webnovel

MUNAFIK (2)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Melihat Su Jiu minum susu tanpa mengeluh apa pun, Sheng Zhiyan merasa sedikit malu.

'Su Jiu memang lebih patuh dan baik daripada aku, tapi aku ini sudah lebih besar! Aku tak boleh mengeluh lagi besok kalau disuruh minum susu!'

Orang tua Sheng Tainci awalnya sedang jalan-jalan santai di dekat danau buatan yang ada di halaman mereka. Namun, saat mendengar bahwa Sheng Tianci pulang membawa seorang anak perempuan yang sangat cantik, kedua pasang mata mereka pun segera bersinar dengan cerah.

'Jangan-jangan, apa akhirnya Tianci berhasil mengabulkan harapan kami yang menginginkan seorang cucu perempuan?!'

Semangat kedua orang tua itu pun sangat tinggi, mereka segera melangkah kembali menuju rumah dengan langkah yang besar, bagaikan mau terbang.

Saat sudah memasuki rumah, mereka pun melihat seorang anak perempuan dengan kuncir dua sedang duduk di sofa. Sheng Tianci duduk di sampingnya, tatapan matanya penuh dengan rasa kasih sayang yang sebelumnya tidak pernah muncul pada dirinya.

Sementara itu cucu paling nakal di rumah mereka, Sheng Zhiyan, sedang duduk di dekat sana juga, sedang memberikan sebungkus cokelat dan berbaik hati kepada anak perempuan itu. "Adik, ini buat kamu."

'Adik?!'

Orang tua Sheng Tianci pun saling bertukar tatap. Seketika, hati mereka pun menjadi semakin bersemangat.

Nyonya Besar Su segera mendekati mereka, berpura-pura mengeluh padahal sebenarnya sangat senang. "Tianci?! Dasar kamu ini! Bagaimana bisa kamu memiliki anak sebelum menikah? Kamu ini, kenapa juga kamu tidak mengatakannya kepada kami lebih cepat?!"

Tuan Besar Sheng juga berpura-pura marah sambil memperlihatkan ekspresi wajah yang suram, "Iya! Memang kamu ini, semakin tidak benar saja tingkahmu itu! Mengapa aku bisa memiliki anak yang tidak.berguna seperti kamu!"

Nyonya Besar Sheng melotot kepada Sheng Tianci. "Lihatlah! Anak ini sudah sebesar ini dan kamu baru membawa pulang ke rumah sekarang? Apa kamu manusia? Setiap hari tidak melakukan apa pun, hanya bisa membuat orang marah saja!"

Sheng Tianci tertegun, ia tahu orang tuanya telah salah paham. Jadi, ia pun segera menolehkan kepalanya kepada mereka dan ingin memberikan penjelasan.

"Papa, Mama, anak ini..."

Kata-kata Sheng Tianci belum selesai, tetapi ia sudah melihat tatapan ibunya terhadap Su Jiu yang begitu senang, kedua matanya terang seperti bintang. Ekspresi wajah ibunya itu bahagia sekali, bagaikan bunga yang mekar.

"Aduh, anak ini cantik sekali! Sini, sini, biarkan Nenek memeluk kamu!"

Kemudian, Nyonya Besar Sheng pun memukul kepala Sheng Tianci. "Dasar! Kalau punya anak perempuan, seharusnya kamu langsung membawanya pulang saat dia lahir! Kenapa kamu membiarkannya hidup di luar sana selama ini? Papa macam apa kamu ini?"

"Aku bahkan tidak tahu cucuku ini telah mengalami apa saja di luar sana dalam beberapa tahun terakhir. Dasar kamu ini!"

"..." Sheng Tianci kehilangan kata-kata.

"Sayangku, cucuku, ayo ikut dengan nenek sini. Wah, akhirnya kami bisa mengetahui keberadaanmu!"

Nyonya Besar Sheng tenggelam di dalam kebahagiaan itu dan tidak bisa keluar. Ia mengulurkan tangannya dan langsung memeluk Su Jiu dari sofa. Perempuan tua itu memeluknya dengan erat.

Melihat wajah Su Jiu yang putih dan halus dengan sepasang mata cantik yang bulat dan hitam membuat Nyonya Besar Sheng sangat gemas. Ia sungguh tidak bisa menahan diri dan memeluk gadis kecil itu dengan kuat, tidak ingin melepaskannya.

Kemudian, Nyonya Besar Sheng bertanya dengan penuh kasih sayang, "Sayang, siapa namamu? Berapa umurmu sekarang? Siapa Mamamu?"

Su Jiu tahu ibu Sheng Tianci itu telah salah paham dan mengira bahwa ia adalah anak Sheng Tianci. Maka, ia pun menjawab dengan sopan, "Selamat pagi Nenek, namaku Su Jiu... Papaku bernama Su Shengjing."

"Xiaojiu, ya? Hmm, kenapa kamu diberi nama seperti itu? Tianci, bagaimana caramu memilih nama untuk anak ini? Kenapa jelek sekali…" Nyonya Besar Sheng mengeluh, kemudian ia pun membuka lebar matanya lebar-lebar, "Tunggu... Sayang, tadi kamu bilang siapa nama Papamu?"

Su Jiu melihatnya dengan wajah polos, terus mengulang jawabannya, "Nenek, Papaku bernama Su Shengjing."

"Apa? Tianci, dia bukan anakmu?"

Sheng Tianci memegang kepalanya dengan tak berdaya. "Memang aku ini orang yang sedikit berandalan, tapi aku juga tahu batas dan tidak akan menghamili seorang wanita yang belum kunikahi. Apalagi sampai memiliki anak."

Mendengar jawabannya itu, Nyonya Besar Sheng malah lebih merendahkan Sheng Tianci, "Kamu memang sangat tidak berguna, bahkan lebih dari Su Shengjing! Dia juga berandalan, tetapi dia bisa memiliki anak perempuan secantik ini, bagaimana dengan kamu? Tidak ada gunanya!"

Sheng Tianci terdiam…

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.

Next chapter