4 Bertemu kembali

"Maaf, saya terlambat" Ucap Zee setelah setengah berlari memasuki kafe karena dirasa dirinya sudah terlambat.

Fay yang tidak bergeming melalui sorot matanya menyuruh Zee untuk duduk.

Tidak lama pelayan datang membawa dua macam hidangan dan minuman.

'Apa ini? Bahkan aku belum memesan makanan' Batin Zee melihat pelayan meletakan hidangan tepat di depannya.

Fay mengambil pisau dan garpu yang ada di depannya, setelah melihat Fay melahap potongan pertamanya Zee segera memulai makan.

"Aku tidak tau apa maksud dari mama ku dan orang tua mu menjadwalkan pertemuan ini, tapi aku hanya mengingatkan, jangan terlalu melewati batas. Jangan karena mama ku baik terhadap keluarga mu, dan kau bisa seenaknya. Cukup sadar diri dan tau akan posisi mu" Ucap Fay di sela makan siangnya.

"Saya hanya mendengarkan ibu saya dan mengikuti kemauan ibu anda" Balas Zee sebelum menyuapkan satu potong makanan ke dalam mulutnya.

Fay tersenyum sinis mendengar jawaban dari wanita di hadapannya.

"Kenapa? Kau memang suka pria kaya bukan? Kau ingin mendapatkannya melalui ibuku?" Ucap Fay dengan santai.

Zee membelakan matanya ia terkejut mendapat kecaman dari pria di hadapannya.

"Bukan begitu? Yang hanya ada dalam otakmu itu bukannya hanya uang dan uang?" Lanjut Fay

"Cukup. Tuan Fay, meskipun saya bukan dari keluarga terhormat tapi setidaknya saya masih memiliki harga diri dan saya masih tau diri akan keberadaan saya, jika anda merasa keberatan, silahkan anda bicara langsung terhadap orang tua anda. Sedikit pun saya tidak pernah berniat untuk memanfaatkan situasi ini. Permisi" Tegas Zee meletakkan alat makannya dengan sedikit kasar, ia berlalu pergi ke luar dari tempat tersebut.

*Flashback*

Seseorang kini sedang berbicara lewat telepon

"Nita, tolong bujuk putrimu yah, agar besok bisa bertemu dengan Fay di kafe Gresya"

Siapa lagi sosok tersebut ternyata bu Sonya yang tengah menghubungi sahabat nya.

"Aku tidak bisa janji Sonya, jika putriku bersedia aku akan menghubungi mu" Balas bu Nita

***

Setelah telepon mati Bu Nita menemui putrinya yang ada di teras depan.

"Zee, kemari nak. Ada yang ingin ibu sampaikan" Ucap Bu Nita.

"Ada apa bu?" Tanya Zee.

"Duduklah kemari"

Zee duduk di hadapannya ibunya.

"Tante Sonya baru saja menelepon, dia meminta kamu pergi ke kafe gresya besok" Sambung Bu Nita.

"Untuk apa bu? Besok aku kerja" Jawab Zee.

"Makan siang nak, di jam istirahat kamu bisa pergi sebentar" Jelas Bu Nita.

"Baiklah aku akan pergi" Ucap Zee.

***

Selang beberapa waktu

Tring..

Sebuah notifikasi di layar handphone bu Sonya

'Sonya, putriku bersedia pergi ke kafe gresya'

-From Nita

Bu Sonya nampak senang dengan pesan tersebut. Sampai saat makan malam tiba.

"Fay, besok siang pergi ke kafe Gresya" Ucap Bu Sonya ditengah makan malam nya.

"Untuk?" Tanya Fay yang masih fokus pada makanannya.

"Temani Zee makan siang" Ucap bu Sonya penuh semangat

Sejenak Fay menghentikan makan nya "Tidak! Aku tidak bisa" Tegas Fay.

"Ayolah kak, kak Zee itu orang nya asik loh" Rara menimpali

"Come on Fay, Zee sudah bersedia pergi ke kafe bersamamu" Bu Sonya kembali memohon

Perdebatan di meja makan belum selesai sampai akhirnya Fay mengalah dan menyetujui permintaan mama dan adik perempuan nya. Rizal yang tidak antusias hanya duduk menikmati makan malam nya tanpa bersuara.

*Flashback Off*

Zee melenggang pergi dari kafe Gresya dengan kekesalan di hatinya, sedangkan Fay yang tak memperdulikan hal tersebut kembali ke kantor nya. Perusahaan tertinggi di kalangan pebisnis yang satu tahun terakhir ini ia kelola, setelah beberapa saat sempat akan bangkrut karena sang aya meninggal

"Hallo Fay, bagaimana makan siang mu dengan Zee?" Suara di balik telepon

"Biasa saja" Fay tidak terlalu menanggapi.

Benar saja usai jam istirahat usai Bu Sonya menghubungi putranya dengan antusias.

"Fay ayolah Zee itu perfective" Ucap Bu Sonya dengan nada menggoda

"Cukup ma aku sedang sibuk, nanti aku hubungi lagi, dahh" Menutup telepon dengan cepat tanpa menunggu persetujuan dari sebrang telepon

Fay sangat kesal dengan apa yang terjadi, dia memaki maki tidak jelas di ruangannya, sampai ia tersadar pintu ruangannya sudah beberapa kali diketuk dari luar.

"masuk" Teriak Fay.

"permisi tuan, ini berkas yang tadi pagi anda minta" Pria berusia kurang lebih 25 tahun menyodorkan sebuah map kepada Fay.

Fay menerima berkas tersebut, tak selang lama pria tadi pamit untuk keluar dari ruangan.

"Andre tunggu, buatkan aku data detail dari perempuan yang tadi makan bersama ku" Titah Fay

"Baik tuan" Memberi hormat dan pergi dari ruangan.

Andre Anggara, sekertaris sekaligus tangan kanan Fay, pria berusia 25 tahun, yang mengabdi pada perusahaan aprilgroup.

"Baiklah, mulai dari mana, aku tidak tau perempuan tadi siapa, bahkan sampai namanya aku tidak tahu, ahh rumit sekali anda tuan" gerutu Andre dalam hati.

Bersambung...

🌺🌺🌺

Mohon maaf bila ada bahasa yang tidak tepat atau kalimat yang tidak pas pada penempatannya, mohon di maklum🙏

Selamat membaca semua^^

@Fia

avataravatar