webnovel

MENGEJAR CINTA YANG SEDERHANA

Author: Dian98
Urban
Ongoing · 107.1K Views
  • 150 Chs
    Content
  • 5.0
    22 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Ini adalah sebuah kisah dari tiga gadis malang yang harus berjuang mendapatkan cintanya dalam kerasnya hidup. Naya, ia harus menikahi kekasih dari saudara kembarnya yang meninggal saat mereka baru saja bertemu. Puspita, gadis itu harus tinggal bersama ibu dan saudara tirinya, menuruti semua kemauan saudara tirinya yang semena-mena. Rani, hidup dengan semua rumor buruk yang membuatnya sungguh frustrasi. Akankah mereka menemukan cinta dalam kerasnya hidup yang mereka jalani?

Tags
2 tags
Chapter 1Prolog

Medan, January 1 2018. Pukul 00.00 WIB.

Disinilah mereka berada, di atap gedung Medan National University (MNU), merebahkan diri mereka menatap langit yang dihiasi kembang api.

Mereka terdiam, entah menikmati pemandangan di langit atau sibuk dengan pemikiran masing-masing.

Entah apa yang membuat mereka memilih merayakan tahun baru mereka di sini, Maya, Puspita, dan Rani.

"Resolusi 2018, ayo kita membuatnya!" seru Maya tiba-tiba.

Puspita dan Rani hanya menoleh sekilas ke arah sahabatnya itu dengan senyum mengembang.

"Kalian tahu kan, entah sampai kapan aku bisa bertahan. Aku tidak ingin mati dengan sia-sia. Ada banyak hal yang ingin kulakukan sebelum aku mati!"

Perkataan Maya sukses membuat kedua sahabatnya itu bergidik ngeri, keduanya langsung menegakkan badan dan menatap Maya sendu.

Maya, gadis cantik yang sayangnya sakit. Meski ia terus berjuang melawan kanker-nya, belum ada kemajuan yang cukup berarti selama ini, kondisinya semakin memburuk setiap harinya.

"Ayo kita lakukan bersama!" Maya ikut menegakkan badannya dan menatap kedua sahabatnya itu bergantian.

"Terdengar bagus, ayo kita buat!" dukung Rani.

Rani menarik tasnya mendekat lalu mengambil sebuah buku dan pena dari sana. Begitu pun Puspa dan Maya yang langsung mendekat dan memperhatikan saat Rani mulai menuliskan sesuatu di sana.

"This year, I will..."

Rani mendongak menatap kedua sahabatnya.

"Get ma first love, yooo!" seru Puspa dengan penuh antusias.

Rani tersenyum dan menulis apa yang diucapkan Puspa barusan.

"Get my first kiss!" sambung Maya.

Ketiganya terkekeh pelan saat Rani menulisnya di buku. Baiklah, berapa usia mereka? Bagaimana mereka bisa menyimpan ciuman pertama mereka sampai detik ini?

"Travel somewhere new," seru Rani semangat.

"Go to six concert!" imbuh Puspita.

"For me, I'll eat my all medicine with hapily!" Maya berseru dengan semangatnya.

Mendengar ucapan Maya, Puspa langsung menggenggam erat tangan Maya dan tersenyum penuh arti,

begitu pun Rani yang tengah menulis ucapan Maya dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

"I wanna learn something new, maybe music, or basket?" Kata Rani sambil menulis keinginannya di buku. Selama ini, Rani tidak melakukan apa pun selain pergi ke kampus, dan tidur di rumah. Jadi, ia rasa ada baiknya jika dirinya bisa mencoba hal baru di luar.

"Aku harus mencari Naya! Apa pun yang terjadi, aku akan terus mencarinya sampai kami dipertemukan kembali! Setidaknya aku harus mengetahui keadaannya sebelum aku mati." sambung Maya. Ia mendongak menatap langit di atas sana yang dihiasi asap dari kembang api.

Naya adalah saudara kembar Maya, mereka berpisah saat masih kecil. Dan karena kini Maya hidup sendiri, ia berharap menemukan saudaranya itu secepatnya.

"Kau pasti akan bertemu dengannya! Pasti! Tapi please, jangan mengatakan sesuatu tentang mati atau apa pun itu! Kau akan hidup lebih lama dari yang dokter sialan itu katakan!" geram Rani. Ia merasa sakit setiap kali Maya mengucapkan sesuatu yang buruk soal kematian atau semacamnya.

Ayolah, seharusnya mereka tidak mengatakan sesuatu yang seperti itu pada pasiennya, tentang berapa lama lagi kemungkinan mereka bisa hidup. Mereka bukan Tuhan.

Maya hanya menampakan senyum tanpa dosanya pada sahabatnya itu. Ia hanya tidak ingin membohongi dirinya sendiri.

