webnovel

Prolog

Matahari mulai menyinari bumi seperti biasanya. Cahaya, masuk ke dalam kamar seorang remaja yang masih tertidur di ranjangnya. Ia masih menikmati mimpi-mimpi indah dan enggan untuk terjaga.

Seorang perempuan paruh baya terlihat masuk ke kamar putrinya yang masih terlelap dan terbungkus oleh selimut tebal. Ia menarik selimut yang membungkus anaknya.

" Pagi sayang. Bangun dong, udah jam berapa inii. Masa anak gadis jam segini belum bangun " kata perempuan tadi sambil berjalan ke arah jendela dan membuka tirai gorden. Cahaya matahari pun masuk dan menerangi ke seluruh kamar.

" Iih Mama maahh ! Kan ini hari Minggu, Ma. Jadi gak masalah dong bangun telat dikit " jawab Charissa sambil menarik selimutnya sampai menutupi kepalanya untuk menghindari cahaya matahari.

" Gak boleh gitu ahh ! Mending sekarang kamu bangun, terus bantuin Mama beresin rumah sama bantuin Mama masak. Ayoo cepeett " kata Shara -ibu nya Charissa- kepada anaknya yang masih tidak bergerak dari ranjangnya.

" Kalau kamu gak bangun dan gak mau bantuin Mama, kamu gak boleh jalan sama temen-temen kamu hari ini. Mama gak bakalan ngizinin, gimana ? " ancam Shara kepada anak perempuannya sambil menarik kembali selimut yang menutupi badan anaknya tersebut.

" Iihh Mama mah bisa nya ngancam ! Iya deh, aku bangun. Tapi aku mandi dulu yaa " jawab Charissa bangun dari tidur nya dan duduk di tepi ranjang. Ia melirik ke seluruh kamarnya yang sudah diterangi oleh cahaya matahari.

" Yaudah iya, tapi jangan lama. Mama tunggu di bawah " Shara pun turun kebawah dan menutup kembali pintu kamar anaknya dan kembali sibuk dengan pekerjaan rumahnya.

Charissa masih melirik keseluruh kamar sambil mengumpulkan seluruh roh nya yang masih berkeliaran. Ia tersenyum dan menghirup udara pagi yang masuk ke kamarnya.

Charissa berjalan menuju balkon kamarnya, ia berdiri sambil menghirup udara segar. ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kompleks perumahannya. Beberapa anak-anak terlihat berlari-lari di sepanjang jalan kompleks bersama teman-temannya.

Terlihat juga beberapa ibu-ibu yang sedang berbelanja sambil menghibah tentunya. Charissa meregangkan otot-otot tubuhnya yang masih kaku sambil terus melihat aktivitas tetangganya di bawah sana.

" Pagi Icha " sapa salah satu tetangga Icha yang sedang melewati rumah Icha.

" Pagi juga tante " balas Icha sambil melambaikan tangannya.

" Baru bangun ya ?! " tanya nya basa-basi. Terlihat jelas dari wajah dan juga pakaiannya yang masih mengenakan piyama.

" Iya nih, tante. Maklum lah, kan hari minggu. Jadi mageran " sahut Icha ramah.

" Yaudah, tante duluan ya. Mau belanja dulu " ucap tetangga Icha sambil menunjuk gerobak sayur yang sedang diserbu oleh ibu-ibu.

" Belanja apa mau gosip, tan ?! " Canda Icha.

" Yah, sambil nyelam minum air lah" jawab ibu itu sambil tertawa.

" Oke deh, hati-hati kelelep ya tan ! " canda Icha lagi.

Icha mengedarkan pandangannya sekali lagi sambil menarik nafas panjang.

" Pagi Dunia. Kita lihat apa yang akan terjadi hari ini " katanya tersenyum.

Ia berjalan masuk kembali ke kamarnya, lalu mengambil handuk yang tersangkut di sangkutan dan melangkah ke kamar mandi yang berada di pojok kamarnya, sambil melompat-lompat kecil layaknya anak TK yang baru pulang sekolah sambil bersenandung riang.

Next chapter