1 Part 1 Part 1 Part 1

Tania bukanlah keturunan dari keluarga yang mampu dengan mudah untuk mengwujudkan mimpinya, akan tetapi ia harus berjuang dan berusaha untuk menggapai cita-cita yang akan diraih. Seiring waktu berjalan tania berkata dengan sosok ayah bahwa tania ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Lalu sang ayah sedikit terkejut karena ayah tahu biaya kuliah itu sangatlah besar, sedangkan ayah hanya bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan nafkah istri dan anak-anaknya .

Ayah merenung seketika memikirkan biaya untuk memenuhi keinginan putri sulung nya. Tania masih menunggu jawaban, apakah ayah memberikan peluang untuknya ?.

Tiba- tiba ayah bertanya lagi dengan tania benar nak kamu ingin kuliah tapi ayah tak memiliki uang sedikitpun kamu kan tahu pekerjaan ayah seperti apa ? , kemudian tania menjawab dengan penuh semangat iya ayah tania sangat ingin sekali kuliah meskipun tak ada biaya tania tetap akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Biayanya nanti biar tania yang cari sendiri atau gak tania kuliah sambil kerja aja yah kan masih bisa yaitu kuliah di hari sabtu dan minggu, memang kamu ingin kuliah diperguruan tinggi mana nak tania asal menjawab bahwa ia ingin kuliah diperguruan tinggi IAIN RADEN FATAH PALEMBANG. Bukankah itu perguruan tinggi yang bernuansa Islami dan hanya orang-orang keluaran pondok pesantren saja bisa masuk ke kampus itu.

Tidak ayah bisa juga untuk sekolah umum lainnya tania harus mencoba ayah siapa tau tania bisa lulus di Perguruan Tinggi yang tania dambakan selama ini.

Ok. Baiklah nak nanti ayah akan temani kamu mendaftar kuliah disana semoga saja keinginan mu dapat terwujudkan tania sangat senang setelah ayah mengizinkan dia untuk meneruskan pendidikannya.

Karena sangat bahagia ayah bercerita dengan temannya yang bernama Marsudi bahawa anak sulungnya nanti akan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, bagus kalau begitu buyung kamu lebih semangat lagi cari kerjanya terima kasih kang atas dukungannya.

Kemudian teman ayah tadi juga bercerita dengan tetangga dekat rumah yang sedang banyak orang berkumpul di depan rumah kang marsudi. Kalau anak si buyung ingin kuliah, anak kang marsudi pun ikut senang ketika teman kecilnya akan melanjutkan pendidikan.

Dan ada pula seorang laki - laki bernama edy menjawab dari arah sebelah kanan baguslah, kalau begitu aku yakin buyung mampu membiayai pendidikan anaknya secaralah orang minang pendidikan selalu diutamakan.

Akan tetapi ada satu tetangga berhadapan rumah dengan kang marsudi nama tetangganya itu Dewi, masak iya buyung mampu untuk menguliahkan anak, aku saja kesulitan dengan biaya apalagi buyung yg kerjanya hanya serabutan.

Yang tak habis pikir pun ada saudara -saudara ibu ikutan meremehkan suami ibu seharusnya adik - adik dari ibu senang serta memberikan dukungan  dan support untuk mbak yu nya bukan dijadikan bahan untuk mengghibah sunggu terlalu sekali keluarga ibu..

Terus adik-adik ibu tadi belum juga pulang bahkan  ia ikut duduk depan rumah ibu dewi untuk bercerita tentang tania yang akan kuliah . Gak diaengaja temam tania yang bernama Dina yang sedang menjemurka  pakaian mendengar percakapan mereka lalu Dina pun dengan cepat menjemur baju-baju nya tadi karena ingin memberi tahu ke tania soal saudara ibu itu.

Ayah Dina bertanya mau kemana din?, ko k buru - buru sekali ini yah Dina mau  pergi ke rumah tania ada yang dibicarakan pada tania oh gitu toh  oklah . Hati - hati dijalan Din ya ayah  setelah beberapa menit berlalu sampailah dina di depan rumah Tania, tetapi kok pintunya tertutup apa orang nya sedang pergi ? tapi aku coba ketuk pintu sambil mengucapkan salam .