"Rani benar. Berhenti mempercayai dokter sialan itu! Dia bukan Tuhan! Kau akan hidup lebih lama dari yang bisa kau bayangkan!" imbuh Puspita.

Ia langsung merangkul Maya dan mengusap lembut lengan gadis itu, seolah lengan Maya adalah benda paling rapuh yang pernah ada, benda yang akan hancur saat kau menekannya sedikit saja.

"Ayo, kita lanjutkan!" seru Maya pelan.

"Ah, aku tahu. Di tahun ini, aku akan membuktikan pada semua orang bahwa aku bukanlah penyuka sesama jenis seperti yang mereka tuduhkan. Meskipun aku tumbuh besar di lingkungan yang hina, aku adalah Rani yang baik, normal, dan berprestasi!" seru Rani dengan emosional.

Selama ini, ia cukup tertekan atas penilaian semua orang kepadanya. Penyuka sesama jenis, tinggal di lingkungan prostitusi, dan masih banyak lagi rumor buruk tentangnya. Ia rasa, ia harus melakukan sesuatu untuk membuktikan bahwa semua yang orang-orang itu tuduhkan, salah besar.

Puspita dan Maya tersenyum penuh arti, mereka menggenggam tangan Rani untuk memberi dukungan pada sahabatnya itu.

"Hidup Rani!" teriak Puspita dan Maya dengan kompak, membuat ketiganya tertawa lepas.

"Aku juga, aku tidak akan lagi membiarkan kelinci brengsek itu menindasku. Di tahun ini, aku benar-benar harus terbebas dari makhluk menyebalkan itu!" tukas Puspita dengan semangat membara.

"Itu bagus! Dia harus berhenti mengganggumu dan mulai menghargaimu!" sahut Maya.

Puspita mengangguk mantap, meski entah dengan cara apa ia akan melakukannya.

"Harus!" ulang Puspita dengan penuh keyakinan.

Mereka lalu berpikir sejenak sebelum akhirnya menatap satu sama lain.

"Apa ada lagi yang harus kutambahkan?" tanya Rani.

Puspita dan Rani saling pandang lalu menggeleng dengan kompaknya.

"Baiklah, kurasa cukup." Rani menutup bukunya, ia lalu kembali merebahkan tubuhnya dan menatap langit di atas sana. Berkali-kali ia menghela napas panjang.

"Menurut kalian, apa Tuhan itu memang ada?" gumam Rani pelan. Namun tidak sepelan itu karena Puspita dan Maya bisa mendengarnya dengan cukup jelas.

"Tentu saja!" sahut Maya.

"Aku tidak yakin. Jika Tuhan itu ada, Dia seharusnya tidak melakukan ini pada kita! Kita ini orang baik kan? Kenapa Dia tidak memberikan kehidupan yang baik juga untuk kita?!" ketus Rani.

"Itu karena Tuhan tahu kalau kita akan baik-baik saja. Kita bisa melewati ini. Mungkin, Tuhan sudah menyiapkan kehidupan yang luar biasa untuk kita beberapa tahun yang akan datang. Kita tidak tahu kan?" sergah Maya.

Rani menghela napas panjang dan menarik Puspita serta Maya untuk ikut merebahkan tubuh mereka juga.

Ketiganya lalu menerawang jauh ke atas langit.

"Aku tidak meminta banyak. Aku hanya berharap Tuhan akan berbaik hati padaku dan membuat para manusia sialan itu berhenti menatap hina ke arahku!"

"Hei, Raniii, ayolah! Lupakan soal mereka. Mereka itu idiot! Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Abaikan saja mereka!"

Rani terkekeh geli mendengar ucapan Puspita barusan. Tapi, jika dipikir-pikir, tidak ada yang salah dengan ucapan gadis itu.

"Pus benar! Abaikan saja orang-orang idiot itu! Mungkin mereka terlalu banyak menonton acara gosip! Jadi otak mereka dipenuhi tuduhan-tuduhan busuk!" dukung Maya.

"Yeah, kurasa kalian benar! Hei, lihat kembang api yang baru menyala itu, menurutmu, dari mana itu dinyalakan?" pekik Rani saat sebuah kembang api kembali dinyalakan dan secara bertubi-tubi melukis langit malam dengan keindahan bunga berwarna-warni.

"Siapa yang peduli!" cibir Rani sambil menggeleng pelan.

"Guys, kita harus segera pergi sebelum Pak Penjaga menemukan kita dan menyeret kita turun!" Maya menyikut pelan lengan Rani.

"Tenang saja, dia itu pemalas, dia tidak pernah berkeliling pada malam hari!" samber Puspita.

"Tahu dari mana?"

"May, kau tahu? Setiap dinding di kampus ini, punya telinga!"

