1 Bagian 1

Dengan sangat cepat Andre membuka matanya lebar - lebar dan membangkitkan dirinya.

"...?! A- apa itu tadi...?!"

Saat itu ia masih kepikiran dengan yang terjadi waktu sebelum ia pingsan. Tidak lama kemudian ia tersadar, bahwa ia berada di tempat yang berbeda. Dengan segera ia melihat apa yang ada di sekelilingnya

"...!!"

Seketika ia langsung terkejut setelah melihat beberapa makhluk yang bukan manusia di sekitarnya. Lalu ia memberdirikan dirinya, agar dapat lebih mudah melihat yang ada di sekitarnya.

'Apa ini mimpi?'

Saat ia sedang melihat sekitar, ia melihat kendaraan yang ditarik dinosaurus kecil, dan hewan lainnya.

"Atau jangan - jangan..."

Ia juga melihat kumpulan rumah - rumah tradisional.

"Aku berada di... dunia lain...?!!"

Ia sangat terkejut akan hal itu. Karena senangnya ia berteriak terlalu keras sampai membuat perhatian semua orang yang ada di sekitarnya menuju ke arahnya.

"Eh... ee..."

Andre merasa sangat malu akan hal itu. Dengan perlahan - lahan ia berjalan mundur ke arah gang kecil yang ada di belakangnya. Setelah memasuki gang tersebut, perhatian orang lain mulai tidak menuju ke arahnya lagi.

"Huhh..."

ia merasa lega karena bisa keluar dari suasana yang sangat berat baginya. Kemudian ia duduk di tanah untuk menenangkan diri.

"... ."

Teng...! Teng...! Teng...!

Tiba - tiba lonceng kota berbunyi sangat keras.

"!!... Suara lonceng?"

Lagi - lagi ia terkejut dengan hal yang tidak ketahui.

(Keberadaan musuh telah terdeteksi.)

Di saat yang bersamaan, suara perempuan muda terdengar di telinga Andre.

'Adanya bahaya?'

"Mm!! Jangan - jangan?!"

Setelah mendengar suara itu, Andre langsung tersadar akan sesuatu. Dengan cepat ia berlari keluar dari gang tersebut untuk melihat keadaan di luar.

Ketika sudah di luar gang tersebut, mata Andre melebar dengan perlahan - lahan.

"Hoi - hoi! jangan bercanda dong!"

Beberapa naga berterbangan di atas kota sambil menyemburkan api ke bangunan - bangunan. Dan orang - orang sekitar pada berlarian.

Ghuuaaa!!

Ngauman naga itu sangat keras, sampai - sampai suara itu terdengar jelas di telinga Andre.

'Lagi - lagi sesuatu yang sangat mengejutkan... memang hari ini adalah hari yang penuh dengan kejutan!'

Sambil merengut Andre mengatakannya karena kesal dan merasa sedikit ketakutan.

"Huaahh!!"

Di saat itu tiba - tiba terdengar suara anak kecil menangis di sekitar dekat Andre.

"M!? Suara tangisan anak kecil?"

Setelah mendengar suara tangisan anak kecil, Andre langsung mencarinya sambil berlari melawan arus orang - orang berlari.

"...Ah! Sial...!"

Ia berusaha mencarinya dengan sangat keras, karena ia terhalangi oleh banyaknya orang berlarian.

"Huaahh!!"

"!!"

Setelah mencari dengan susahnya, akhirnya Andre menemukannya di pinggir jalan.

"Hei! Sedang apa kamu disini?!"

"Huaaahh!!"

Suara tangisan anak kecil itu semakin mengeras sampai membuat Andre kebingungan. Lalu Andre mencoba untuk memeluknya.

"Hei! Tenanglah!"

Andre menyipitkan matanya sambil memeluk anak itu sambil bergumam dalam hatinya.

'Apa yang harus kulakukan?!'

Tidak lama kemudian, setelah Andre memikirkannya mati - matian. Andre melihat gang kecil yang tadi.

"Hei!-"

Blarr!

Tiba - tiba bangunan yang ada di belakang Andre terbakar dengan sangat cepat.

"Sial! Hei ikuti aku!"

Tanpa pikir panjang Andre langsung menuju ke gang kecil itu sambil memegang pergelangan tangan anak kecil itu.

Blarr!!

"Uhk!"

Andre terkena percikan apinya sedikit. Tapi ia pantang menyerah dan langsung berlari.

Tiba - tiba pohon yang ada di dekat gang itu terbakar dan mau roboh menutupi jalur menuju gang kecil itu.

"Haahh!!"

Dengan pantang menyerah Andre berlari untuk memasuki gang kecil itu. Dan akhirnya mereka berdua sampai ke dalam gang kecil.

"Huh... akhirnya... hei... kamu baik - baik saja... adik kecil laki - laki?"

Sambil terengah engah Andre mengatakannya.

"... Hah... Aku takut sekali!"

Anak itu langsung memeluk Andre dengan erat sambil menangis.

"..."

Andre terkejut dan hanya bisa diam sambil mengelus - elus kepalanya. Lalu Andre memandangi ke luar gang yang terbakar.

"... Tenang saja, kita aman disini...."

...

avataravatar
Next chapter