webnovel

41.Pulang

Selama berapa hari berturut turut Erven selalu mengontrol perkembangan Esta, beberapa hari yang lalu juga Andrea dan Fely menemuinya untuk meminta tolong untuk membantu menyembuhkan mental Esta. Erven berusaha berbicara dengan Esta ,tapi gadis itu selalu diam dan menolak saat Erven berbicara lebih serius, Esta lebih tertutup dengan orang lain sekarang.

"Halo Esta Bagaimana sudah lebih baik?" tanya dokter Erven saat memeriksa Esta.

"Ya,lebih baik" jawab Esta cuek. Dokter Erven menghela napas.

"Apa ada keluhan?" tanya dokter Erven.

"Tidak, kapan saya bisa pulang?" tanya Esta.

"Kita tunggu hasil lab nya besok, kalau sudah normal kamu boleh pulang" jawab Dokter Erven.

"Terimakasih dok" jawab Nalyn yang berada disisi kiri Esta.

"Sama - sama, kalau kamu ingin cepat sembuh diminum obatnya ya, jangan dibuang" ucap dokter Erven menyindir Esta. saat sedang sendiri dikamar Esta selalu membuang obatnya, Erven tau apa yang dilakukan pasien nya itu jadi ia kerap memasukan obatnya di infusnya.

Esta yang berasa tersindir membuang muka. Dokter Erven keluar dari ruangan Esta.

"Ta nanti siang kamu ada pemeriksaan di dokter Sema ,kakak temenin ya, mama datengnya sore" ucap Nalyn.

"Aku sendiri aja kak, kakak tunggu sini aja" ucap Esta. Nalyn sudah sering menemaninya pemeriksaan.

"Oke ,kalo gitu nanti kakak anter sampai depan ruangan dokter Sema " ucap Nalyn.

"Ayo ke taman kak! " ajak Esta, Nalyn berjalan mengambil kursi roda yang diletakkan disebelah sofa.

Esta berjalan pelan menuju kursi roda. Mereka keluar ruangan menuju taman samping .

Selama di rumah sakit Nalyn rajin mengajak Esta ketaman sekedar untuk berjemur. Fely sering pergi kerumah sakit untuk mengantarkan makan malam , selama itu pula Esta tidak pernah mengajak bicara Fely. Fely paham dengan sikap Esta saat ini , ia terima dengan apa yang Esta lakukan padanya.

Beberapa hari lalu dokter Erven sering menggantikan Nalyn menemani Esta ketaman , hal itu ia lakukan semata-mata menjalankan amanah dari Andrea untuk membantu Esta menyembuhkan mentalnya, namun ia sekarang terjebak janjinya sendiri , Merasa nyaman berada didekat wanita itu membuat Erven sulit menjauh dari Esta. Ia sekarang cuek pada Esta agar dia bisa melupakan wanita itu, "mana mungkin Esta suka padanya " batin Erven sendiri mengatakan.

Erven tidak tahu bahwa Esta merasa kehilangan sikap Erven yang baik, manis dan penyabar selama ini ia rasakan. Erven Yang sekarang sangat dingin dan cuek, ucapan yang dilontarkan Erven untuknya selalu membuat hatinya sakit.

wanita sangat mudah merasa kehilangan karena seorang wanita dekat dengan seseorang menggunakan hati bukan hanya raganya saja, selalu ada rasa yang tertinggal dihari mereka membuat mereka merasa kehilangan orang itu.

****

Di Hotel

"Keano sayang, cepat makan dulu sarapanmu ,kita harus jemput Tante" ucap Fely memarahi Keano, Sedari tadi putranya itu terus berlarian kesana kemari , ia sangat kesusahan hanya untuk menyuapi satu sendok saja. Andrea bahkan sudah pasrah mengejar putranya yang sangat aktif.

"Ayo Kejar Ano Pa" Keano terus berlari memanggil Andrea untung mengejarnya lagi.

"Sayang papa capek, Ano makan dulu kasian mama" ucap Andrea yang masih mengatur napasnya.

Keano berlari kearah Fely dan memeluknya.

"Stop jangan lari lagi, mama gak pernah ya ngajarin Ano makan sambil lari-lari ,kalo makanannya keluar lagi gimana?, kalo jatuh gimana? bahaya , gak boleh kaya gitu" ucap Fely sambil menyuapi putranya itu.

"Iya ma, tidak lagi" jawab Keano yang sudah duduk disamping mamanya.

"Kita langsung Cek out? tanya Fely.

"kayaknya iya, Esta langsung dibawa polisi, mama papa juga, dan kita harus bicara dengan dokter Erven" jelas Andrea.