Assalammualaikum.wr.wb . Ayah tania yang menjawab salam waalaikumsalam siapa ini dina pak Tania ada oh tania ada silahkan masuk din terima kasih pak iya din sama- sama mau ngobrolin apa ni tanya sang ayah penuh penasaran  gak ada kok pak hanya kangen aja sama tania oh gitu lanjutkan lalu  ayah tania kembali lagi ke ruang tamu.

waaww.... Dina tumben datang kesini malam - malam  gini  iya tan  ada yang mau aku bicarakan sama kamu soal apa ? itu tadi siang waktu aku menjemur baju gak sengaja, aku mendengar ibu dewi dan bibi mu menggunjingkan kamu dan ayah mu soal apa ? . Soal kamu mau  kuliah itu  gak papa lah din asal mereka senang aja.

Tanpa kami sadari sejak awal Dina bercerita ayah ikut mendengarkan pembicaraan kami , benar itu Din yang kamu katakan sontak  Tania dan Dina pun terkejut ketika menoleh wajah ayah sekita langsung bertanya begitu Dina pun tak lama iya pamit pulang pak Dina pulang dulu ya nanti besok - besok main kesini lagi.

Kasihan ayah terlihat sangat sedih mendengar cerita tadi beberapa menit kemudian ayah beranjak berdiri . Ayah mau kemana tanya Tania?  Gak ayah mau ke tempat bibi mu untuk apa yah ? , ayah hanya ingin memberi pelajaran saja pada mereka.

Ibu dan  Tania berusaha menahan ayah agar tidak pergi lalu Tania berkata tak perlu mendengarkan perkataan orang lain yang ada hanya membuat hati sakit dan menambahi beban pikiran saja , lalu kita harus bagaimana Tania ?  Ayah dengarkan Tania baik- baik ya kita gak harus mendengarkan perkataan mereka bahkan yang harus kita lakukan sekarang cukup tau dan diam .

Hinaan dari mereka itu kita jadikan suatu pegangan untuk terus maju dan membuktikan bahwa ayah bisa membiayai kuliahku , jika Tania sudah selesai atau pun wisuda pasti tak kan ada lagi orang yang meremehkan keluarga kita ya percayalah sama Tania. Tania tidak akan pernah mengecewakan ayah  dan ibu . Suatu saat nanti salah satu dari keluarga ibu masih membutuhka Tania jadi tak perlu dipusingkan  semangat ayah kalau  ayah sedih kami pun ikut sedih ya.

Akhirnya ayah pun mendengarkan ucapan  Tania dan ibu  sehabis iti kami berbincang - bincang sambil menyemangati ayah agar ayah tak merasa kesedihan karena uilah mulut orang lain . Adik ku nasya ikut bervcerita ayah nanti klau aku sudah tamat dari sekolah ingin juga kuliah seperti mbak  iya kita tamatkan dahulu mbak mu nak yah .

Ayah  yakin kok sama kalian berdua ini bisa membanggakan  ayah dan ibu   sebaliknya Tania dan nasya harius belajar dengan rajin dan tekun dalam menuntut ilmu. Pesan ayah hanya satu nak jaga diri baik - baik jika nanti jauh dari ibu dan ayah, lalu jangan  dulu memikirkan tentang pacaran .

Kalau Tanis sudah selesai dari Kuliah pasti jodoh akan datang dengan sendirinya. Ok aya pesan ayah dan ibu akan selalu Tania ingat dengan sangat bangga ayah , ibu dan adek memeluk Tania dengan sangat erat.

, akan tetapi ia harus berjuang dan berusaha untuk menggapai cita-cita yang akan diraih. Seiring waktu berjalan tania berkata dengan sosok ayah bahwa tania ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Lalu sang ayah sedikit terkejut karena ayah tahu biaya kuliah itu sangatlah besar, sedangkan ayah hanya bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan nafkah istri dan anak-anaknya .

Ayah merenung seketika memikirkan biaya untuk memenuhi keinginan putri sulung nya. Tania masih menunggu jawaban, apakah ayah memberikan peluang untuknya ?.

Tiba- tiba ayah bertanya lagi dengan tania benar nak kamu ingin kuliah tapi ayah tak memiliki uang sedikitpun kamu kan tahu pekerjaan ayah seperti apa ? , kemudian tania menjawab dengan penuh semangat iya ayah tania sangat ingin sekali kuliah meskipun tak ada biaya tania tetap akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Biayanya nanti biar tania yang cari sendiri atau gak tania kuliah sambil kerja aja yah kan masih bisa yaitu kuliah di hari sabtu dan minggu, memang kamu ingin kuliah diperguruan tinggi mana nak tania asal menjawab bahwa ia ingin kuliah diperguruan tinggi IAIN RADEN FATAH PALEMBANG. Bukankah itu perguruan tinggi yang bernuansa Islami dan hanya orang-orang keluaran pondok pesantren saja bisa masuk ke kampus itu.

