webnovel

Jodoh Alex 2

"Zahra aku fikir Alex melakukan hal yang benar."Amira datang ketika mendengar suara Alex berteriak.

"Kamu tau apa? jangan campuri urusan orang."Renata memberi peringatan oada Amira dengan jari telunjuknya.

"Kamu akan menghadapiku sebelum membuat hati Zahra terluka.Aku takkan membiarkan itu terkadi.Jangan paksakan cinta atau kamu akan menangis darah."Amira serius dengan kata-katanya.

"Amira....."Zahra memberi isyarat pada Amira untuk berhenti.

"Ada apa ini?"Bram dan istrinya datang untuk melihat keributan itu.

"Pergilah dari sini,aku masih memberikan maaf,atau aku akan menghancurkan kalian hingga tidak ada yang tersisa lagi."Alex berkata tanpa emosi.

"Re...apa yang sedang kamu lakukan,kenapa Alex marah?"Sukma berpura-pura tidak tahu.

" Alex....Maafkanlah Rere,dia belum mengerti."Bram berusaha membuat hati Alex luluh.

"Apakah tidak sebaiknya kalian memelihara kerbau,jika kalian sudah bangkrut kalian bisa menjual atau menyembelihnya untuk dimakan."Alex memberi pukulan telak.

"Alex kau....."Sebelum Renata selesai dengan teriakannya Sukma menghentikannya.

"Plak....."Tamparan mendarat dipipi Renata.

"Mama sangat kecewa.....kamu tidak tau sopan santun,kamu berteriak dirumah orang,apa seperti ini mama mendidikmu?"Sukma berpura-pura menangis.

"Ajak Rere kekamarnya,papa ingin berbicara dengan Alex."Bram memberi perintah pada sukma istrinya.

Zahra dan Amira terdiam menyaksikan pertunjukan palsu itu.Untuk Alex dan Amira itu sangat terlihat drama,namun untuk Zahra,itu adalah keributan dalam keluarga yang sangat tragis.

"Alex.....om sangat menyesal dengan sikap Rere,maafkan lah dia."Bram melanjutkan dramanya.

"Aku tau om bangkrut,tidak usah bertele-tele.Jangan ungkit-ungkit perjodohan palsu itu,om sudah tau jawabannya."Alex sangat to the point.

Wajah Bram memanas seketika,seperti guyuran air mendidih disiramkan ke wajahnya.

"Jangan buat keributan disini,aku akan menstranfer kerekening om,ini yang terakhir,jika om membuat masalah lagi,aku tidak akan membantu lagi."Alex semakin membuat Bram menahan rasa malunya.

"Kalian berdua oergilah untuk bersiap-siap,kita akan menjalankan misi kita malam ini juga."Alex memberi perintah pada Zahra dan Amira seperti pada bawahannya.Mungkin dia masih terbawa emosi.

Zahra tidak bergerak dari tempatnya,matanya menyipit memberi isyarat pada Alex bahwa dia tidak senang diperlakukan seperti itu."

"Maaf kan aku sayang...."Alex membelai wajah Zahra dengan tangan kanannya.

"Aku tidak sengaja melakukan itu."Alex sangat buruk ketika dalam keadaan emosi.

"Amira... bantu aku merayu Zahra."Alex meminta bala bantuan.

"Kalian selalu membuatku iri."Amira mendengus.

Bram melihat pertunjukkan itu dengan mengutuk dalam hatinya.Dua bersumpah akan menghancurkan kesombongan Alex.Saat ini mungkin dia berada di dasar tapi suatu saat dia akan memegang seluruh kendali,dan membuat Alex bertekuk lutut dikakinya.

Mereka bertiga meninggalkan Bram berdiri melamun dan bermain dengan imajinasinya.Dia fikir akan begitu mudahnya membuat Alex jatuh.Dia tidak pernah berfikir tentang kekuatan yang dimiliki Alex.

"Kamu sangat beruntung."Amira melemparkan tubuhnya diatas kasur di kamar tidur Zahra.

"Kamu akan menemukan pria yang baik juga."Zahra tersenyum pada Amira.

"Apakah aku mengganggu?"Zahra dan Amira terkejut melihat Alex tiba-tiba di kamar Zahra.