You May Also Like

Sisa Hidupku Adalah Untukmu

Yu Yuehan adalah seorang presiden direktur yang kaya, sempurna, dan tidak mudah didekati seperti orang kaya pada umumnya - pria terkaya di Kota H; tapi suatu hari, seorang bocah perempuan tiba-tiba muncul dalam hidupnya sebagai putrinya! Walaupun pria itu cukup yakin dirinya tidak pernah menyentuh wanita sebelumnya, hasil tes DNA memastikan bahwa bocah itu adalah anaknya! Segera ia menjadi seorang 'papi' yang baik bagi bocah mungil itu, Xiao Liuliu. Dua tahun kemudian, untuk beberapa alasan yang tidak dapat dijelaskan, Xiao Liuliu menjadi sangat menyukai seorang perawat yang sedang dalam masa percobaan, Nian Xiaomu, yang dipekerjakan untuk merawat Xiao Liuliu. Nian Xiaomu memiliki kepribadian yang kuat dan tidak membiarkan siapa pun merundungnya. Terus-menerus khawatir jika ada yang akan mencelakai putrinya, Yu Yuehan selalu mengawasi Nian Xiaomu. Namun, putrinya yang terlihat baik dan manis di luar, diam-diam mempunyai rencana untuk ayahnya .... Waktu berlalu, Nian Xiaomu menunjukkan sisi yang memikat sedikit demi sedikit; dan untuk pertama kali dalam hidupnya, Yu Yuehan tertarik pada wanita misterius ini .... Kata Kunci: Putri yang Misterius, Putri yang Manis, Tidak Mudah Didekati, Wanita Kuat Adegan yang manis: “Papi, Papi sangat tampan!” pipi Xiao Liuliu memerah. “Papi, aku mau digendong!” Xiao Liuliu merengek. “Papi, aku mau adik perempuan! Ayo cepat buat bersama Mami.” “Papi ....” Yu Yuehan berkata dengan ekspresi datar, "Aku tidak pernah tidur dengan wanita mana pun! Bagaimana mungkin aku mempunyai seorang anak perempuan!?" “Apa Mami tidur dengan Papi tanpa Papi sadari?” Yu Yuehan: "…"

Stupa Demon · Urban
4.8
1546 Chs

Kelahiran Kembali di Tahun 80an: Istri Sarjana yang Imut

Tertipu untuk menikah, dieksploitasi seumur hidup sebagai pengasuh tanpa bayaran, dan akhirnya dipukuli hingga mati oleh ibu angkatnya di depan tempat tidur ayah angkatnya yang sedang sakit, kehidupan menyedihkan Shen Mianmian berakhir. Ketika dia membuka matanya lagi, dia menemukan dirinya kembali pada usia lima belas tahun. Shen Mianmian berjanji untuk melarikan diri dari takdir masa lalunya, menghukum sepupu dan ibu angkat yang jahat, namun secara tidak sengaja bersinar terlalu terang dalam prosesnya. Siswa yang sebelumnya berada di urutan ketiga dari belakang di sekolah tiba-tiba naik ke puncak, menjadi kandidat yang diperebutkan oleh perguruan tinggi bergengsi, menyebabkan sensasi di antara semua guru dan murid... Sementara yang lain sibuk belajar, Shen Mianmian sibuk memulai bisnis kecil untuk menghasilkan uang... Sementara yang lain mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, Shen Mianmian membeli dua bangunan berhantu yang paling terkenal di Beijing sekaligus... menjadi keanehan di mata semua orang, mereka mengejeknya bahwa walaupun dia punya keberuntungan untuk membelinya, dia mungkin tidak punya nyawa untuk tinggal di dalamnya. Sementara yang lain lulus dan sibuk mencari pekerjaan, properti berhantu yang dibeli Shen Mianmian diambil oleh pemerintah, membuatnya mendapatkan sejumlah besar kompensasi penggusuran. Orang-orang yang dulu mengejeknya tidak bisa tidak menampar diri mereka sendiri dua kali... bertanya-tanya di mana-mana apakah ada rumah berhantu yang dijual. Shen Mianmian, yang awalnya butuh meminjam uang untuk biaya kuliah, menggunakan dana penggusuran dan memanfaatkan keuntungan kelahiran kembali untuk membeli sebidang tanah yang cocok dan membangun gedung sewaan, bertransformasi menjadi pemilik tanah terkaya dan paling makmur di Beijing... Suatu hari, Shen Mianmian, yang membawa tas penuh kunci dan baru saja mengumpulkan sewa, ditarik pergi ke Kantor Urusan Sipil. "Shen Mianmian, sudah waktunya bagi kamu untuk membayar apa yang kamu hutangkan padaku."

Yin Family's Sixth Child · Urban
Not enough ratings
400 Chs
Table of Contents
Volume 1

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT