14 Krisis Pangan 3 (Efek Kupu-kupu)

Nana yang dari tadi terdiam di meja makan kini telah menyelesaikan tugasnya, menyantap nasi goreng buatan bibinya itu. Paman Sam yang masih geram dengan ulah para petani tebu mecoba untuk menghibur diri dengan memancing di kolam belakang rumah. Sementara bibi Meng sibuk membereskan piring kotor. Nana yang melihat bibinya pun langsung membantu mencuci piring. Bibi tersenyum dan bangga pada keponakannya. Selain tumbuh menjadi gadis yang cerdas, Nana juga mulai tumbuh menjadi anak yang rajin dan peduli.

Di kolam belakang rumah, paman mulai melancarkan aksinya. Memancing di kolam yang sebenarnya hampir setiap bulan ia isi dengan berbagai macam ikan. Paman Sam sadar bahwa aktifitas sederhana seperti ini memang sebuah kebutuhan yang sebenarnya penting. Duduk bersantai di hari minggu pagi, menikmati teh hangat dengan ditemani sebatang joran pancing adalah sebuah anestesi tersendiri. Baginya, bekerja selama enam hari penuh cukup menguras energi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter