18 18.Diculik dan Dibuang

Pukul 19.00

Andrea dan kakek pulang dari kantor. Ia melihat nenek sedang duduk diruang keluarga sendiri.

"Malam nek, kok sendiri nek, dimana Fely?" tanya Andrea, sedangkan nenek malah bingung.

"Loh, bukannya Fely kekantormu?" tanya nenek balik.

"Enggk tu nek, emang Fely pergi?" tanya Andrea.

"Fely pergi dari jam 10 pagi, katanya sebentar, nenek kira langsung nyusul kamu kekantor" jelas nenek.

"Pergi sendiri nek? Apa dia bilang mau kemana?" tany Andrea.

"Kamu cari Fely sekarang nak, tapi dia pucat ,nenek khawatir sekarang" ucap nenek.

"Pucat?, Andrea cari Fely dulu nek, kek" Andrea pergi mencari istrinya.

Didalam mobil ia sangat bingung, ia menanyakan Fely keteman teman dekat istrinya itu tapi tidak ada yang tau dimana Fely. Sampai tidak sengaja Andrea bertemu salah satu pegawai rumah sakit.

"Loh pak Andrea ,anda kenapa disini?" tanya orang itu.

"Sinta, aku cari Fely" jawab Andrea.

"Mbak Fely? Apa dari tadi belum pulang pak?" tanya sinta.

"Dari tadi? Tadi kamu liat Fely ,sin " tanya Andrea memastikan.

"Iya pak, tadi mbak Fely datang kerumah sakit menemui dokter gibran, tapi saya tidak tau mbak Fely pulang jam berapa, karena saya sudah ganti sif" jelas Sinta.

"Makasih ya sin" Andrea langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat Gibran bekerja.

Saat mau masuk rumas sakit ia berpapasan dengan Gibran.

"Ka, Ndre" ucap mereka bersamaan.

"Ka, Fely tadi kesini?" Tanya Andrea.

"Iya, tadi kesini" Jawab Gibran, ia sengaja tidak memberi tahu Andrea. Mungkin saja Fely ingin memberi kejutan pada Andrea, Batin Gibran.

"Sekaram masih disini kan?" tanya Andrea.

"Enggk lah, udah pulang dari tadi, kenapa kamu?" tanya Gibran.

"Kaka yakin?" tanya Andrea lagi.

"Sangat yakin, tadi dia buru-buru pulang , udah dari jam 11" ucap Gibran yakin.

"Sampai sekarang belum pulang kak"

"Kamu udah telepon?" tanya Gibran.

"Gak aktif, GPS nya juga mati" Andrea frustasi.

"Kita cari sekarang" ucap Gibran, ia berjalan keparkiran mengambil mobilnya, namun saat sampai didepan mobilnya. Ia melihat 1 mobil yang sangat familiar terparkir disebelah mobilnya.

"Kayak kenal mobilnya" ucap Gibran mendekati mobil familiar itu , ada kunci mobil yang tergantung di pintu mobil, ia mengambilnya.

"Felysia" Gibran membaca tulisan yang ada dikunci tersebut.

"Ini mobil Fely" ucao Andrea , ia mengintip kedalam mobil tapi kosong.

"Andrea cepat sini" Gibran langsung memanggil Andrea.

"Kak"

"Ini mobil Fely, tapi Fely gak ada" ucap Gibran. Andrea membuka mobil istrinya namun kosong, seperti yang dibilang Gibran.

Andrea mengelilingi mobil Fely dan menemukan sebuah sapu tangan didekat pintu mobil Fely. Ia mengambilnya dan mencium aromanya. Bau bius.

"Sial, ini bius, siapa yang berani melakukan ini" ucap Andrea marah. Gibran mengambil sapu tangan yang dipegang Andrea dan mencium aromanya.

"Lacak dia, suruh semua orang mu untuk mencari Fely" ucap Gibran. Setelah itu ia menelepon sesorang.

Ditempat lain

Sebuah mobil sedang membawa seorang perempuan dengan kondisi pingsan dan tangan terikat. Ya petempuan itu adalah Fely, ia pingsan karena pengaruh obat bius. Entah kemana orang-orang ini akan membawa Fely, siapa mereka sebenarnya , kenapa ia menculik Fely? Tidak ada yang tau jawabannya.

"Argh" Fely sadar, ia sulit mereangkan tangannya, ia terkejut saat mebuka mata ,ia berada didalam sebuah mobil yang sedang melaju, banyak orang memakai penutup muka, sehingga ia tidak bisa melihat mereka.

"Kapan siapa , kenapa kalian menculikku?" ucap Fely ketakutan.

"Sudah diam, jangan banyak omong, tuan kami tidak suka kehadiranmu" jawab salah satu dati mereka.

