88 malam bulan madu

Dev menggendong tubuh Keano hingga membuat anak tersebut tertidur di pelukan nya,

aku tersenyum tipis dan mencium pucuk kepala saat Dev merebahkan tubuh kecil nya di atas kasur.

" putra mu tampan, aku tidak bisa berhenti memikirkan nya" ujar Dev sambil membelai rambut coklat Keano dan tersenyum halus menatap nya,

Dev menyukai bola matanya serta bulu mata lentik anak tersebut,

aku memeluk bahu nya yang sedang duduk di kasur sambil menatap kearah Keano yang menggeliat dan mengubah posisi tidur nya,

Dev berdiri dan menatap ku dengan sedikit menyeringai, aku pun mengerutkan kening ku dan menatap nya penuh tanda tanya.

" kenapa?" tanya ku heran

Dev memeluk pinggang ku dan tertawa, pria itu menggigit kecil cuping telinga ku

" kau tidak meminum obat kontrasepsi kan?" tanya nya

aku menggeleng, sejak sebulan ini aku memang tidak meminum obat kontrasepsi karena permintaan Dev,

dia ingin memiliki seorang anak dari ku dan itu adalah keinginan nya.