20 #5 Kayla and School

Semua murid menatap satu sama lain, dan berbincang tentang apa yang sedang mereka lihat, mereka melihat Kayla. Namun itu bukan Kayla yang mereka kenal, Kayla yang mereka kenal adalah yang suka bikin kelas ramai dan tidak pernah diam membuat masalah. Tapi pada hari ini Kayla berubah total, dia terlihat amat sedih, seperti tidak ada harapan untuk hidup.

"Kayla lu gak boleh gitu, ingat banyak cowok di luar sana yang suka sama lu diem diem, jangan menganggap bahwa Nathan cowok satu satunya di dunia" Bunga sangat kasihan dengan keadaan sahabatnya itu, dia saja tidak menjawab perkataan Bunga, Kayla tetap diam sambil menatap jendela sebelah kirinya dengan lesu dan sendu.

"Bagaimana jika aku merubah tampilan dan seluruhnya?" Tanya Kayla dengan nada yang ya sendu sendu dan isakan nangis yang tertinggal.

"Itu terserah lu, asalkan jangan berubah ke gw, kalau sampai berubah jangan harap batagor yang senantiasa menemani lu hilang seketika" Ancam Bunga ke Kayla dengan nada tinggi. Kayla tertawa dengan tingkah laku sahabatnya ini.

"Tidak usah seperti anak kecil kamu, ingat umur mu sudah mau 20 tahun, tapi sikapnya udah kayak anak 6 tahunan" Kata Kayla tertawa kecil, entah kenapa Kayla nyaman bersama Bunga dan sebaliknya.

Bunga tersenyum senang, dia senang bisa mengembalikan senyuman yang sempat hilang dari wajah Kayla. Dan semenjak itu Bunga tidak ingin Kayla jatuh hati ke cowok lain dengan sembarang, bunga takut Kayla sakit hati lagi.

κ•₯𝐊𝐞 𝐞𝐬𝐨𝐀𝐀𝐚𝐧 𝐑𝐚𝐫𝐒𝐧𝐲𝐚κ•₯

"π‘†π‘’π‘šπ‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘‘ πΎπ‘Žπ‘¦π‘™, π‘˜π‘Žπ‘šπ‘’ π‘π‘Žπ‘ π‘‘π‘– π‘π‘–π‘ π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘π‘Žβ„Ž!!" Batin Kayla dengan semangat, dia sangat semangat entah kenapa. Dia seperti akan di beri hadiah oleh seseorang.

"Assalamualaikum Kayla berangkat dulu ya, dah semua" Kayla segera berlari ke depan yang sudah terlihat mobil putih besar tak lain adalah mobil bunga.

Semua nya terlihat kaget dan tidak menyangka nyangka bahwa Kayla bisa berangkat sepagi ini, di pukul 05.10 semuanya bagaikan mimpi.

"Bang liat adek kita udah bisa berangkat jam 5 lagi, Alhamdulillah akhirnya dia tobat dari keterlambatannya" Ucap mba Fatimah dengan bertepuk tangan, semua nya ikut bertepuk tangan.

"Kalau ini mimpi gw nangis fiks, kalo nyata gw hanya bisa menatap dengan rasa tak percaya" Jawab Bang bastian dengan mata yang berbinar. Adik kecil mereka sudah bisa mandiri, akhirnya mereka bisa melakukan apapun yang mereka inginkan.

POV Kayla and Bunga-!!

"Akhirnya gw berangkat jam 5 lagi, btw lu mau sarapan apa?" Tanya Bunga ke Kayla dengan tangan memegang stir mobil.

"Aku mau makan bubur aja, itu loh bubu sebelah SMP kita dulu" Kata Kayla dengan wajah bersinar gembira, Bunga sangat senang kalau Kayla bisa menghilangkan rasa kepada Nathan.

Saat ingin berhenti di dekat bubur ayam itu mereka melihat Nathan dan Luna sedang berduaan duduk nya sembari ngobrol dan tertawa, Kayla merasakannya kembali hati yang sakit itu, dia kembali merasakan sakit hati entah dia tidak bisa menerima kenyataan ini, dia hanya ingin Nathan lah pasangan sehidup semati bukannya malah seperti ini mau dan tidak mau Kayla harus turun karena sudah berhenti di dekat sana.

