32 32. Percobaan Bunuh Diri

"Mama tidak usah meminta maaf" Fely memeluk Renita.

"Mama sayang banget sama kamu ,tapi ego mengalahkan mama, semoga semua kembali eperti dulu" ucap Renita yang menangis di pelukan Fely.

"Apa Esta mau maafin Fely Ma?" tanya Fely edih, Faresta sudah sangak marah dan kecewa pada Fely.

"Mama akan bicara dengan nya nanti, tapi Mama pengen peluk cucu mama sekarang " minta Renita melihat Keano.

"Keano sayang?" panggil Fely,Keano mendekat pada Fely.

"Ini nenek, nenek mau peluk Keano boleh?" tanya Fely. Tanpa menjawab Kenao langsung memeluk Renita.

"Nenek, Ano sayang nenek" ucap Keano memeluk Renita yang menangis.

"Makasih sayang, nenek sayang Keano "

" Ini kakek, Ano boleh peluk kakek juga" ucap Renita memperkenalkan suaminya pada cucunya itu, Keano bergantian memeluk kakeknya.

"Cucu kakek kok ganteng banget sih,kayak kakek dulu" ucap kakek membuat Keano tersenyum.

"Kan Ano anaknya papa, papa kan ganteng jadi Ano Ganteng" jawab Keano dengan bangga, ia memiliki papa yang sanbar tampan dan mama yang cantik dan manis, jadi tak heran kalau Keano memiliki wajah bak dewa. Sejak lahir banyak yang memuji ketampanan pangeran cilik itu, Keano juga anak yang aktif, tidak cengeng.

"Iya dong papa gitu" Bangga Andrea pada dirinya sendiri saat putranya Keano memujinya didepan Alldric.

"Ma, Aku ingin bicara dengan Esta" minta Felu pada Renita, setelah itu Renita meminta tolong pada Polisi agar membawa Esta kemari.

Seorang polwan datang ke sel tempat Esta ditahan , Saat sampai disana ia melihat Esta sedang tidur menghadap ketembok.

"Nona Esta, ibuku ingin bica denganmu" Panggil polwan tersebut membuka pintu sel dengan kunci yang ia bawa. Namun ia tidak mendapat jawaban dari Esta. Apa mungkin tahanan itu benar benar sedang nyenyak tidur sampai - sampai dipanggilpun tidak bangun.

"Nona?" panggil polwan itu sekali lagi sambil terus berjalan mendekati tempat Esta tidur.

"Nona, ibu anda ingin bicara dengan nona" panggil polwan itu sekali lagi sambil kembalikan tubuh Esta, betapa terkejutnya ia saat mendapati mulut Esta berbusa, lengannya penuh dengan darah segar.

"Tolonggg, pak tolongg" Teriak polwan tersebut, satu persatu polisi yang berjaga tidak jauh dari tempat tersebut berdatangan, mematikan apa yang terjadi.

"Kenapa ini buk? kita bawa kerumah sakit sekarang " ucap salah satu polisi.

"Saya tidak tau pak, tadi saya kita tidur, Saat dibalik sudah berbusa dan penuh darah" jelas polwan itu.

Diruang jenguk Fely mendengar seorang berteriak meminta tolong dari arah dalam kantor.

"tolongggg ,pak tolonggg" terdengar minta tolong oleh Fely dari arah dalam.

"Ada yang berteriak minta tolong, ada apa ini "ucap Fely kaget, para polisi dari luar langsung masuk kedalam memeriksa keadaaan didalam. Andrea juga langsung menggendong Keano takut hal berbahaya terjadi didalam.

"Kita lihat kedalam"ucap Alldric langsung berlari kearah sumber teriakan.

Fely ,Renta dan Andrea mengikitu Alldric berlari kedalam. Keano memeluk Andrea dalam gendongan. Saat sampai ditempat sudah banyak polisi yang berkerumun disalah satu sel.

"Esta" reflek Renita saat mengitahui bahwa itu adalah tempat Esta ditahan. Renita langsung menerobos masuk kedalam sel, beberapa polisi sudah mengangkat tubuh Esta menuju rumah sakit polri. Mulut yang masih mengeluarkan busa dan darah terus menetes.

