19 #4 Kayla and School

"Kay duduk di sana ya, yang lain udah penuh, tempat kita juga udah di tempatin" Kata bunga sambil menunjuk jari telunjuknya ke arah bangku yang kosong. Itu dulunya tempat geng nya Febby, tapi mereka udah di keluarin karena, pembullyan, iya mereka itu geng bully.

Adik kelas jadi sasarannya, dan salahsatunya adalah Kayla, dia suka di bully karena Deket sama Nathan. Nathan itu pangeran nya sekolah, jadi ya siapa sih yang gak suka sama si pangeran sekolah. Udah ganteng, pinter, jago nyanyi, jago main gitar, ya pokoknya idaman para kaum wanita deh, dan Kayla juga salah satunya.

"Ayok lah dari pada gak dapet tempat duduk, kalau bawa ke kelas juga kagak di bolehin. Gasss" Kayla menjawabnya dengan wajah yang sedikit datar, ya dia memang tidak bisa melupakan aksi di kelas 10.

Mereka duduk di sana, salah satu harus duduk agak tidak di tempati lagi oleh orang. Tapi sayangnya gengnya si Nathan dateng malah langsung duduk di bangku itu.

"Heh lu Jangan seenaknya ye, ini udah gw boking sama bunga, cari yang lain gih. Tuh bangkunya Luna kosong, sana sana sana, di sini udah ada yang nempatin. Gw, Bunga, sama Arief, dah sana ih" Kayla memang kesal jika sesuatu yang sudah jadi miliknya di tempati oleh orang lain. Ya kalau meja kantin gak di permasalahkan sih, tapi kan itu tinggal satu yang kosong.

"Enak aja lu, dimana mana gw duluan di sini, lu sama Bunga Dateng kek kagak liat pemiliknya" Nathan menoyor pala Kayla, mereka memang suka ribut sama hal sepele. Sebenarnya ya benar Nathan duluan tapi dia malah ke rooftop buat ngomongin sesuatu Ama geng gengnya.

"Dih salah sendiri malah di tinggal tinggal, salah lu ya.Orang gw udah nempatin kok berarti udah punya gw" Kayla gak mau kalah dengan omongan Nathan, dia adalah Queen mencari alasan. Udah hampir semua alasan dia pakai untuk hal terlambat, dan ya untuk masalah sepele ini.

"Udah bro kita kan bisa makan di atas, lagian lu suka bener sih ribut sama cewek aneh ini" Kata Revano yang menepuk pundak Nathan, iya dia itu yang di sukai sama Jasmine, tapi hari ini Jasmine dan Selly tidak masuk, entahlah ada apa.

๐ต๐‘…๐ด๐ด๐พ

"Heh enak aja, gw bukan cewek aneh, gw masih waras tuh. Lagian apa yang aneh dari diri gw" Kayla menggebrak meja tidak suka, dia tidak suka di bilang cewek aneh. Itu lah kata kata yang keluar saat Febby membully dirinya.

Kayla berdiri dari tempat itu langsung ke arah bunga untuk pindah tempat ke rooftop, dia memang tidak suka jika ada yang memanggil sebutan itu ke dirinya. Dia masih tidak bisa melupakan kejadian kejadian di kelas 10 lalunya.

"Bung pindah tempat yuk, males gw ada mereka, mana lagi tadi Revano manggil gw cewek aneh. Gw paling gak suka di panggil nama itu" Kayla memegang tangan bunga untuk pergi. Sahabatnya juga tau kalau Kayla itu korban bully, jadi ya wajar lah jika dia mendengar Kayla ngomong ๐‘ฎ๐’˜ ๐’‘๐’‚๐’๐’Š๐’๐’ˆ ๐’ˆ๐’‚๐’Œ ๐’”๐’–๐’Œ๐’‚ ๐’…๐’Š ๐’‘๐’‚๐’๐’ˆ๐’ˆ๐’Š๐’ ๐’Š๐’•๐’–.

Ya karena Bunga itu juga merasa kasihan sama sahabatnya belum bisa melupakan sebutan cewek aneh. "Yaudah ayok, gw mesen dulu tapi, Sono lu mesen juga. Jangan gw doang kambing, Sono sono"

"Ck, iya iya bebeps gw, btw lu mau batagor kagak? gw mau beli batagor nih" Kata Kayla kepada Bunga sahabatnya itu. Ya kayla kalau jajan selalu ada batagor kalau gak ada pasti akang batagornya bingung karena biasanya kayla beli banyak ya sekitar 15 ribuan.

"Iye samain aja, inget 10 ribu, nanti gw gantiin uangnya" Balas Bunga sembari memesan es teh.

Kayla langsung memesan batagor seperti biasa, saat Kayla terlihat berjalan ke arah batagor, akang batagornya itu langsung tersenyum dan memberi batagor pertama ke Kayla. Nathan juga tau kalau Kayla itu suka sama batagor jadi kalau Kayla lagi ngambek sama Nathan tinggal kasih batagor, ya kalo gak batagor ya martabak, intinya yang pedas dan manis.