Tidak ayah bisa juga untuk sekolah umum lainnya tania harus mencoba ayah siapa tau tania bisa lulus di Perguruan Tinggi yang tania dambakan selama ini.

Ok. Baiklah nak nanti ayah akan temani kamu mendaftar kuliah disana semoga saja keinginan mu dapat terwujudkan tania sangat senang setelah ayah mengizinkan dia untuk meneruskan pendidikannya.

Karena sangat bahagia ayah bercerita dengan temannya yang bernama Marsudi bahawa anak sulungnya nanti akan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, bagus kalau begitu buyung kamu lebih semangat lagi cari kerjanya terima kasih kang atas dukungannya.

Kemudian teman ayah tadi juga bercerita dengan tetangga dekat rumah yang sedang banyak orang berkumpul di depan rumah kang marsudi. Kalau anak si buyung ingin kuliah, anak kang marsudi pun ikut senang ketika teman kecilnya akan melanjutkan pendidikan.

Dan ada pula seorang laki - laki bernama edy menjawab dari arah sebelah kanan baguslah, kalau begitu aku yakin buyung mampu membiayai pendidikan anaknya secaralah orang minang pendidikan selalu diutamakan.

Akan tetapi ada satu tetangga berhadapan rumah dengan kang marsudi nama tetangganya itu Dewi, masak iya buyung mampu untuk menguliahkan anak, aku saja kesulitan dengan biaya apalagi buyung yg kerjanya hanya serabutan.

Yang tak habis pikir pun ada saudara -saudara ibu ikutan meremehkan suami ibu seharusnya adik - adik dari ibu senang serta memberikan dukungan  dan support untuk mbak yu nya bukan dijadikan bahan untuk mengghibah sunggu terlalu sekali keluarga ibu..

Terus adik-adik ibu tadi belum juga pulang bahkan  ia ikut duduk depan rumah ibu dewi untuk bercerita tentang tania yang akan kuliah . Gak diaengaja temam tania yang bernama Dina yang sedang menjemurka  pakaian mendengar percakapan mereka lalu Dina pun dengan cepat menjemur baju-baju nya tadi karena ingin memberi tahu ke tania soal saudara ibu itu.

Ayah Dina bertanya mau kemana din?, ko k buru - buru sekali ini yah Dina mau  pergi ke rumah tania ada yang dibicarakan pada tania oh gitu toh  oklah . Hati - hati dijalan Din ya ayah  setelah beberapa menit berlalu sampailah dina di depan rumah Tania, tetapi kok pintunya tertutup apa orang nya sedang pergi ? tapi aku coba ketuk pintu sambil mengucapkan salam .

Assalammualaikum.wr.wb . Ayah tania yang menjawab salam waalaikumsalam siapa ini dina pak Tania ada oh tania ada silahkan masuk din terima kasih pak iya din sama- sama mau ngobrolin apa ni tanya sang ayah penuh penasaran  gak ada kok pak hanya kangen aja sama tania oh gitu lanjutkan lalu  ayah tania kembali lagi ke ruang tamu.

waaww.... Dina tumben datang kesini malam - malam  gini  iya tan  ada yang mau aku bicarakan sama kamu soal apa ? itu tadi siang waktu aku menjemur baju gak sengaja, aku mendengar ibu dewi dan bibi mu menggunjingkan kamu dan ayah mu soal apa ? . Soal kamu mau  kuliah itu  gak papa lah din asal mereka senang aja.

Tanpa kami sadari sejak awal Dina bercerita ayah ikut mendengarkan pembicaraan kami , benar itu Din yang kamu katakan sontak  Tania dan Dina pun terkejut ketika menoleh wajah ayah sekita langsung bertanya begitu Dina pun tak lama iya pamit pulang pak Dina pulang dulu ya nanti besok - besok main kesini lagi.

Kasihan ayah terlihat sangat sedih mendengar cerita tadi beberapa menit kemudian ayah beranjak berdiri . Ayah mau kemana tanya Tania?  Gak ayah mau ke tempat bibi mu untuk apa yah ? , ayah hanya ingin memberi pelajaran saja pada mereka.

