5 Bab 5 Si Gemuk Bertransformasi

'Aku menyukaimu.'

Odi sama sekali tidak menyangka dia akan mendengar ungkapan isi hati pemuda itu. Tangannya yang masih menyentuh ujung poni pemuda itu tetap berada disana seakan disanalah tempat tinggal tempatnya.

Tidak heran kalau Odi yang terkejut mendengar ungkapan cinta pemuda itu, tapi kenapa Benny juga ikut terkejut?

"A... itu... aku..." Benny menjadi sangat gugup hingga ucapannya menjadi terbata-bata. "Bukan itu maksudku... aku..."

"Jadi sebenarnya kau tidak menyukaiku?" tanya Odi dengan nada seperti sedang menjahilinya membuat Benny yang tidak tahu motif tersembunyi Odi semakin panik.

"Bukan, bukan. Aku sangat menyukaimu. Menurutku kau adalah gadis yang hebat dan luar biasa. Wajahmu tampak sangat cantik saat melakukan sesuatu dengan serius. Dan kau terlihat bersinar saat tersenyum puas dengan segala hasil yang kau kerjakan."

Odi sama sekali tidak menyangka mendengar pujian dari pemuda itu. Bibir yang diolesi dengan lipstik merah muda merekah dan menunjukkan senyumannya yang paling manis.

Senyumannya saat ini memang bukalan senyuman termanisnya, tapi bagi Benny yang merasa sedang kasmaran merupakan senyuman termanis, tercantik yang pernah ia lihat.

"Bahkan saat ini kau tampak terlihat cantik." gumam Benny tanpa mengetahui dia menyuarakan isi hatinya!

Odi menarik tangannya dari ujung poni Benny sambil tertawa kecil.

"Aku tidak pernah menyangka ternyata kau ini adalah orang yang spontan ya."

"Ah?"

"Tapi... itulah yang aku suka."

Ehhh!?

"Aku juga menyukaimu."

Mak jleb!!

Sekali lagi, Benny seperti merasakan sebuah panah cinta menghunus jantungnya.

Odi juga menyukainya? Gadis terkeren dan tercantik yang memiliki hati yang baik juga menyukainya!?

Apakah ini mimpi? Dia pasti sedang bermimpi.

"Kau... kau pasti sedang bercanda, ya kan?" mana mungkin gadis idaman seperti Odi ini menyukai dirinya yang gemuk dan buruk rupa?

"Apakah kau sedang bercanda saat mengatakan kau menyukaiku?" terdengar nada kecewa dan tidak suka dari suara Odi.

Secara refleks, Benny menggelengkan kepalanya dengan sangat cepat menyanggah tebakan Odi yang sangat tidak benar.

Menyatakan perasaannya secara mendadak memang adalah kesalahan. Suasana di sekitar mereka sangatlah tidak romantis karena mereka masih berada didalam gedung kantor.

Jika dia memang ingin menyatakan perasaannya, seharusnya dia menraktir Odi makan malam romantis dan memberinya bunga.

Ini benar-benar adalah kesalahan yang tidak bisa diputarnya ulang.

Tapi kesalahannya adalah benar apa adanya.

Dia sungguh-suggug menyukai Odi dan merasa yakin dia tidak akan melihat gadis lain selain Odi.

"Aku tidak bercanda. Aku sungguh-sungguh menyukaimu. Aku..." ucapannya terputus saat itu juga saat merasakan sepasang benda yang kenyal dan lembut seperti spons menempel pada pipinya.

Odi... Odi mengecup pipinya!!

Seketika wajahnya memerah dan merasa suhu tubuhnya meningkat dengan drastis.

"Aku juga tidak bercanda. Aku juga sangat menyukaimu."

"Tapi... aku tahu aku jelek dan juga... orang yang ada di divisi sebelah yang sedang mengejarmu jauh lebih tampan dan tubuhnya lebih bagus dariku."

"Orang yang ada di divisi sebelah? Siapa? Ah, orang brengsek yang suka meraba-raba itu. Dia memang tampan, tapi hati dan pikirannya sangat kotor dipenuhi dengan kukan. Aku paling benci dengan orang seperti itu."

Oh? Hati Benny merasa berbunga-bunga saat mendengar nada ketus menghina seorang pria tampan yang secara terang-terangan mendekati Odi.

"Aku lebih suka orang yang memiliki hati yang murni dan tulus dalam melakukan segala sesuatu. Aku hanya menemukannya didalammu." lanjut Odi sambil menempelkan telapak tangannya di depan dada kiri Benny. "Kau mau berkencan denganku?"

"Ehm... itu, bukankah seharusnya aku yang mengajakmu berkencan?"

Odi tertawa renyah mendengarnya. Oh, betapa merdunya suara tawanya membuat Benny merasa sedang berjalan di atas awan.

"Baiklah jika itu yang kau inginkan. Kapan kau akan mengajakku berkencan?"

"Ehm..." Benny memainkan jari-jari gemuknya dengan malu. "Maukah kau berkencan denganku."

Odi tersenyum lebar mendengar ajakan itu, kemudian dia menjawab...

KRING!! KRING!!

Benny yang sedang melamunkan masa-masa lalu kembali ke dunia nyata begitu mendengar suara dering dari arah smartphonenya.

Seketika dia mengambil ponselnya dan menjawab panggilan siapapun yang tengah menghubunginya.

"Benben! Bagaimana dengan apertemen barumu? Kau suka?"

"Tentu saja. Letaknya berada di sudut kota dan tidak ada yang mengenaliku. Aku tidak perlu takut akan ada penggemar yang datang."

"Bagus. Bagus. Apakah kau sudah melihat jadwal sesi pemotretanmu yang baru?"

"Belum. Aku akan mengeceknya nanti."

"Oke. Beritahu aku kalau ada yang membuatmu tidak nyaman, ok? Aku tidak ingin model terbaikku sepanjang masa menjadi sakit."

Benny tertawa mendengar manajernya yang terlalu khawatir terhadapnya seakan dia masih anak kecil yang tidak bisa ditinggalkan sendiri.

Setelah mengucapkan salam perpisahan, Benny berjalan ke dalam ruang santai dan berhenti didepan cermin full-body.

Berbeda dengan penampilannya yang dulu, saat ini tubuhnya bagaikan tubuh atletis seperti aktor Korea.

Sedari awal tubuhnya memang sangat tinggi, sehingga kini dengan penampilannya yang mengagumkan menjadikannya seorang model ternama di negeri ini.

Dia tidak lagi memperdulikan perusahaan ayahnya dan lebih memilih mengikuti program diet selama empat tahun ini dan berhasil menduduki model nomor satu.

Tujuannya adalah mencari mantan kekasihnya dan berharap Odi tidak lagi meninggalkannya setelah melihat penampilan barunya.

Tapi siapa sangka, dia tidak perlu repot-repot mencarinya karena ternyata mantan kekasihnya adalah tetangganya!

Sepasang matanya menatap pantulan sosoknya yang bak aktor Korea. Tadinya dia merasa jengkel karena Odi tidak mengenalnya sama sekali.

Tapi sekarang kalau dipikir ulang, bukankah sangat wajar Odi tidak mengenalinya?

Tidak heran kenapa gadis itu merasa terusik dengannya apalagi dia begitu memaksa saat berbicara padanya.

Odi paling benci jika ada yang memaksa kehendaknya.

Dia harus mencari carah untuk membuat gadis itu ingat padanya tanpa ia beritahu.

Tapi... bagaimana caranya?

avataravatar