webnovel

Kalian Sangat Romamtis.

Makanan sudah tersedia di meja makan,Denis sudah mempersiapkan segala sesuatunya.Begitu menu makanan diatas meja tapi tidak satupun Zahra pernah memakannya bahkan walau sekedar pernah melihatnya.Zahra terlihat jelas sangat gugup dan bingung,Alex yang duduk disebelahnya memegang tangan Zahra berusaha mengerti keadaannya.

"Aku akan mengambilkannya untukmu."Alex mengambil salah satu makanan yang tersedia di meja.Dengan pisau disebelah kanan tangannya dan garpu disebelah kirinya,Alex memotong sebuah daging dan memberikan potongan daging itu pada Zahra.

"Ayo.....buka mulutmu."

Zahra nampak ragu-ragu namun oada akhirnya dia menurut dan membuka mulutnya.Alex menyuapkan potongan daging itu pada Zahra.Zahra merasakan rasa makanan itu tidaklah seburuk apa yang ada didalam fikirannya.

"Bagaimana rasanya."Alex memberikan potongan kedua dan menyuapkan kembali ke mulut Zahra.Alex seperti seorang ibu yang sedang menyuapi bayinya.Belum sempat Zahra memjawab pertanyaan Alex tiba-tiba Denis berkata.

"Kalian romantis sekali,seperti pasangan kekasih,Amira apa kamu juga mau aku suapi seperti Zahra?"Denis memggoda Alex dan Zahra dengan menggunakan Amira sebagai obyeknya.

"Makan saja makananmu bocah!"Amira nampak tidak dalam suasana hati yang baik,entah karena olok-olokan Denis atau karena sesuatu yang lain.Caranya memakan makanan tersebut sangatlah terampil seperti sudah terbiasa untuk memakannya.

"Hei....nona,bahkan usiaku jauh lebih tua dibanding denganmu."Denis mencoba mengklarifikasi sebutan bocah yang diberikan Amira padanya.

"Tidak bisakah aku menikmati makan malamku denganntenang,tanpa suara brisikmu.Kamu memang pantas dipanggil seperti itu karena kamu terlalu banyak bicara seperti seorang anak kecil."Amira menjawab semua perkataan Denis tanpa melihat kemanapun,dia fokus dengan makanannya,sungguj terlihat jelas kalau Amira sedang kesal.

"Pedas sekali kata-katamu,Aku jadi takut meneruskan untuk memakan makananku,takut sakit perut."Denis tidak berhenti sampai disitu.

"Wah....sepertinya kam sudah terbiasa memakan makanan seperti ini,pasti oergaulanmu sangat luas."Denis mulai membandingkannya dengan Zahra.

Amira terdiam dan menghentikan gerakan mulutnya untuk beberapa detik kemudian kembali mengunyah sisa makanan yang ada didalam mulutnya dan menelannya setelah itu dia berkata"Aku orang yang cepat belajar aku adalah asisten dosen,dosenku sering mengajakku makan ketempat-tempat seperti ini."Amira melirik ke Zahra dan Alex.

"Masuk akal."Denis berkata dengan mulut yang masih mengunyah,namun itu terlihat sangat elegan.

"Ngomong-ngomong.....bagaimana kuliahmu?Denis ingin tau banyak tentang Amira.

"Lusa adalah wisudaku."Amira menjawab singkat,namun sebenarnya itu caranya untuk mengingatkan Zahra.

Zahra yang mendengar itu m3lihat ke arah Amira.

"Apakah semua oersiapan sudah selesai?"Zahra benar-benar tidak ingat akan hal itu,kalau saja Amira tidak mengatakannya dia pasti akan melewatkannya.

Amira hanya mengangguk sambil terus fokus pada makanannya.Suasana hatinya berbeda dengan saat ketika dia pertama kali masuk ketempat ini tadi.

"Aku pasti datang,untuk melihat Amira di acara itu."Alex masih menyuapi Zahra dengan makanannya.

"Benarkah....?"Mendengar hal itu Amira terlihat senang,senyumnya kembali lagi.Denis memperhatikan itu,gadis ini ternyata bisa berubah mood kapan saja.

"Hei....kenapa menyuapi ku terus?apa kamu tidak lapar?"Zahra berkata dengan makanan yang masih dimulutnya,tangannya menutupi mulutnya sedang mengunyah itu.

"Aku akan membuatmu kenyang terlebih dahulu."Kata-kata Alex membuat wajah Zahra tersipu.Pioinya yang putih seketika memerah.

Zahra mengambil salah garpu dan menusukkan daging,ternyata itu terlalu besar untuk dimasukan kedalam mulut,dia menggunakan pisau untuk memotong daging itu,tapi tidak semudah kelihatannya.Zahra meletakkan garpu dan pisau tersebut lalu menggunakan tangannya untuk mengambil daging tersebut kemudian menggigitnya,Zahra melirik Alex,Denis dan Amira.Sepertinya mereka sedikit terkejut melihat cara makan Zahra yang sangat ekstrim ditempat semewah ini.Zahra melihat sisa gigitan daging itu,kemudian mengambilnya dengan tangannya dan menyerahkan pada Alex.

