34 34. Rujukan

Andrea kasihan melihat putranya meminta izin untuk tidur dengan mamanya, ia tahu selama ini Keano selalu tidur dengan Fely sebelum bertemu dengannya.

"Iya sayang, tapi jangan sampai membangunkan mama ya" setelah selesai makan dan meletakkan piringnya ditempat pencucian piring , Keano pergi kekamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci kaki lalu masuk kekamar mamanya.

"Sini, naiknya pelan pelan" panggil Andrea pelan pada Keano. Keano berjalan pelan-pelan menuju tempat Papanya duduk.

Andrea menidurkan Keano ditengah antara dirinya dan istrinya. Tak butuh waktu lama Keano sudah tertidur. Beberapa hari terakhir ini Keano tidak pernah tidur dengan mereka ,mungkin sekarang Ano kangen bareng mama papanya. Andrea mencium kening istri dan anaknya perlahan dan menarik selimut untuk menghangatkan mereka.

"Tidur yang nyenyak sayang" ucap Andrea pada istri dan putranya.

Pagi-pagi sekali Andrea mendapat telepon dari rumah sakit tempat Esta dirawat.

"Halo nak Andrea, maaf mengganggu" ucap orang di seberang telepon.

"Iya pak, apa ada masalah pagi - pagi telepon?" Tanya Andrea.

"Om mau minta bantuan ke nak Andrea, maaf jika merepotkan"

"Apa ada masalah disana pak?" Tanya Andrea menjauh dari kamar.

"Dokter meminta Esta untuk dirujuk kerumah sakit pusat karena alat medis dirumah sakit disini tidak lengkap, Esta harus Cuci darah untuk menghilangkan sisa racun di tubuhnya." jelas Alldric papa Esta.

"Setujui saja pak, Saya akan kerumah sakit nanti" ucap Andrea.

"Terimakasih nak" setelah menyelesaikan teleponnya Andrea kembali kekamar , Fely sudah bangun dari tidurnya.

"Siapa yang telepon sayang?" Tanya Fely.

"Om Alldric " Jawab Andrea.

"Apa yang terjadi, Esta baik-baik saja kan?" Tanya Fely khawatir.

"Dokter meminta agar Esta dirujuk kerumah sakit pusat karena alat medis disini kurang memadai , dan Aku meminta om Alldric menyetujuinya, nanti kita berangkat kerumah sakit sebelum Esta dipindahkan " jelas Andrea.

"Aku akan bersiap" Fely langsung bangun dan berjalan memasuki kamar mandi.

20 menit kemudian Fely keluar dengan pakaian yang akan ia pakai nanti ,berjalan menuju meja rias , merapihkan rambut nya, memoles sedikit wajahnya dengan bedak dan lipstik.

"Keano diajak apa enggak?" Tanya Andrea , Keano masih tertidur mangkanya ia tanya terlebih dulu pada Fely.

"Sepertinya diajak tidak masalah, kasihan kalau ditinggal terus, aku akan membangunkannya" ucap Fely berjalan kearah tempat tidur.

"Sayang bangun" Fely menggoyang kan tubuh putranya pelan. Keano menggeliat.

"Ano asih ngantuk ma" ucap Keano yang enggan membuka matanya.

"Mama sama papa mau jenguk tante Esta , Kenapa enggak mau ikut?" Tanya Fely , ia yakin putranya tidak akan menolak, Keano seperti penasaran dengan Esta namun Saya tidak pernah mau disentuh oleh putranya itu.

Ano langsung bangun setelah mendengar Fely mau mengajaknya bertemu Esta.

"Ano mau ikut" Keano berjalan memasuki kamar mandi diikuti Andrea.

"Aku kan memandikan Keano" ucap Andrea ketika melewati Fely.

"Baiklah aku akan membuatkan kopi dan susu untuk Keano " Fely berjalan keluar kamar, saat akan turun tangga ia berpaparan dengan kakek.

"Kok sudah rapih, mau kemana?" Tanya kakek.

"Mau kerumah sakit kek, Esta akan dipindahkan ke rumah sakit pusat kek, ada yang harus diurus dulu" jawab Fely .

"Fely duluan kek mau buat susu untuk Keano" Fely meninggalkan kakek yang akan naik keatas.

"Iya"

"Selamat pagi nek" Fely menyalami dan mencium nenek yang duduk di meja makan sambil meminum teh nya.

