-Seoul, Korea Selatan-
Duduk di ruang kerjanya, sembari bersandar dan menutup matanya menggunakan lengan, Kim Jae berkali-kali mengembuskan napas kasar. Ia benar-benar tak habis pikir dengan pola pikir ayahnya.
Bagaimana bisa lelaki tua itu kini melimpahkan seluruh pekerjaannya pada Kim Jae. Kim Jae tahu jika Tuan Besar Kim Jaerim itu sudah tua, tapi kenapa semua pekerjaan dilimpahkan pada Kim Jae jadinya?
Kim Jae tersentak kaget saat merasakan hawa dingin menyentuh kulis pipinya. Seketika ia langsung bangun. Memang benar jika hawa-hawa dingin itu menandakan datangnya sesosok makhluk astral, dan kini ia merasakan itu.
Kim Jae menatap tajam makhluk yang baru saja mengganggu kegiatannya berlamun ria. Siapa lagi kalau bukan anak dari saudaranya itu, Kim Tae Kyung.
"Minum dulu, Samchon! Kupikir akhir-akhir ini kau terlalu keras bekerja jadi wajahmu kusam seperti itu," ucap Tae Kyung, masih menempelkan kaleng dingin di pipi pamannya itu. Benar-benar ingin mati dia.
*Samchon = Paman
Support your favorite authors and translators in webnovel.com