"Hai Nathan, hai Luna. Sarapan berduaan aja nih kita temenin ya biar yang ketiganya bukan setan hehehe"Kayla menyapa mereka berdua dengan perkataan tersebut yang membuat Nathan dan Luna berbalik pandangan ke arah Kayla.

"Eh iya kayla, Bunga duduk sini bareng kita, tadi aku sama Nathan gak sengaja ketemuan di perempatan menuju SMA jadi kita sekalian makan bareng deh" Jawab Luna dengan halus dan sopan, Nathan sangat terkesima saat mendengar ucapan Luna, dia sangat suka dengan Luna karena cara berbicaranya.

"Iya kita ketemuan disana terus gw ajak makan bareng, btw tumben lu kay berangkat pagi banget biasanya nyampe sekolah jam setengah 8" Kata Nathan sambil melihat Kayla dari ujung rambut hingga ujung kaki, Kayla yang mengetahui itu langsung membuka suara.

"Oh iya aku sama Bunga makan dulu ya takut terlambat, kan sayang sayang udah berangkat jam 5 sampai sana jam 7" Ucap Kayla untuk menghindari kecanggungan dia saat mengetahui Nathan masih memperhatikan dirinya.

"Hm ya, kemarin Devan nanyain rumah lu" Kata Nathan singkat, padat dan jelas.

"Oh gitu, terus lu kasih tau?" Tanya Kayla yang sambil memasukkan buburnya kedalam mulutnya.

"Gak lah gila aja gw kasih" Jawab Nathan dengan nada sedikit tinggi.

"π‘‚π‘šπ‘” 𝑔𝑀 π‘”π‘Žπ‘˜ π‘›π‘¦π‘Žπ‘›π‘”π‘˜π‘Ž" Batin Kayla yang tengah makan sambil tersenyum, namun seketika perkataan selanjutnya Nathan membuat senyuman itu pudar dan hilang entah kemana.

"Jangan geeran lu, gw gak kasih alamat rumah lu karena Luna yang minta, dia takut lu kenapa napa, baikkan calon tunangan gw sama lu. Harusnya lu bangga punya temen kayak Luna" Ya itulah perkataan yang membuat hati Kayla hancur berkeping-keping bagaikan di pukul dengan palu dengan keras.

"O,oh gitu kalian gak pada mau berangkat? bukannya ini udah absen masuknya kelas kalian?" Kata Kayla yang mencoba melupakan kejadian itu.

"Oh iya kita berangkat dulu ya, ayok sayang sini" Nathan menarik tangan Luna dan memanggilnya dengan sebutan 'sayang'.

"πΌπ‘›π‘”π‘Žπ‘‘ π‘˜π‘Žπ‘¦ 𝑙𝑒 π‘π‘’π‘šπ‘Žπ‘› π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘π‘Žπ‘‘ π‘˜π‘’π‘π‘–π‘™!!!" Kayla mengatakan itu berulang kali di dalam hatinya, agar ia ingat bahwa dia tidak penting dalam kehidupan Nathan itu.

Kayla langsung menghabiskan bubur yang hampir dingin. Dia makan secepat kilat, bahkan Bunga yang pertama makan sampai kalah dengan Kayla.

Lalu akhirnya mereka melanjutkan perjalanan ke SMA mereka, dan ya saat mereka sampai gerbangnya masih terbuka lebar tanpa tertutup sedikitpun. Bunga dan Kayla bersorak sorak karena mereka berhasil datang awal.

"Eh tau gak sih lu Nathan masa setelah lulus bakal tunangan, terus di mading sekolah ada foto mereka berdua lalu ada undangannya. Nathan cepet banget ya kayak gak mau di ambil sama yang lain Luna nya" Satu sekolah memperbincangkan tentang pertunangan Nathan dan Luna setelah lulus, Kayla jadi ingin menjadi egois untuk hari ini saja. Hanya dia yang boleh memiliki Nathan.

"Heh lu dah tau kan kalau tuh anak mau tunangan 5 bulan lagi, apa lu masih mau mengejarnya?" Tanya Arief ke Kayla dengan wajah ngos-ngosan seperti habis berlari larian.