"Kok udah rapih?" tanya nenek.

"Mau kerumah sakit nek " Jawab Fely sambil membuat kopi untuk Andrea.

"Cucu nenek ikut?" tanya nenek lagi, nenek berniat akan mengajak cucunya jalan - jalan hari ini.

"Iya nek, Kayaknya Ano penasaran sama Esta, waktu ketemu dulu Saya gak mau dideketin Keano." jawab Fely.

"Bagaimana keadaan non Esta , non?" tanya bibi yang sedang masak.

"Esta harus dirujuk kerumah sakit pusat bi, mangkanya hari ini harus kerumah sakit , Saya masih dalam masa tahanan ,ada beberapa syarat sebelum membawa Esta" jelas Fely.

"Hati- hati non, bibi takut kejadian dulu terulang lagi" ucap bibi khawatir pada Fely.

"Bibi tenang saja, udah ada Andrea sekarang, Aku yakin Esta juga pasti akan segera sadar" jelas Fely. Ia tahu sebenarnya Esta itu orang baik hanya saja dendam masa lalu membuat dia seperti sekarang.

seperti pepatah mengatakan Orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti. Begitupun Esta sekarang. Ia merasa bahwa Fely telah merebut calon suaminya. Tapi kenyataannya Fely lebih dulu bertemu Andrea. Dan semua itu hanya masa lalu sekarang.

"Fely mau keatas dulu nek, bi" ucap Fely berjalan meninggalkan dapur sambil membawa nampan berisi susu dan kopi untuk Andrea.

"Non Fely itu baik banget ya nek, padahal non Esta udah jahat banget sama non Fely " ucap bibi pada nenek saat Fely sudah meninggalkan dapur.

"Didikan orang tua Fely seperti itu sejak Fely masih kecil bi" jelas nenek.

"Untung saja ada pak Hamdan sama buk Hamdan yang nolong Fely 2 tahun lalu ya nek, kalo enggak mungkin Non Fely enggak ada disini sekarang"

"Semua patut disyukuri sekarang bi, dulu nenek juga ditolong oleh keluarga Fely , itu balasan dari Allah" jawab nenek. sebelum bertemu dengan keluarga Fely ,hidup nenek sebatang kara, rumah gubuk ,setelah bertemu keluarga Fely hidupnya jauh lebih baik dan ia juga jadi memiliki keluarga.

"Sudah selesai bi?" tanya Nenek.

"Sudah Nek, Saya panggilan non Fely dan yang lain dulu" bibi naik keatas untuk memberitahu bahwa sarapan sudah siap.

Didalam kamar.

"Sayang udah selesai mandinya?" panggil Fely saat memasuki kamar, tidak ada orang dikamar dan masih terdengar demercih air dari kamar mandi.

"Sebentar lagi sayang" Jawab Andrea saat ada yang mengetuk pintu kamar mandi.

"Jangan lama - lama nanti masuk angin, Ano sayang susunya sudah dimeja" panggil Fely pada Keano yang sedang bercanda dengan papanya dikamar mandi.

Tak lama kemudian Keano keluar digendong oleh Andrea. Fely terdiam sesaat saat Andrea keluar hanya memakai handuk yang dililit dipinggang , perutnya yang sispack ,rambut basah ditambah lagi sedang menggendong Keano membuat otot lengannya terlihat.

"Iya aku ganteng, jangan diliatin terus , kan tiap hari udah lihat" goda Andrea pada Fely yang pipinya sudah bersemu merah.

"Ih apa an sih, siapa yang ngeliatin" elak Fely.

"Udah jangan bohong, mau pegang bilang aja" Andrea justru semakin menggoda Fely , Fely malu sangat pipinya kayak kepiting rebus jika disandingkan.

"Ano sini sama mama" Fely mengambil alih gendongan Keano.

"Aku juga mau digantiin baju lo sayang " ucap Andrea mesum.

"Dasar mesum, jangan nodai pikiran putraku dengan otakmu yang mesum itu tuan Andrea Abilio" balas ejek Fely pada Andrea.

"Baik nyonya Andrea Abilio" goda Andrea semakin tertawa .

"Ih suka banget sih bikin aku kesel" Kesal Fely, meninggal Andrea dikamar dan membawa Keano ke kamarnya .

avataravatar
Next chapter