"Kita tarik laporannya aja gimana? aku kasihan sama Esta, kalo dia berusaha bunuh diri lagi gimana? perasaan mama ,papa juga pasti hancur" ucap Fely. Ia takut Esta akan berusaha mengakhiri hidupnya lagi, mengingat beberapa hari yang lalu Esta mengamuk ,beruntung dokter Erven bisa menenangkan Esta.

"Aku semakin takut kalo Esta bebas akan nyakitin kamu sama Keano sayang" jawab Andrea.

"Kita bisa bawa Esta ke psikiater , kalo di masih dipenjara ,kejiwaannya bisa makin keganggu , bakal lebih bahaya lagi sayang" ucap Esta ngeyel.

"Kita lanjutkan lagi, kita harus tanya dokter dulu, seberapa parah keadaan Esta" jawab Andrea pasrah .

"Sudah?" tanya Andrea pada Keano yang pindah duduk dipangkuan nya.

"Ya, ayo jemput Tante Pa" ucap Keano yang malah duduk dipangkuan Andrea.

"Ayo? kok masih duduk disini? turun dong" ucap Andrea pada putranya yang masih duduk santai dipangkuan nya.

"Gendong" ucap Keano dengan polosnya. Andrea berdiri sambil menggendong Keano , Fely datang membawa koper berisi beberapa pakaiannya , Andrea dan beberapa milik Keano.

Setelah meninggal hotel mereka langsung menuju rumah sakit tempat Esta dirawat. Dirumah sakit Mama Renita sedang membereskan barang barang Esta , Ada beberapa baju ganti Esta yang dibawakan Nalyn dari rumah. Hari ini mereka bekum bisa pulang kerumah,tapi pilang ke kantor polisi. Beberapa polisi sudah menunggu mereka didepan kamar ada juga yang didepan rumah sakit.

Esta duduk di atas bankarnya ,matanya memperhatikan mamanya yang tengah membereskan segala perlengkapan nya, barang barangnya. Saat sedang asik melamun Ada seseorang yang mengetuk pintu.

"Halo selamat pagi, Saya periksa dulu sebelum pulang ya" sapa dokter Erven, Esta hanya memalingkan wajah saat dokter Erven menatap nya.

"Berbaring dulu ya" minta dokter Erven pada Esta yang sedari tadi membuang muka sejak dia datang. Esta hanya menurut tanpa melihat wajah Erven.

dengan hati-hati dokter Erven memeriksa pasiennya itu.

"Sudah normal, saya harap kamu tidak masuk sini lagi dengan hal yang sama ya, semoga cepat pulih lukamu, jangan untuk kerja keras dulu ,agar lukanya cepat kering" jelas dokter Erven sedikit menyindir, Esta yang merasa tersindir hanya mencibir Erven sambil mengomat amitkan mulutnya.

"Baik dok, terimakasih dok sudah membantu kami selama disini, sudah merawat putri kami" ucap Renita pada dokter Erven.

"Sama-sama Bu, sudah kewajiban saya sebagai dokter" ucap Erven sopan. " Baik saya permisi, semoga selamat sampai tujuan nanti " ucap Erven berpamitan. Ia melihat Esta sebentar lalu keluar ruangan, saat didepan ruangan ia berpapasan dengan Andrea.

"Dok?' sapa Andrea menjabat tangan Erven.

"Baru datang pak?" tanya Erven.

"Jangan panggil pak, kita seumuran" ucap Andrea.

"Baiklah Ndre , sendiri? dimana istri dan gembul mu itu?" tanya Erven.

"Mampir kekantin, Keano minta es cream " jawab Andrea.

" Ada yang mau aku dan Fely bicarakan setelah mengantar Esta nanti, apa dokter sibuk?" tanya Andrea memastikan, takut mengganggu kegiatan dokter Erven.

"Tidak, datang saja keruangan ku" ucap dokter Erven.

" Oke nanti aku dan Fely kesana" ucap Andrea, tak lama kemudian Fely datang membawa beberapa kantong plastik ditangannya dan Satu Cup es cream ditangan Keano.

"Eh Gembul, Es cream mu terlalu besar nanti kamu tambah gembul Lo, buat om aja deh".

"Jangan ini punya Ano, kalo om dokter mau minta yang punya mama aja" ucap Keano cemberut, tidak ingin miliknya diminta Om dokter.

"Ya udah deh, enggak jadi om maunya punya Keano" ucap Erven pura-pura cemberut.

"Kasih dikit dong sayang om dokter nya, kan masih banyak" ucap Fely pada putranya yang tidak ingin berbagi es cream itu. Dengan berat hati Keano mengambil sesuap es cream diberikan pada om dokter.

"Aaa " Keano menyuapi Dokter Erven.

"Satu aja nanti abis" ucap Keano setelah menyuapi dokter Erven.

"oke, makasih sayangnya om, bye-bye" ucap Erven lalu berpamitan pada mereka.

revisi

Ela_Cdj_Putricreators' thoughts
Next chapter