"Alex....ada apa? Kenapa kesini?"Zahra tampak keberatan.

"Hei....tenang sayang aku tidak akan macam-macam,ada Amira disini."Alex tersenyum licik.

"Apakah itu isyarat untuk mengusirku?"Amira sangat pintar.

"Jangan pergi,aku tidak merasa aman sekarang."Zahra melarang Amira untuk pergi dari kamarnya.

"Hahahhaahahaha...aku hanya ingin menyuruh Amira menghubungi om Anton,ajak ketemuan di Cafe,aku sudah mempersiapkan semuanya."Alex berhasil menggoda Zahra.

"Kalian akan bersamaku kan?"Amira terlihat khawatir.

"Zahra akan menemanimu,aku akan memantau di balik layar.Aku juga sudah menyuruh orang-orangku untuk berjaga-jaga."Alex meyakinkan Amira.

"Apa kamu siap Amira?"Alex melihat keraguan pada Amira.

"Aku takut..."Amira berkata jujur.

"Kita harus menyelesaikan masalah ini secepatnya."Alex kembali meyakinkan Amira.

"Baiklah..."Amira menarik nafasnya dalam-dalam.

"Okey,hubungi dia sekarang."Alex meminta Amira untuk menelepon Anton.

"Sayang,sudah menjelang maghrib,bersiap-siaplah."Alex meminta Zahra untuk bersiap-siap.

"Apa aku memberikanmu izin untuk manggilku dengan sebutan itu?"Zahra sengaja mencari masalah dengan Alex.

"Ayolah....jangan membuatku gemas,ada Amira disini."Alex menanggapi Zahra dengan fikiran kotornya.

"huuuhhh....baiklah,aku akan memberikan kalian kesempatan untuk berdua."Amira pergi kekamarnya.

"Sekarang apa?"Tanya Alex pada Zahra setelah tinggal mereka berdua didalam kamar.

"Kamu bisa melakukan apa?"Nada suara Zahra terdengar menantang.

"Kamu yang meminta."Alex mendekat pada Zahra.

"Hey jangan mesum."Zahra mengancam Alex dengan jari telunjuknya.

Alex semakin mendekatkan tubuhnya oada Zahra,kemudian menggigit jari telunjuk Zahra yang mengacung didepan wajahnya.

"Aw....."Zahra spontan menarik jari telunjuknya dari mulut Alex.

"Jangan macam-macam Alex."Zahra mendorong tubuh Alex agar menjauh darinya.

Alex mengunci gerakan Zahra dan menyudutkan tubuhnya ke tepi ranjang.

"Kamu yang menantangku.Ada apa?Apa kamu takut."Alex sengaja menggoda Zahra.

Zahra bermaksud mendorong Alex dengan kedua tangannya,namun tenaganya tidak sekuat tenaga Alex,Alex menangkap kedua tangan Zahra dan semakin membuat tubuh Zahra terpojok,alhasil Zahra tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya dan jatuh diatas tempat tidur,gerakan ini otomatis menarik tubuh Alex.Alex dengan sengaja membiarkan hal itu.Tubuhnya saat ini menimpah Zahra.Wajah mereka begitu dekat,saling menatap namun tidak bersuara.Nafas keduanya saling memburu.Jarak yang begitu dekatbiat keduanya tetap terpaku tanpa kata.Mata mereka masih saling memandang jauh kedalam satu sama lain.

"Apakah kalian serius akan berbuat sesuatu?"Amira berdiri menyilangkan tangannya didada sambil melihat adegan itu.

"ssssshhhh.....sejak kapan kamu disitu? Mengganggu saja."Alex menolehkan wajahnya,tanpa merubah posisi tubuhnya.

"Sejak tadi."Amira masih memandangi mereka berdua.

"Awas...."Zahra berusaha menyingkirkan tubuh Alex dari tubuhnya.Mau tidak mau Alex melepaskan posisi tubuhnya.

"Aku belum berbuat apa pun,kamu datang mengganggu kami."Alex menggerutu pada Amira.

"Kamu sangat payah,banyak jedah yang kamu buang,aku heran kalian sedang berbuat apa?Aku fikir kalian tadi patung."Amira membuat Alex dan Zahra meras malu.

"Bicara apa kamu?"Zahra terlihat kesal.

Next chapter