"Siapa tuanmu, tolong jangan bunuh aku" Fely memberontak.

"Jangan berisik, kami tidak akan membunuhmu, kami hanya akan menyiksamu, hahaha" salah satu dari mereka menjawab. Mobil yang mereka tumpangi berhenti disebuah rumah kosong ditengah hutan. Mereka menarik paksa Fely untuk keluar.

"Cepat keluar" bentak mereka.

"Aku enggk mau, lepasin aku ,aku mau keluar" Fely terus memberontak, namun mereka tetap menyeret Fely keluar dari mobil ,lalu membawa Fely masuk kedalam rumah, ralat lebih tepatnya itu disebut gudang. Mereka mengikat tubuh Fely pada sebuah tiang disana, mencambuk, menampar, menjambak, semua mereka lakukan untuk menyiksa Fely. Fely berusaha menahan rasa sakitnya, ia teringat bahwa ia tidak sendiri, ada sebuah nyawa diperutnya.

"Sayang kamu bertahan ya, maafin mama belum bisa nolong kamu" ucap Fely dalam hati pada bayi dalam kandungannya lalu ia tidak sadarkan diri . orang-orang itu terus memukulinya, ia sudah tidak kuat menahan sakit.

Sedangkan mereka merasa senang berhasil menyiksa mangsanya itu, sekarang saat mereka membuang gadis itu. Mereka membawa Fely masuk kelam mobil membawanya semakin masuk kedalam hutan, mobil itu berhenti dipinggir jalan yang sebelahnya terdapat jurang, mereka membawa Fely dan mereka lemparkan kedalam jurang.

"Tugas kita selesai, ayo cepat pergi" ucap salah satunya.Mereka meninggalkan Fely setelah membuangnya.

_______šŸƒ_______

Pukul 17.00 ada sepasang kakek dan nenek sedang mencari kayu dihutan.

"Susah nya buk sekarang cari kayu dihutan, tidak ada ranting-ranting kering lagi ya" ucap sang kakek, mereka hidup hanya mengandalkan hasil penjual kayu bakar dan jamur yang mereka dapat dihutan.

"Iya mau gimana lagi pak, ibu mau cari jamur disebelah sana dulu" nenek meningalkan kakek.

Saat sedang mengumpulkan jamur nenek tidak sengaja melihat sebuah tangan tertutup dedaunan , ia membukanya. Nenek itu terkejut mendapati seorang gadis cantik tergeletak disana.

"Pak, cepat kesini" nenek memanggil kakek.

"Ada apa sih buk teriak-teriak" kakek mendatangi nenek.

"Liat pak, ada gadis cantik disini, pasti dia jatuh dari atas pak" ucap sang nenek "coba bapak cek, masih bernafas tidak" saran nenek, bapak langsung mengecek nya.

"Alhamdulilah masih hidup bu, kita bawa pulang aja bu, keadaannya parah begini bu" saran kakek dan diangguki oleh nenek

Kakek dan nenek itu memapah tubuh Fely dan membawanya pulang kerumah mereka. Menidurkannya dikasur.

"Ibu gantikan dia baju dulu pak, biar enggk kedinginan" ucap nenek, kakek pun keluar dari kamar.

Nenek membersihkan badan Fely, menggantikan dia baju dan mengobati lukanya. Nenek adalah tukang urut disana jadi nenek mempunyai ramuan ramuan khusus untuk luka atau keseleo. Saat membersihkan kaki Fely nenek terkejut karena terdapat noda darah mengalir disana.

"Darah, apa gadis ini hamil?" nenek bertanya-tanya, ia memeriksa perut Fely sedikit memijatnya, dan benar nenek menemukan letak janin itu.

"Janinnya masih sangat muda, untung saja masih selamat, siapa sebenarnya gadis ini kenapa bisa jatuh kejurang" nenek berkata sendiri. Nenek kembali mengatur letak janin itu sebenarnya didalam perut ibunya. Janinnya sedikit tergeset dari tempatnya.

"Cepat sadar ya nak" ucap nenek keluar meninggalkan Fely yang masih tidak sadarkan diri.

"Gimana buk, keadaannya?" tanya kakek.

"Dia sedang mengandung, kita kira baru 1 mingguan, untung saja janinnya selamat" ucap nenek, kakek lega mendengarnya.

"Kita harus mencari tahu keluarganya buk, mereka pasti mencarinya" ucap kakek.

"Iya pak, tapi ibu tidak menemukan tanda pengenal , atau apapun tentangnya pak" ucap nenek.

"Nanti kita tanyakan. Saat dia sadar saja buk" saran kakek.

avataravatar
Next chapter