Renita menutuh mulutnya menahan tangis, ia tak percaya jika putrinya akan melakukan hal seperti ini, ia tahu bahwa putrinya buka tipe orang yang mudah menyerah menerima kenyataan. Tubuhnya seakan lemas seketika. untung saja sebelum ia terduduk di lantai Alldric segera memapah istrinya.

Andrea yang melihat kejadiian itu tidak percaya ,orang yang selama ini ia anggap kuat berusaha melenyapkan diri.

"Ma, Andrea akan izin kepolisi, kita kerumah sakit sekarang" ucap Andrea pada Renita.

"Mama minta tolong sama kamu nak, Ayo kerumah sakit" jawab Renita sambil menangis, Fely memeluk Renita.

"Pak, saya meminta izin untuk membawa papa dan mama Esta kerumah sakit, mereka tidak akan kabur, saya berjanji" ucap Andrea pada polisi.

"Baik pak Andrea, nanti akan ada beberapa polisi berjaga juga disana" polisi itu mengizinkan. Setelah itu ia langsung menuji rumah sakit bersama Alldric ,Renita ,Fely dan Keano.

"Kenapa putri kita melakukan itu pa, huhu" tangis Renita tak berhenti sejak dari kantor polisi, mereka sudah berada didalam mobil menuju rumah sakit Polri.

"Saya pasti baik- baik saja bu, kita berdoa saja" Alldric menenangkan istrinya, ia juga tidak menyangka bahwa putri mereka akan melakukan hal nekat. Ia tidak pernah mengajarkan kepada anak - anak mereka sikap mudah menyerah seperti yang dilakukan putrinya sekarang.

Tak lama kemudian mereka sampai dirumah sakit, Fely menanyakan kepada resepsionis ruangan Fely. suster itu mengatakan bahwa Esta sedang ditangani di ruang UGD.

"Ibu Esta ada diruang UGD bu" jawab suster itu ramah.

Mereka langsung berjalan menuju ruang UGD yang letaknya diujung kanan rumah sakit. Ada beberapa polisi yang menjaga sekaligus menunggu kabar keadaan Esta.

"Bagaimana Putri saya pak?" tanya Renita yang terus menangis. Ia takut terjadi hal yang fatal pada putrinya, Renita merasa sangat bersalah pada putrinya sudah memanjakanku selama ini.

"Tenang Bu , dokter sedang berusaha menangani Esta didalam" jawab salah satu polisi yang berjaga disana

"Mama takut sayang" ucap Renita yang tak berhenti menangis pada Fely.

"Mama tenang dulu" Fely mendudukan Renita diruang tunggu.

Tak lama kemudian dokter keluar dari UGD.

"Keluarga pasien?" tanya dokter itu yang masih lengkap dengan seragam operasinya.

"Kami sok, bagaimana anak saya?" tanya Alldric.

"kami sudah berhasil mengeluarkan racun yang ada pada tubuhnya dan sekarang pasien kekurangan banyak darah, golongan darah pasien A+ , stok darah A+ dirumah sakit ini sedang kosong, jadi tolong segera dicarikan. petugas PMII juga sudah kami hubungi" jelas dokter itu.

"Darah saya A+ , ambil saja darah saya dok " ucap Fely pada dokter itu ,tapi andrea langsung melarang.

"Sayang,kamu masih proses pemulihan,aku tidak mau kamu kenapa kenapa , lebih baik kita tunggu petugas PMII membawakan darah kesini"tolak Andrea pada keinginan Fely.

"Kurang berapa kantong dok?" tanya Renita.

"3 kantung bu"

"Ambil darah saja dok"

"Baik,kita periksa dulu kesehatan ibu, jika lolos kita akan melakukan transfusi darah" jelas dokter itu membawa Renita masuk kedalam ruangan .

"Sayang tolong izin in aku ya, Esta itu saudaraku, dia butuh bantuanku" mohon Fely pada Andrea, mereka sekarang beda sedikit jauh dari Alldric, Fely takut akan menyinggung Alldric.

"Pikirkan kesehatan juga sayang, masa pemulihan masih lama, bahkan kamu sering mengeluh pusing, aku hanya ingin kamu baik baik aja" Andrea menggenggam tangan Fely.

"Sekali ini aja, Aku janji bakal jaga diri, Aku mohon " mohon Fely lagi menggenggam semakin erat tangan Andrea.

"Kita tunggu mama keluar"jawab Alldric. Mereka kembali ketempat Alldric menunggu.

avataravatar
Next chapter