Ibu dan  Tania berusaha menahan ayah agar tidak pergi lalu Tania berkata tak perlu mendengarkan perkataan orang lain yang ada hanya membuat hati sakit dan menambahi beban pikiran saja , lalu kita harus bagaimana Tania ?  Ayah dengarkan Tania baik- baik ya kita gak harus mendengarkan perkataan mereka bahkan yang harus kita lakukan sekarang cukup tau dan diam .

Hinaan dari mereka itu kita jadikan suatu pegangan untuk terus maju dan membuktikan bahwa ayah bisa membiayai kuliahku , jika Tania sudah selesai atau pun wisuda pasti tak kan ada lagi orang yang meremehkan keluarga kita ya percayalah sama Tania. Tania tidak akan pernah mengecewakan ayah  dan ibu . Suatu saat nanti salah satu dari keluarga ibu masih membutuhka Tania jadi tak perlu dipusingkan  semangat ayah kalau  ayah sedih kami pun ikut sedih ya.

Akhirnya ayah pun mendengarkan ucapan  Tania dan ibu  sehabis iti kami berbincang - bincang sambil menyemangati ayah agar ayah tak merasa kesedihan karena uilah mulut orang lain . Adik ku nasya ikut bervcerita ayah nanti klau aku sudah tamat dari sekolah ingin juga kuliah seperti mbak  iya kita tamatkan dahulu mbak mu nak yah .

Ayah  yakin kok sama kalian berdua ini bisa membanggakan  ayah dan ibu   sebaliknya Tania dan nasya harius belajar dengan rajin dan tekun dalam menuntut ilmu. Pesan ayah hanya satu nak jaga diri baik - baik jika nanti jauh dari ibu dan ayah, lalu jangan  dulu memikirkan tentang pacaran .

Kalau Tanis sudah selesai dari Kuliah pasti jodoh akan datang dengan sendirinya. Ok  pesan ayah dan ibu akan selalu Tania ingat dengan sangat bangga ayah , ibu dan adek memeluk Tania dengan sangat erat.

Alhamdulilah Ayah dan Ibu tidak termakan dengan ejekkan orang maupun tetangga di sekitar rumah. Kapan Tania akan pergi ke Kota untuk memdaftar kuliah ? Astaga aku hampir lupa yah untung ayah memgingatkan Tania hari sabtu aja jadi kan hari minggu nya bisa istrahat dan hari senin langsung pergi ke Kampus UIN.

Ayah ikut Tania ke Kota kan yah temeni Tania karena belum paham sama arah jalan dan angkutan umum arahnya kemana aja, nah setelah di Kota nanti aku tinggal dengan siapa Ibu  tanya ku pada Ibu.  Kemudian Ibu berpikir nak kamu bisa tinggal ditemat bude mu saja waaah beneran ibu.

Iya sayang kamu hati - hati  ya di daerah orang jangan sering keluyuran apalagi keluar malam pada umumnya orang di Kota belajar yang rajin dan tekun agar bisa mendapatkan biasiswa nak, terima kasih Ibu doa nya untuk Tania.

Namun aku pun mulai membereskan barang - barang dan berkas apa saja yang akan aku bawa besok pagi setelah itu aku pun masih mempelajari buku fiqh agar pas waktu tes nanti bisa mendapatkan nilai yang bagus. Tania tidurlah hari sudah larut malam nanti besok kesiangan ucap ayah iya Ayah Tania akan segara tidur  selamat malam Ayah dan Ibu.

Hari sudah menunjukan pukul 05.00 aku segera bangun dan bergegas untuk mandi , ibu sedang apa ? Gak ibu hanya membuatkan sarapan makan kita bersama baiklah bu Tania mandi dahulu iya nak , akhirnya selesai juga mandi siap- siap berkemas lalu menghampir Ayah , Ibu dan Adik untuk sarapan bareng. setelah beberapa menit sarapan selesai aku segera berpamitan pada Ibu dan adik. Adik ku kelihatan sangat sedih sekali tetapi jika dirumah pasti berantem terus.

Aku pun bilang pada Adik ku kamu jangan sedih dong kan mbak masih pulang ke rumah nanti tapi aku gak ada teman berantem lagi mbak, sudah - sudah jangan sedih nanti mbak ikutan sedih juga lalu aku berkata sama Adik ku do'a in mbak ya dek. Iya mbak Adek selalu memberikan do'a yang terbaik semoga mbak tes dilancarkan  aamiin makasih.

Ayo Tania kita berangkat kalau ngobrol terus kapan sampai nya ?  Iya ayah  kita berangkat sekarang itu mobilnya sudah menunggu perjalanan lumayan lama.

avataravatar
Next chapter