"Ayo....buka mulutmu."

Jantung Alex berdebar kencang,dia merasakan panas dingin disekujur tubuhnya,perasaan senang menghampirinya atas tindakan Zahra tersebut.Alex menuruti perintah Zahra dan menerimah makanan tersebut kedalam mulutnya.

"Maaf....aku tidak bisa menjadi irang lain,aku harap aku tidak membuat kamu malu."Setelah Zahra berkata seperti itu memberikan senyuman padaAlex,itu sangat cantik terlihat dimata Alex.Alex benar-benar sangat bahagia malam ini.Dia tidak pernah menyangka jika Zahra akan memberikan suapan padanya.

"Mmm.....Zahra,itu bekas gigitan kamu.Tidak sopan jika kamu berikan pada Alex.Dia memberikan potongan daging itu menggunakan garpu tapi kamu...."Amira sangat lembut saat berkata itu.

"Tidak apa-apa,aku sangat senang jika Zahra melakukannya lagi."Kata-kata Alex menghapus perasaan bersalah Zahra setelah mendengar perkataan Amira padanya.

"Ayo berikan lagi untukku."Alex menarik tangan Zahra untuk memberikan sisa makannan yang ada di tangan Zahra."

"Hei....nona,aku juga bisa menyuapi kalau kamu mau,aaaaakkkk....."Denis menawarkan potongan daging digarpunya ke arah Amira,dan mengisyaratkan pada Amira untuk membuka mulutnya.

"Hentikan....kamu membuat nafsu makanku hilang seketika."Amira menjauhkan kepalanya.

"Ini kesempatan bagus untukmu nona cantik,banyak wanita yang menunggu kesempatan seperti ini dariku,tapi akh menolaknya."Denis memasukkan potongan daging tersebut kemulutnya sendiri.

"Mereka hanya gadis-gadis buta..."Amira menjawab perkataan Denis dengan ketus dan kembali makan makanannya.

Alex meletakkan garpu dan pisaunya,kemudian menggunakan tangannya untuk mengambil menu makanan lain yang sudah tersedia diatas meja.

"Ternyata memang lebih enak seperti ini."Alex menggigit makanan itu kedalam mulutnya,kemudian menyuapkan sisanya pada Zahra.

"Coba yang ini,pasti kamu suka rasanya."

Zahra membuka mulutnya dan memakan sisa gigitan Alex.

"Ini sangat enak."

"Kalian membuatku sangat iri."Denis mengungkapkan rasa cemburunya,sambil melirik Amira.Amira kembali dalam suasana hati yang buruk.

"Hai nona,apakah kamu mau menyuapaiku dengan makananmu itu?"Denis terus menggoda Amira.

"Kamu mau?"Amira menyuapkan makanan kemulut Denis,namun itu tidaklah potongan kecil sehingga mulut Denis penuh dengan makanan itu.

"Hahahahhahaha....aku harap kau menyukainya tuan."Amira tertawa melihat mulut Denis yang penuh.

"Tentu saj,aku sangat menyukainya."Suara Denis terdengar aneh saat mengatakan itu.

Melihat tingkah konyolnya semua tertawa,suasana dimeja makan itu sangat seru.

"Ayo buka mulutmu."Denis menyodorkan makanan disendok kepada Amira.

"Kamu tidak bisa membalas dendam padaku."Amira menutup mulutnya.

"Ini akan impas,ayolah...."Denis masih menyodorkan makanan itu.

"Tidak akan...."Amira berkata sambil dalam keadaan menutup mulutnya,jadi itu juga terdengar sangat aneh.

"Kamu curang,,,,biarkan aku membalas kebaikanmu,ayolah...."Denis masih berusaha.

"Kurangi isinya."Amira memberikan persyaratan.

"Baiklah..."Denis mengurangi makanan itu dan menyuapkannya pada Amira.Saat itu mata mereka bertemu,Denis terlihat senang namun Amira segera mengelak dari pandangannya.

"Bagaimana rasanya."Denis bertanya pada Amira.

"Seperti yang dirasa mulutmu."Amira menanggapinya dengan ketus.

Dan begitulah seterusnya sampai mereka selesai dengan makanannnya.

"Aku kenyang sekali."Amira memegang lerutnya.

"Nafsu makanmu begitu mengerikan,apa kamu sedang banyak fikiran?"Senis mencoba membuat Amirah kesal lagi padanya.

Amira tidak menanggapi perkataan Denis.Tangannya meraih gelas berisi air putih dihadapannya dan meminumnya.

"Zahra....,mau kah kamu menikah denganku."Alex berkata setelah dia selesai dengan minannya.

Next chapter