webnovel

Malaikat Pencabut Nyawa

"Jadi dia ada di kota ini? tapi mengapa dia tidak pernah menemui kita. Sombong sekali dia!"

"Ridwan... hubungi humas apartemen ini, bilang kita ini paman dan bibi pemilik apartemen ini! Bilang pada mereka, jangan tagih biaya perawatan apartemen ini lagi.

Hah. Kita terjebak di sini. Frans Winata pembohong besar. Dia tidak membayar cicilan apartemen ini. Dasar sial!"

"Dengar ya Ridwan, aku pikir itu orangnya nggak benar, selingkuh, merebut suami orang, punya anak di luar nikah dan pernah di penjara. Pantas saja di cerai sama Frans!"

Paman Ridwan geleng-geleng kepala. . Dia malas ribut dengan istrinya. Zulfa kalau ngomong tidak pakai otak. Dia cuma bisa diam kalau ada duit. Dia terbiasa tinggal di kampung, di dekat sawah, di kaki gunung. Kalau marah dia akan berteriak-teriak sehingga pihak keamanan apartemen mendatangi mereka. Tetangga kiri kanan apartemen pada komplain, Zulfa membuat keributan dengan petugas kebersihan atau hanya karena tagihan listrik, gas dan air.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter