20 20.Awal bertemu Baby Keano

"Sayang pelan-pelan aja jalannya,nanti jatuh sayang" ucap seorang ibu muda yang sedang menemani anaknya belajar berjalan. Ya ibu muda itu adalah Kei.

"Eh Ano sudah bisa jalan ya mbak Kei?" tanya ibu-ibu yang baru sampai di warung nya.

"Iya buk, tapi kadang masing jatuh, mau beli apa buk?"tanya Kei menghampiri ibu itu dan menggendong Keano.

"Nasi uduk nya 3, pecel nya 2 ya mbak Kei" "saya nasi urap 4 nduk" "saya nasi jagungnya 4" ucap ibu ibu lainnya.

"Baik ibu-ibu ,duduk dulu buk"

"Mau ulap ma" ucap Keano.

"Ano mau urap?" tanya Kei dan Ano mengangguk.

"Ini urapnya,makan yang banyak ya sayang" Kei memberikan nasi putih dan Urap di piring Keano. Ano paling suka makan sayuran,setiap kali Kei memasak sayuran Ano jadi yang pertama memakannya.

"Ini ibu-ibu pesanannya, terimakasih ibu" Kei memberikan pesanan ibu-ibu.

"Makasih juga mbak Kei, Besok saya beli lagi, anak saya suka nasi jagung buatan mbak Kei" ucap salah satu ibu-ibu.

"Iya buk, terimakasih"

Tidak berapa lama 3 mobil mewah mamasuki jalan desa.

"Wah ada mobil bagus masuk desa, siapa ya mereka" ucap ibu tetangga Kei.

"Iya ya buk, siapa orang kota yang mau masuk desa kayak disini, apa lagi mobilnya bagus" ucap Kei.

"Kayaknya mau tempat pak RT dulu ya mbak?" tanya ibu-ibu itu.

"Iya buk, belok kesana soalnya"

"Mam, obilnya aus ya" ucap Ano menunjuk mobil mewah yang melewati mereka barusan.

"Iya ya sayang, besok kalo Ano udah gede Ano beli mobil kayak gitu ya" ucap Kei. Ano tertawa.

"Becok Ano mau beli obil yang banyakk" ucap Ano senang.

"Assalamualaikum,cucu nenek" salam nenek yang baru pulang dari kebun bersama kakek.

"Waalaikumsalam" jawab Ano berdiri dari duduknya dan berjalan kearah nenek sedikit berlari.

"Hati-hati sayang ,nanti jatuh" ucap nenek.

"Hehehe, Ano kangen nenek" Ano memeluk nenek.

"Ano enggak kangen kakek" ucap kakek dari belakang nenek.

"Kangen dong"

"Assalamualaikum pak Sand" salam pak Dahlan , sekretaris pak RT.

"Waalaikumsalam pak Dahlan, ada apa ya pak?" tanya pak Hamdan.

"Jadi begini pak, kayak yang saya bicarakan kemarin, ada perusahaan yang mau membuka proyek didesa kita, bisa bapak sama ibu kerumah pak RT, ada yang ingin mereka sampaikan" ucap pak Dahlan.

"Oiya, sudah sampai ya mereka"

"Sebentar, saya ganti baju dulu, baru pulang dari kebun tadi" ucap pak Sand/ kakek Sand

"Nek, Ano au itut nenek" ucap Ano.

"Tapi sayang di rumah pak RT ada tamu, anak kecil enggak boleh ikut, Ano dirumah aja temenin mama ya" ucap Kei.

"Huhuhuhu, Ano au ikut" Ano menangis, Kei tidak tega melihat Ano menangis , tapi disana pasti ramai, Kei takut terjadi hal buruk pada anaknya.

"Sudah ,Ano jangan nangis, ayok ikut nenek, tapi Ano jangan nakal ya disana" ucap nenek menggendong Ano.

"Memangnya tidak pa-pa buk ,Ano ikut? Nanti ibu repot ,kan disana banyak tamu" tanya Kei.

"Udah gak pa-pa, Ano kan anak yang baik ya, enggak nakal" Ano tersenyum girang.

"Ye, Ano itut nenek"

"Hati-hati ya buk, Ano jangan nakal ya disana" teriak Kei pada Ano yang sudah berlari mendahului nenek dan kakeknya.

Dirumah pak RT

Bugh

"Aduh, maap ya paman ,Ano endak engaja" ucap Ano meminta maaf karena tidak sengaja menabrak paman itu.

"Paman juga minta maaf ya, Pama enggak liat adik tadi, siapa nama adik?" tanya paman itu.

"Atu Ano" jawab Ano salaman sama paman itu.

"Hai Ano, paman namanya Andrea, Ano sama siapa kesini?" tanya Andrea.

"Ano ama nenek ,ama kakek" tunjuk Ano pada sepasang parubaya yang berjalan kearah mereka.

"Aduh Ano, kan nenek udah bilang jangan lari lari, nanti jatuh" ucap nenek kawatir.

"Maaf ya nak, Ano mulai lari-larian" ucap kakek.

