas akhirnya berhenti berteriak dan melihatnya dengan secara hati-hati.

Di bagian bawah pandangan pengelihatan matanya. Terdapat 10 box putih abu-abu transparan, dengan satu kotak memiliki garis 3 titik.

Melihat ke kotak yang beda dengan temannya sendiri. Kotak itu seperti tiba-tiba dipencet seseorang, dan layar tiba-tiba terbuka.

Membuka matanya dengan terkejut. Nicholas memegang pohon yang ada di sampingnya dengan sangat erat.

Di dalam panel yang dia lihat ini. Entah kenapa Nicholas merasakan perasaan yang sangat Akrab.

"T-tunggu? Minecraft?"

Melihat panel ini dengan hati-hati dan membandingkannya dengan panel yang dia lihat di dalam game sebelumnya. Nicholas memang mempunyai keyakinan 90% persen bahwa ini adalah panel Minecraft.

Kecuali sosok yang sangat relalistis berambut panjang dan mengenakan pakaian kusam di sebelah panel kanan. Ini sangat persis dengan panel yang dia kenal.

"Tunggu sebentar. Kalau tidak salah panel sebelah kanan adalah karakter dirimu sendiri.... Itu... Aku?"

Membelai dadanya yang telah menonjol dengan ketakutan. Karakter wanita berambut panjang yang ada di dalam panel mengikuti gerakannya dan menyentuh dadanya dengan tangan yang gemetaran.

Mengangkat tangan kirinya. Orang yang ada di dalam panel juga mengikuti gerakan yang dia lakukan.

Mengkonfirmasi panel dan sistemnya selama setengah-hari. Malam sudah tiba dengan sangat cepat.

Melihat bahwa ada tiga bulan diatas langit. Nicholas mengambil daun semak belukar yang ada di sampingnya, dan memakannya secara langsung tanpa peduli rasanya sama sekali.

Melihat ke bar makanannya mulai terisi sedikit demi sedikit. Mata Nicholas semakin bersinar dengan sangat terang di dalam kegelapan malam.

Dia masih mengingat kata-kata YoTube(pliss sponsor) yang dia tonton sebelum ledakan.

"Di Minecraft, kamu bisa melakukan apa saja yang kamu mau. Membuat benteng yang tidak terkalahkan, membunuh Ender dragon, membangun-bangunan yang indah, bertani, dan lain-lain!"

"Lepaskan pikiranmu di dalam sana! Buatlah apa yang kamu inginkan!"

Memejamkan matanya sambil mengingat-ingat kata yang pernah diucapkan oleh orang itu. Nicholas membuka matanya dengan penuh tekad, dan membuka mulutnya dengan penuh tekad.

"Aku ingin hidup damai."

Suara kecil terdengar dari balik dalam hutan yang sangat gelap. Meskipun suaranya tidak besar sama sekali. Percikan harapan mulai muncul di dalam dunianya yang selalu waspada.

Benih harapan mulai tumbuh.

avataravatar
Next chapter