60 Bab 60: Hati Sederhana

"Hei, duduk saja," kata Renji. "Kuambilkan baju gantimu."

Ginnan belum sempat menoleh, tapi Renji sudah berlalu. Pria itu menyasar koper di sebelah nakas dan memilih satu per satu setelan yang menurutnya bagus Ginnan kenakan hari ini.

Di luar sana dingin. Aroma angin seperti bercampur mendung dari hujan rintik-rintik. Ginnan hanya memperhatikan lapis-lapis hangat berwarna-warni yang diambil pria itu. Lengkap dari atas ke bawah. Tak hanya dalaman, sweater, celana dan longcoat, tapi beanie, syal, sarung tangan, bahkan kaus kaki juga ada.

Lihat Renji.

Pria itu bahkan belum mandi.

Siapa yang dulu sangat mengaku mencintai kebersihan?

Ginnan hanya diam saat menerima tumpukan setelan itu.

"Tidak memberitahuku sekarang berarti besok," kata Renji. "Dan jika besok tidak juga, aku akan menagihnya lusa-lusa."

"Apa?"

Ginnan mendongak. Bukan ke mata, dirinya justru gagal fokus menatap gigitan di leher pria itu. Miliknya. Tanda dirinya juga sempat menafsui. Ahh...