"Rahasia bujank hanya Bunga yang tau bay" Kayla meninggalkan Bunga dan Arief berdua di Aula sekolah mereka, Kayla berjalan cepat ke arah kelasnya.

Dan saat sampai di kelas berapa terkejutnya semua teman temannya melihat Kayla datang sepagi ini, ini baru pertama kalinya dia tidak terlambat di kelas 12.

"Mimpi apa ya ibu semalam bisa bisanya kamu datang sepagi ini" Kata Gurunya Kayla dengan wajah terkejut, bagaimana tidak terkejut Kayla si murid terlambat setiap hari malah lebih awal pada hari ini.

"hehehe Kayla kan mau mengubahnya menjadi lebih baik bu, tapi jam segini gak mepet banget kan sama bell sekolah?" Kata Kayla dengan wajah merahnya itu, wajah Kayla seperti terkena air panas, sangat merah karena malu di puji oleh gurunya sendiri pertama kali di kelas 12 ini.

"Gak kok, bell sekolah 2 jam lagi kan sekarang masuknya jam 8, karena ada rapat guru sebentar jadi masuknya jam 8 yang datang pagi pagi itu Anggota Osis sama koperasi doang. Kamu kan bukan Anggota itu jadi ibu terkejut" Jelas Bu Mira ke Kayla tanpa menarik nafas setiap kata. Lalu Bu Mira meninggalkan Kayla sendiri di lorong kelas 11.

"π‘Šβ„Žπ‘Žπ‘‘?! π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘Ÿπ‘‘π‘– π‘Žπ‘˜π‘’ π‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘šπ‘Ž?! π΅π‘’π‘›π‘”π‘Ž π‘˜π‘Žπ‘› π‘’π‘šπ‘Žπ‘›π‘” π‘Žπ‘›π‘”π‘”π‘œπ‘‘π‘Ž π‘˜π‘œπ‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘ π‘–, π‘‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ π‘¦π‘Ž π‘‘π‘’β„Ž π‘Žπ‘›π‘Žπ‘˜!!" Kayla ngedumel terus sambil memainkan bibir nya kesal. Kayla sungguh kesal padahal kalau ia tau masuk jam 8 dia ingin main game dulu dan bermain bersama adeknya.

"Auah malesin banget sih tuh anak, lama lama gw lempar juga ke sungai amazon biar di makan ama anaconda di sana, hiiiihh ngeselin banget sih!!" Kayla selalu saja ngedumel dan berjalan dengan menghentakkan kakinya dengan keras sampai sampai suara hentakkan kakinya itu bergema hingga ujung lorong.

"Ekhem tumben jam segini udah dateng" Entah dari mana ia jalan dan dari kapan ia sudah sampai dekat Kayla, dia adalah wakil ketua OSIS yang terkenal tampan lebih tampan dari Nathan, Semuanya suka sama dia kecuali Kayla.

"Astagfirullah, ampun penunggu sini jangan ganggu saya, saya cuman numpang lewat sumpah numpang lewat doang gak ada niatan bangunin. Lagian juga saya udah kapok bangunin orang, apa lagi setan" Kayla menunduk kaku tangannya sambil menutup kupingnya, ia terus mengulangi kata kata itu.

"Heh bocil, gw ganteng kayak gini di kira setan, jahat banget lu" Alaska menoyor pala Kayla lalu meninggalkan Kayla sendiri di sana.

"Iya setan lu emang ganteng udah plis jangan ganggu gw, gw masih mau ngerasain kuliah plis" Kayla tetap saja seperti itu sampai tangan Alaska menoel tangan Kayla.

"Astagfirullah setan kok bisa sentuh, setan apaan lu jangan jangan lu siluman ya, astagfirullah emaaaak tolongin kaylaaaa" Kayla lari terbirit-birit dengan kencang tanpa mendengar teriakan guru dari belakang sana.

"Tuh anak segitu takutnya ya sama setan. Sabar sabar gw punya temen sekolah kayak tuh anak, tapi dia ah lupakan lah" Alaska menatap punggung Kayla yang kini telah hilang di telan kegelapan, Kayla segitu cepat nya dia lari ketakutan, sampai sampai Alaska ikut tertawa.

avataravatar
Next chapter