webnovel

MUNAFIK (1)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Hati Sheng Zhiyan pun segera meleleh.

'Adik ini jauh lebih cantik dibandingkan dengan anak perempuan yang ada di TK. Selain itu, dia juga sangat patuh, berbeda dengan anak perempuan lainnya yang terkadang kadang suka galak. Aku sama sekali tidak mau bermain dengan mereka.'

Sheng Zhiyan mengangkat dagunya dengan angkuh. "Iya dong!"

Melihat suasana hati Sheng Zhiyan yang sepertinya sedang baik, pembantunya pun mengambil kesempatan itu dan berkata, "Tuan Kecil Zhiyan, ayo minum susu dulu agar nanti bisa bermain bersama adik."

Sheng Zhiyan segera menunjukkan ekspresi menolak. "Tidak mau! Susu rasanya tidak enak!"

Su Jiu mengedipkan matanya beberapa kali, kemudian berkata dengan lembut, "Kakak, Papaku bilang, minum susu bisa membuat kita tumbuh lebih tinggi. Anak yang mendengarkan perkataan orang tuanya adalah anak yang baik."

Sheng Zhiyan terdiam.

Pembantu itu pun langsung berkata sambil tersenyum, "Betul betul sekali. Tuan Kecil Zhiyan, kamu lihat, adik ini lebih kecil daripada kamu, tapi dia sudah tahu kalau minum susu itu baik. Sebagai kakak, kamu harus menjadi contoh yang baik."

Sheng Zhiyan tidak mau mengalah, ia melotot ke arah pembantu itu. Namun, ketika melihat Su Jiu sedang menatap ke arahnya, ia pun langsung merasa malu. Dengan wajah yang merona merah ia berkata, "Aku... Aku bisa menjadi contoh yang baik, kok!"

Su Jiu pun tersenyum kepada Sheng Zhiyan. "Kakak memang yang paling baik!"

Mendengar kata-kata Su Jiu, Sheng Zhiyan pun menjadi semakin malu. Seolah ingin membuktikan bahwa dirinya memang anak yang baik, ia pun langsung membalikkan badannya dan mengambil cangkir susu dari tangan pembantu itu.

"Gluk, gluk, gluk." Sheng Zhiyan meminum susu itu sampai habis.

Akhirnya, pembantu itu pun bisa menghelakan napas lega. Ia pun semakin suka dengan Su Jiu.

"Tuan Muda Tianci, apakah anak ini adalah anak temanmu? Apa kamu sekarang sedang membantunya menjaga anak?" tanya pembantu itu.

Sheng Tianci menganggukkan kepalanya, "Hmm. Tolong buatkan susu untuknya juga, ya. Lalu, minta orang dapur untuk membuatkan makanan ringan yang cocok untuk anak kecil."

Pembantu itu merasa sangat terkejut. 'Tuan Muda Tianci yang setiap hari hanya tahu bermain saja ini sekarang bisa juga memberikan perhatian seperti itu. Sepertinya, dia memiliki potensi menjadi seorang Papa yang baik.'

Sebelum pembantu itu pergi, ia pun melirik lagi ke arah Su Jiu. 'Wah, malaikat dari mana ini? Orang tuanya pasti beruntung sekali!"

Su Jiu berjalan menuju ruang tamu. Ia tidak lari-lari, melainkan duduk di atas sofa sambil mengamati interior rumah itu.

"Kakak, rumahmu besar sekali, cantik sekali!"

Sheng Zhiyan pun menjadi sombong, "Tentu saja! Apakah rumahmu tidak besar, tidak cantik?"

Bulu mata Su Jiu menurun ke bawah. Dengan wajah yang tampak sedikit lesu dan sedikit sedih, gadis kecil itu menggelengkan kepala

"Rumahku sangat kecil dan kotor, Papa tidak punya uang untuk beli rumah besar. Kakak, kamu tidak akan membenci Xiaojiu, 'kan? Kamu tetap mau bermain bersama Xiaojiu, 'kan?"

Su Jiu merasa dirinya seperti wanita munafik. Kata-katanya itu jelas-jelas adalah kata-kata yang munafik.

Namun, demi masa depan Su Shengjing dan dirinya sendiri, Su Jiu harus mengumpulkan segala sesuatu yang bisa dijadikan sebagai kekuatan.

'Menjadi teman itu lebih bagus daripada menjadi musuh, 'kan?'

Su Jiu pun menampilkan ekspresi yang tampak grogi dan berhati-hati, kedua mata besarnya diselimuti air, membuat dirinya tampak begitu menyedihkan.

Melihat ekspresi Su Jiu yang seperti itu, rasa kepedulian Sheng Zhiyan pun meningkat. Anak laki-laki itu segera menjawab dengan lapang dada, "Tidak, dong! Xiaojiu, nanti kamu tinggal di rumahku saja! Di rumahku ada banyak kamar, tinggal pilih saja kamar mana yang kamu suka!"

Sheng Tianci yang sedang duduk di samping Su Jiu dan sibuk mengelus-ngelus rambut halus gadis kecil itu pun berkata kepada Sheng Zhiyan, "Kalau kamu bisa membujuk Xiaojiu untuk tinggal di rumah kita, Paman akan memberikan apa pun yang kamu mau. Semuanya aku belikan!"

Su Jiu menggelengkan kepalanya. "Tidak bisa, Paman. Ini adalah rumahmu, aku tidak bisa tinggal di sini. Papa juga sudah bilang, aku tidak boleh merepotkanmu."

Sheng Tianci pun terdiam.

'Dasar malaikat kecil ini!'

Pada saat yang bersamaan, pembantu pun muncul dengan segelas susu dan menyerahkannya kepada Su Jiu. Gadis kecil itu menerimanya dengan dua tangan, lalu mengucapkan terima kasih kepada pembantu itu sambil tersenyum manis.

Saat melihat senyuman Su Jiu itu, hati Sheng Zhiyan pun berdebar keras, telinganya menjadi merah.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.

Next chapter