Ibnu Saud pucat. Baru saja jadian sudah putus.
"Lima...empat ...tiga...
dua...!"
'Ibumu!"
"APA?!"
Gantian nona Ri-eN yang pucat.
"Tidak...tidak...tidak! Untuk apa ibuku melakukan hal itu?" Nona Ri-eN menolak percaya. Ibunya tidak ada alasan melakukan itu.
"Nona Ri-eN...ibumu pasti punya alasan. Aku tidak berani bertanya.Bukan Kapasitas ku bertanya begitu!" Ibnu Saud berkata dengan wajah bersungguh-sungguh.
Dia tidak bohong.
"Tidak mungkin...Kamu berbohong! Ibuku tidak mungkin melakukan itu. Kamu di perintah kakek atau Yudisthira. Ibuku jadi tumbal!"
"Nona Ri-eN...bukan begitu...kamu salah...!"
"Cukup!" Nona Ri-eN membentak. Ibnu Saud kaget. Nona Ri-eN berdiri, berjalan keluar Cafe internet. Kencan mereka batal.
Ibnu Saud melongo sesaat, dia berdiri, meletakkan uang di meja kopi yang mereka minum, dia berlari menyusul nona Ri-eN.
"RN...tunggu!"
Nona Ri-eN berjalan cepat, menundukkan wajah, menghindari tatapan semua orang
Support your favorite authors and translators in webnovel.com