"Iya pak enggak pa-pa, namanya juga anak kecil"

"Ano, tunggu disini ya, nenek sama kakek masuk dulu, Ano mainan disini" ucap kakek dan Ano menurut.

15 menit kemudian , Andrea mendapat telepon dari kantor, Andrea keluar menerima telepon.

Saat akan masuk rumah lagi, ia melihat anak kecil yang tidak sengaja menabraknya tadi. Andrea mendatangi anak itu.

"Halo, kok duduk disini?" tanya Andrea.

"Eh paman, Ano baru celesai ain, ata mama Ano endak oleh ain ama-ama, nanti kecapean" ucap Ano sambil mengayum ayunkan kakinya.

"Kenapa Ano enggak mainan sama temen-temen Ano?" tany andrea.

"Emen Ano endak ada yang umahnya dicini" ucap Ano.

"Ano enggak pulang?"

"Anti cama nenek, mama diwarung pasti rame, Ano bocen"

"Mama Ano jualan?" tanya Andrea dan Ano mengangguk.

"Paman, arus cobain macakan mama, enak anget, Ano cuka nasi urap bitinan mama"

"Ok deh,besok om beli tempat mamanya Ano ya" Ano tersenyum senang.

_________

"Woy Ndre lo mau ikut cari makan gak, laper ni gue" ajak teman Andrea yang juga ikut dengannya kedesa.

"Gak lah, malam gini apa ada warung buka" tolak andrea.

"Kata pak RT sih ada, masakannya enak katanya" jawab vano teman Andrea.

"Gak lah, lo aja" tolak Andrea.

"Ya udah terserah lo, mau titip sesuatu?" tanya Vano.

"Gue pengen nasi jagung sama urap, kalo ada" pesan Andrea.

"Ok" Vano pergi meninggalkan Andrea dengan beberapa teman kerjanya.

Skip warung Kei.

"Mbak masih ada apa aja?"tanya Vano yang sudah sampai diwarung.

"Ada nasi uduk , pecel, nasi jagung, urap mas" jawab Kei.

"Saya mau nasi jagung sama urap ya mbak" "saya pecel mbk" pesan Mereka.

"Baik, silakan ditunggu"

"Mama, Ano mau tidur sama mama" Ano berlari memeluk Kei, ia tidak mau di tidur kan sama neneknya.

"Tidur sama nenek ya sayang, mama ada orang beli" bujuk Kei ,namun Ano malah menangis.

"Endak mau" Ano semakin mempererat pelukannya di kaki Kei.

"Hey adek, kok nangis, mama lagi jualin om nasi, kalo om kelaparan gimana nanti" hibur Vano. Ano sudah tidak menangis tapi terus memeluk kaki mamanya sambil memperhatikan orang yang mengajaknya bicara.

"Ano ayo tidur sama nenek" panggil nenek keluar dari dalam.

"Loh, buk Hamdan " sapa Vano dan temannya.

"Eh iya, aden tamu dari kota tadi kan?"tanya nenek.

"Iya bu, jadi Ano itu cucu ibu" ucap Vano.

"Iya,Ano cucu saya, aden kok disini?" tanya nenek.

"Iya bu, kata pak RT ada warung makan enak , saya lapar jadi cari makan" ucap Vano.

"Oalah iya, silakan dinikmati, maaf warungnya kecil"

"Iya buk enggk apa" jawab Vano dan yang lain sopan.

"Ini sialakan dinikmati" ucap Kei memberikan 2 piring berisi pesanan mereka.

"Terimakasih ,oiya saya pesan 1 dibungkus nasi jagung sama urap ya mbak" pesan Vano lagi.

"Iya mas"

Setelah Kei selesai membungkus kan pesanan Vano, ia segera menggendong Ano untuk menidurkannya.

"Ayo Ano tidur, sudah malam" Kei membawa Ano masuk ke kamar nya.

Di dalam kamar Ano belum juga memejamkan matanya.

"Sayang kanapa belum tidur?" tanya Kei.

"Ma, adi di umah pak RT ,Ano tetemu paman anteng anget, atanya aman au beli di walung mama"cerita Ano.

"Ma, papa tenapa endak ulang-ulang, Ano angen papa" tanya Ano, Kei sedih anaknya tidak dapat bertemu papanya, bahkan ia sendiri tidak ingat ia sudah menikah atau belum, siapa ayah Ano, ia lupa semuanya, setiap kali berusaha mengingatnya, yang ada kepalanya sangat sakit.

"Ano sabar ya sayang, papa kan kerja buat Ano" ucap Kei berbohong.

Setelah Ano tidur, Kei menuju warungnya untuk membereskan warung, karena hari semakin larut.

"Ano sudah tidur mbak?" tanya Vano yang masih ada disana.

"Eh,sudah mas" jawab Kei dengan senyuman.

'Manis' batin Vano.

"Berapa mbak totalnya" tanya Vano karena sudah larut malan.

"35 ribu aja mas" jawab Kei.

""Ini mbak,makasih, masakan mbak enak" puji Vano.

Vano pulang dari warung tidak lupa mebawakan pesanan Andrea.

avataravatar
Next chapter