"Oy jangan kebanyakan makan batagor gak baik buat lu, inget gak baik" Kata Nathan yang menepuk pundak Kayla dari belakang.

"Apaan sih lu, jangan sok care ya sama gw" Jawab Kayla dengan nada biasa dan tatapan sinis. Kayla tuh kalau udah kesal pasti semuanya kena imbas nya.

"Heh lu kenapa njir, sini gw ruqyah biar lu sehat lagi. Cantik cantik kok gitu ngomongnya, kalo lu gak kayak gitu gw mah mending milih lu dari pada Luna" Kata Nathan dengan nada kecil dan wajah dingin.

"Ya udah sana sama Luna, lagian juga gw gak mau sama lu, gebetan gw lebih ganteng dari pada lu, sorry sorry ya" Kayla menjawabnya dengan hati yang sakit, bagaimana tidak sakit dia ngomong gitu di depannya langsung.

"Siapa emangnya gebetan lu? kok gw gak tau, hati hati kalo ayah lu tau" Nathan menanggapi kata kata Kayla, dia memang tidak suka Kayla di sakitin lagi. Setelah kejadian 2 tahun yang lalu Nathan jadi berhati hati jika melihat Kayla murung, ya karena bisa jadi dia terkena bully lagi. Kayla itu anaknya tidak suka cerita ke orang lain kecuali Bunga.

"Gak perlu tau lu, intinya dia lebih ganteng, pokoknya lebih sempurna dari pada lu" Kayla memang sedang suka sama seseorang, ya tidak lain lagi adalah Nathan sendiri, dia memang sangat suka sama Nathan.

"Btw abis lulus sma gw mau tunangan sama Luna, lu dateng ya masa sahabatnya tunangan lu gak dateng" Kata Nathan sambil merangkul tubuh Kayla.

Seketika itu hati Kayla hancur, air matanya mengalir namun Kayla menutupi itu. Dia tidak mau jika ketahuan suka sama Nathan, dia senang bisa melihat Nathan bahagia tapi itu berubah ketika melihat Nathan dengan Luna, dia sangat tidak suka dengan Luna. Saat mendengar ucapan itu hatinya bagaikan di lempar hingga hancur, bagaikan kaca yang hancur.

"Lu kok nangis? kagak rela ya gw tinggal" Kata Nathan sambil menatap wajah Kayla

"Mana ada gw nangis, gw cuman terharu akhirnya lu bisa tunangan sama Luna, kan lu udah suka tuh sama luna dari lama. Jodoh mah gak akan kemana" Jawab Kayla dengan terpaksa, apakah ada kita melihat orang yang kita suka bertunangan dengan yang lain tidak sedih?.

"Lu emang sahabat gw yang paling terbaik, doain semoga lancar ya" Kata nathan sambil meninggalkan Kayla di tempat.

Tubuh Kayla seperti berubah menjadi beku, dia tidak bisa bergerak dan terus memikirkan ucapan ucapan Nathan.

"Bung... Bungaaaa, Nathan mau tunangan sama Luna sehabis lulus, 5 bulan lagi kan kita lulus" Kayla mengadu ke bunga tentang apa yang ia lalu tadi.

"Serius kay? Jangan sedih ya kayl, Ikhlaskan Nathan sama Luna ya, lepasin hati lu untuk Nathan. Jangan berharap dengannya lagi, dia akan menjadi milik orang lain" Bunga sangat sedih ketika melihat sahabatnya seperti ini, baru kali ini dia melihat Kayla seperti orang tidak waras, semuanya tidak benar, dari pakaiannya, kerudungnya, roknya, hingga wajahnya. Bunga sangat sedih melihatnya.

"Bunga aku mau pulang" Ucap Kayla ke Bunga dengan nada lesu.

"Tapi kan-" Kata bunga dengan ucapan yang terpotong oleh Kayla.

"PULANG, AKU MAU PULANG, AKU MAU PULANG, SEKARANG BUNG!!!" Kayla teriak teriak tidak jelas, dia masih belum terima kalau Nathan bertunangan dengan Luna.

"Oke oke kita pulang sekarang, aku izin dulu ke guru ya" Ucap bunga dengan wajah khawatir akan sahabatnya itu.

"Bu saya izin antar pulang Kayla ya, Kayla tadi dia bilang sakit kepala sama perut bu, jadi saya izin pulang cepat ya bu" Kata Bunga dengan nada pelan namun seperti deg degan.

"Iya silahkan, semoga lekas sembuh ya untuk Kayla" Jawab Bu guru, Semua teman temannya kebingungan, karena Kayla tidak pernah seperti ini, mereka menatap ke arah Kayla seakan akan itu bukan Kayla.

avataravatar
Next chapter